Lego Masuk ke Hidung Anak 4 Tahun
Anak 4 tahun masih sering memasukkan benda kecil ke hidung, mulut, atau telinga. Lihatlah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengeluarkan lego tersebut.
Walaupun sudah berusia 4 tahun, balita tetap saja sering memasukkan benda-benda kecil ke mulut, hidung, bahkan telinga. Lalu, apa jadinya bila lego masuk hidung si kecil?
Pada video singkat ini, kita bisa melihat bagaimana upaya ibu dan tim medis mengeluarkan lego kecil dari hidung si anak.
Ada 3 tahap usaha yang mereka lakukan:
- Awalnya tim medis meminta ibu meniup mulut si kecil, berharap Lego itu keluar dari hidung.
- Karena tidak berhasil, dokter berusaha mengeluarkannya dengan pinset.
- Namun juga tidak berhasil karena si anak tidak mau diam menahan sakit. Akhirnya, petaka ini berakhir di meja operasi. Anak ini harus dibius agar dokter dapat mengeluarkan Lego tersebut.
Lihatlah videonya, sebarkan untuk orangtua lainnya, agar mereka pun selalu waspada untuk menghindari kejadian lego masuk hidung, mulut, atau telinga.
Baca juga:
Bagi seorang anak mainan merangsang kecerdasan otak, sebab anak-anak akan belajar beragam aspek. Permainan edukatif seperti lego, akan membangun kreativitas si kecil dan membantu melengkapi imajinasi. Lego melatih kemampuan kognitif, psikomotor dan psikososial anak. Namun bukan berarti lego aman, tanpa pengawasan orang tua saat bermain tenyata bisa membahayakan si kecil. Sebab anak kecil rawan memasukkan apa saja ke dalam mulut atau hidup, termasuk lego ukuran kecil.
Mengenal Permainan Lego
Lego merupakan mainan edukatif yang digadang sebagai pendukung kecerdasan otak. Apalagi jika diberikan kepada anak yang memasuki usia tumbuh kembang. Bahkan permainan lego juga bisa dilakukan bersama keluarga, sambil menikmati quality time di ruang keluarga. Tentunya dengan bermain bersama dapat membangun kedekatan antara orang tua dan anak.
Anak-anak usia pertumbuhan butuh stimulasi untuk mengembangkan kecerdasan majemuk, meliputi kognitif, psikomotor dan psikososial. Maka dari itu anak butuh media lewat permainan lego. Terutama saat bermain dengan teman sebaya, akan membantu anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan cara berkomunikasi. Dari lego anak mengenal konsep dasar seperti bentuk, warna, jumlah dan jarak.
Namun orang tua perlu waspada, karena bentuk lego yang kecil rawan lego masuk hidung tanpa sadar. Namanya juga anak yang sedang bereksplorasi, baginya benda kecil tersebut adalah hal baru yang perlu di uji coba. Tidak hanya lego tapi beberapa benda lainnya, sebab rasa penasaran yang berlebih serta menuntut jawaban segera. Terkadang anak-anak malah menelan masuk dalam tubuh, dan keluar bersama dengan feses.
Manfaat Permainan Lego
Perbandingan bahaya lego tidak sebanding, jauh lebih besar manfaat yang diambil. Dari segi logika anak-anak belajar untuk membangun konsep dan strategi. Mereka juga belajar bagaimana cara memecahkan masalah, ketika meyusun mainan agar berbentuk sebuah bangunan yang diinginkan. Selain itu melatih daya fokus anak, sebab saat permainan dimulai Ia akan konsentrasi penuh menyelesaikan misi.
Untuk kecerdasan psikomotor, lewat bermain lego anak-anak belajar berkoordinasi dengan mata dan motorik. Secara tidak langsung keterampilan motorik halus dan kasar anak berkembang baik. Lewat gerakan meraih, menekan, mengambil warna lego yang sesuai, dan memunculkan imajinasi bangunan. Anak akan bermain dengan bentuk dan rupa, yang mana akan Ia visualisasikan dalam bentuk bangunan lego.
Awasi Lego yang Dipegang Anak
Usia balita memang rawan memegang apapun, bahkan memasukkan benda tersebut ke mulu atau hidup. Rasa penasaran yang membuncah, menjadikan anak ingin merasakan bagaimana rasanya dengan mengecap. Hal ini juga terjadi pada anak berusia 4 tahun yang memasukkan lego ke dalam hidup. Aksi anak ini cukup merepotkan orang tua, bahkan membutuhkan tangan medis untuk mengeluarkannya.
Dalam video singkat tersebut, awalnya tim medis meminta si ibu untuk meniup mulut si kecil. Berharap peristiwa lego masuk hidung segera berakhir, dengan keluarnya benda tersebut dari hidung. Namun ternyata bantuan itu tidak berhasil, dokter pun masih berusaha mengeluarkannya dengan pinset. Usaha medis tersebut tetap juga tidak berhasil, sedangkan si anak menahan sakit. Akhirnya mau tidak mau berakhir di meja operasi, untuk usaha terakhir mengeluarkan lego tersebut.
Dari video tersebut ada pelajaran yang dipetik untuk seluruh orang tua. Bahwa orang tua tidak seharusnya melepas anak begitu saja, menganggap anak diam dengan mainan itu adalah hal terbaik. Ternyata malah hal buruk menimpa anak secara tiba-tiba, bahkan luput dari pengawasan orang tua. Bagaimana pun mereka hanyalah anak-anak, yang belum mengerti apa-apa dan perlu kewaspadaan esktra dari orang dewasa.