Ini bahayanya anak naik perosotan menggunakan sepatu karet

Jika Anda mengizinkan anak memakai sepatu karet saat menuruni perosotan, harap baca artikel ini lebih dulu untuk mengetahui risikonya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Anda mengizinkan anak memakai sepatu karet saat menuruni perosotan, harap baca artikel ini lebih dulu untuk mengetahui risikonya anak  saat main perosotan.

Berbicara mengenai alas kaki untuk anak, faktor kenyamanan tentu yang menjadi prioritas. Salah satu tipe yang sampai saat ini masih banyak dilirik adalah sepatu karet.

Maklum saja, alas kaki berbahan karet ini tak hanya nyaman, namun juga terbilang serbaguna karena bisa digunakan di mana saja. Mulai saat anak bermain di taman, menghabiskan waktu di pantai ataupun saat jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.

Namun seperti yang kita ketahui, sepatu berbahan karet ini sudah memiliki reputasi buruk terkait dengan banyaknya kejadian kecelakaan yang dialami anak-anak saat menaiki eskalator.

Ada beberapa insiden ketika pengguna sepatu karet akhirnya terjebak di celah antara tangga eskalator yang bergerak karena sepatu ini sangat fleksibel, sayangnya bisa berisiko melukai kaki anak.

Sekarang, seorang ibu ingin semua orangtua mengetahui risiko lain yang belum begitu familiar di telinga masyarakat terkait dengan penggunaan sepatu karet. Yaitu, risiko anak terluka saat meluncur ketika main perosotan.

Tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya, ketika Matthew dan Kayla memutuskan untuk membawa anak mereka, Emelyn dan Joseph ke taman bermain.

Aktivitas ini memang sangat disukai oleh Emelyn. Saat itu, mereka membiarkan Emelyn duduk di pangkuan mereka untuk turun ke seluncuran besar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tetapi hari itu, Emelyn mengenakan sepatu karet yang dibeli Kayla di supermarket. Sepatu tersebut merupakan satu-satunya pilihan yang cocok dan bisa dikenakannya untuk menutupi kaki mungilnya.

Ketika mereka menuruni seluncuran, sepatu tersebut ternyata membuat kakinya terjepit di antara kaki ayahnya dan tepi perosotan. Setelah mencari bantuan medis, dokter mengatakan bahwa bahwa Emelyn menderita fraktur spiral pada kakinya. Emelyn harus segera dibawa ke dokter ortopedi anak untuk mendapatkan gips.

Pemulihan kaki Emelyn

Setelah beberapa bulan, Kayla lega bahwa Emelyn akan baik-baik saja. Lewat peristiwa yang dialami buah hatinya, ia berharap dapat mengingatkan para orangtua tentang bahaya meluncur dengan balita di pangkuan, ditambah lagi saat anak pakai sepatu karet.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia berharap kejadian tersebut tidak perlu terjadi pada anak-anak lainnya.

“Saya tidak menyalahkan sepatu atau slide. Saya tidak menyalahkan siapa pun atau apa pun atas kecelakaan ini karena ini memang tidak terlepas dari sebuah kecelakaan. Artinya, kecelkaan ini mungkin saja terjadi pada saat anak saya menggunakan sepatu yang berbeda.”

“Hanya saja saat di unit gawat darurat (UGD), mereka mengatakan kalau sepatu karet memang berisiko menyebabkan lebih banyak gesekan daripada kebanyakan sepatu lain. Maka saya pun terdorong untuk memberitahukan pada semua orangtua untuk lebih hati-hati saat mengenakan anak sepatu karet.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pemeriksaan Emelyn tentu saja perlu melibatkan dokter ortopedi. Kabar baiknya proses penyembuhan gadis kecil ini bisa berjalan dengan cepat. Emelyn bahkan sudah mulai merangkak dengan perlahan, dan ini tentu saja merupakan pertanda yang sangat baik.

Mengapa main perosotan dengan cara memangku anak saat berisiko?

Meskipun kecelakaan yang terjadi saat anak meluncur di atas perosotan sering kali terjadi, sayangnya sampai saat ini masih saja banyak orangtua yang memangku anak sambil main perosotan.

Sebuah penelitian di Rumah Sakit Universitas Winthrop, New York menemukan bahwa beberapa tahun terakhir, hampir 14% dari cedera patah kaki yang dialami oleh anak-anak disebabkan karena mereka menaiki seluncur bersama orang dewasa.

Studi ini juga mengungkap, anak yang cedera karena bahaya main perosotan rata-rata berusia di bawah umur 3 tahun. Dan saat bermain perosotan berada di pangkuan orangtua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

The American Academy of Pediatrics mengatakan bahwa risiko kecelakaan ini terkait dengan ukuran dan berat orang dewasa yang menyebabkan potensi cedera. Seorang anak kecil yang meluncur sendirian, risiko untuk terluka sangat kecil .

Artinya, jangan biarkan anak naik slide di atas pangkuan Anda meskipun slide berukuran besar. Ini mungkin tampak menyenangkan dan tidak berbahaya, kenyataannya justru sebaliknya.

Tetaplah memilih slide atau perosotan sesuai dengan ukuran dan usia anak Anda, dan pastikan Anda selalu mengawasinya sepanjang waktu saat sedang bermain di taman bermain.

Tips menghindari risiko cedera yang bisa dialami anak saat main perosotan

  • Pilihlah perosotan dengan jarak merosot yang rendah terlebih dulu. Sesuaikan dengan usia dan ukuran badan anak.
  • Anda tidak perlu memegangi tangan anak saat ia sedang meluncur, hal ini justru bisa membuatnya tidak percaya diri.
  • Untuk mencegah dan mengurangi risiko anak terkena patah kaki atau cedera, sebaiknya orangtua membiarkan anak meluncur sendiri. Tunggulah di bawah perosotan, untuk menangkap tubuh anak sebelum dia jatuh ke tanah.
  • Hanya satu anak yang boleh berada di slide. Untuk itu latihlah anak Anda untuk bersabar dan antre jika ada anak lain yang sedang meluncur.
  • Selalu ingatkan anak-anak untuk memeriksa bahwa bagian bawah slide, pastikan saat ia meluncur tidak ada orang lain.

Artikel ini disadur dari artikel Rosanna Chio, theAsianparent Singapura.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga :

Peringatan Dokter: Orang Tua Jangan Naik Perosotan Bareng Anak! Ini Bahayanya