Beberapa waktu lalu, theAsianparent pernah membahas bahaya tersembunyi dari KB implan yang dialami seorang ibu yang telah menggunakannya selama 3 tahun. Kini, sebuah kasus terjadi saat seorang ibu lepas KB implan.
Ajeng Febriani dalam postingan Facebook-nya menceritakan bagaimana pemakaian KB implan berujung petaka. Ia berharap dengan membagikan kisahnya ini banyak ibu yang semakin sadar dan berhati-hati dalam memilih jenis KB yang tepat.
Lepas KB implan setelah dua tahun
Moms… Jangan… Jangan lagi KB macem2… Ini berat, cukup aku aja yang begini. Semoga para suami mengerti, dibatasi, menyiksa diri sendiri, gak dibatasi ya hamil lagi dan lagi. Bukan maksud hati menolak rejeki dari Allah, tapi kalau punya riwayat caesar dan kondisi badan yang nggak memungkinkan, apa daya harus dibatasi. Ceritanya pasang KB implan di lengan. Waktu pemasangan memang cuma memar, hampir 3 mingguan lah. Di sisi lain, nggak bisa kerja berat di rumah. Selama ada implan ini di tangan, haid nggak teratur. Bisa sampai 2 bulan nggak berhenti-berhenti. Makanya jangan heran kalau saya bisa tetap kurus. Singkat cerita, 2 tahun sudah implan ini tertanam di lengan dengan keadaan haid yang begitu terus. Lelah, akhirnya berniat buat copot. Datanglah saya ke klinik bidan yang waktu pemasangan juga, kebetulan deket dari rumah. Waktu mau dilepas memang agak lama, tapi akhirnya selesai juga. Nggak ada yang aneh waktu itu.
Lepas KB implan malah pendarahan
Setengah hari, lama-lama bius di tangan hilang. Lengan berasa banget nyut-nyutan. Nggak berasa ngalir darah. Kirain cuma sedikit, pas dilap berkali-kali, ngalir terus, dan makin parah. Sampai pusing. Nggak kebayang dua jam pendarahan. Alhamdulillah punya temen (keluarga) yang baik dan solid banget. Dibawalah ke IGD terdekat. Menurut perawat IGD, pengambilan implannya mungkin kena sedikit pembuluh darah. Itu yang bikin darah susah berhenti dan tangan bengkak sampai jari. Dipencet-pencet terus sama si perawat, sampai pecah jerit tangis saya. Dan diberhentikan paksa dari pendarahan. Akhirnya berhenti juga. Alhamdulillah. Ya namanyaa KB mungkin aman-aman aja. Tapi nggak menutup kemungkinan bisa bahaya, bisa dari pemasangan atau pelepasan KB tersebut.
Keuntungan menggunakan KB implan
- Dapat digunakan selama 3 tahun.
- Bisa digunakan segera setelah melahirkan, aborsi, atau keguguran. KB implan bisa langsung melindungi dari kehamilan.
- Tidak menganggu saat berhubungan seks.
- Berguna bagi ibu yang tidak bisa menggunakan pil KB maupun cincin vagina.
- Tidak perlu minum pil setiap hari atau kontrol setiap tiga bulan sekali.
- Aman digunakan untuk ibu menyusui.
- Kesuburan akan kembali normal saat alat implan diangkat dari lengan.
- Memberi perlindungan dari penyakit pembengkakan pelvis juga kanker rahim.
- Mengurangi sakit saat haid setelah setahun digunakan.
- Dapat beraktivitas normal setelah KB dipasang
Kekurangan KB implan
- Haid tidak teratur. Sebanyak 20% ibu yang menggunakan KB jenis implan tidak mengalami haid, dan hampir dari 50% mengalami haid tidak teratur atau haid terlalu lama. Pola ini akan kembali normal setelah setahun.
- Sakit kepala.
- Timbul jerawat.
- Mual.
- Payudara terasa sakit.
- Perubahan mood dan depresi.
- Kehilangan gairah melakukan hubungan seksual.
- Berat badan naik, namun jarang terjadi.
- Pada beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, area kulit di mana alat ini ditanam bisa terjadi infeksi. Infeksi bisa dirawat dengan antibiotik.
Bun, sebelum memilih alat kontrasepsi apapun, ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter. Atau mungkin si Ayah bisa menjalankan prosedur vasektomi sebagai kontrasepsi permanen.
Baca juga:
KB Spiral (IUD) nyaris membunuh ibu ini, hati-hati pasang kontrasepsi!