Dampak kabut asap bisa mematikan
M Husen Saputra, bayi berusia 28 hari asal Palembang, meninggal pada 6 Oktober 2015 lalu akibat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dideritanya. Husen menderita ISPA setelah kabut asap yang meneror Kalimantan dan Sumatra pada dua bulan terakhir tak kunjung berakhir, bahkan semakin parah di beberapa daerah.
“Mulai dari sore hari sampai fajar asap memang sangat tebal. Asap masuk dari sela jendela dan pintu. Sudah dibawa ke rumah sakit tetapi anak saya sulit tertolong lagi kata dokter dia terkena ISPA,” kata Hendra Sapura (33), ayah Husen, pada SindoNews.
Bayi dan anak-anak memang menjadi pihak yang sangat rentan terhadap dampak kabut asap. Demikian juga ibu hamil. Ibu hamil yang tinggal atau menghirup udara berpolusi sangat beresiko melahirkan bayi dengan sindrom autisme.
Namun kabut asap yang mengelilingi Anda saat ini bukan berasal dari sisa pembakaran bahan bakar dan tidak mengandung logam berat atau bahan berbahaya.
Kabut asap yang juga mengganggu pernafasan warga di negara tetangga itu berasal dari pembakaran hutan dan bukan bahan kimia. Kecil peluang dampak kabut asap membahayakan perkembangan janin dalam rahim ibu hamil.
Cara menjauhkan bayi baru lahir dan ibu hamil dari dampak kabut asap
Saat ini balita dan bayi yang menderita ISPA akibat kabut asap terus berjatuhan. Meski jumlah orang dewasa yang sakit parah terkena dampak kabut asap belum dapat dipastikan, hal itu sebaiknya tak menyurutkan kewaspadaan Anda. Bagaimana cara kita melindungi bayi baru lahir dan ibu hamil agar tidak menjadi korban dampak kabut asap?
1.Tetap memberikan ASI
Susuilah bayi baru lahir Anda seperti biasa. ASI adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan meringankan gejala flu serta demam pada bayi, jika ia mengalaminya. Gunakan masker saat menyusui bayi jika Anda terkena flu.
2. Gunakan air bersih untuk susu formula
Bila Anda memberikan susu formula untuk bayi, pastikan Anda menggunakan air bersih yang disimpan dalam wadah bertutup rapat untuk menyiapkan susunya.
3. Menjaga kebersihan
Selalu cuci tangan dan wajah Anda dengan sabun sebelum menyentuh bayi. Terapkan peraturan yang sama bagi siapa saja yang hendak menyentuh atau menggendong bayi Anda.
Ganti pakaian bayi setiap beberapa jam dan tetap mandikan bayi seperti biasa. Anda juga wajib mencuci tangan dan wajah sebelum makan atau sesudah keluar rumah. Jangan lupa untuk mencuci semua buah-buahan dan sayuran sebelum dimakan/dimasak.
4. Tetap berada di dalam rumah
Selama kondisi belum memungkinkan, batasi aktivitas di luar rumah. Bayi baru lahir sama sekali tidak boleh dibawa keluar rumah jika asap masih terlihat.
Tutup semua pintu dan jendela rapat-rapat. Demikian juga semua lubang angin yang ada di rumah.
5. Perbanyak air putih dan makanan bergizi
Ibu hamil wajib minum banyak air putih agar tidak mengalami dehidrasi. Asupan sayur dan buah-buahan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang ISPA.
Demikian juga jika bayi baru lahir Anda masih menyusui. Tingkatkan asupan vitamin C agar ASI Anda dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit.
6. Gunakan masker
Jika terpaksa keluar rumah, gunakanlah masker. Namun bayi baru lahir tidak boleh diberi masker karena hal ini akan mengganggu pernafasannya.
7. Gunakan penyejuk ruangan
Air conditioner (AC) adalah solusi terbaik untuk membersihkan udara di dalam rumah dari serangan kabut asap. Selain itu AC juga dapat menghadirkan kenyamanan untuk mengusir rasa gerah akibat asap.
Tapi kalau tidak ada AC, Anda juga bisa menggunakan kipas angin. Pastikan filter AC Anda bekerja optimal dan kipas angin bebas debu sebelum Anda menggunakannya.
8.Segera berobat jika diperlukan
Jangan menunda pergi ke rumah sakit atau dokter jika bayi Anda menujukkan gejala ISPA yang tak kunjung mereda. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang memiliki asma atau bronkitis.
Parents, semoga tips di atas bermanfaat.