Arti Filosofis Lebaran Ketupat, Silaturahmi hingga Doa untuk Bayi yang Keguguran

Ketahui arti dan makna filosofis Lebaran Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idulfitri. Berikut bagaimana sejarahnya selengkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lebaran Ketupat 2022 dirayakan hari ini, Senin tanggal 9 Mei yang bertepatan dengan 8 Syawal pada kalender Hijriah. Tradisi yang banyak dirayakan sebagian umat Muslim di Jawa ini jatuh pada seminggu setelah Hari Raya Idulfitri 1 Syawal.

Tradisi yang juga dikenal dengan sebutan Kupatan atau Bakdo Kupat ini memang tidak tercantum dalam Al Quran dan tidak dirayakan oleh Nabi besar Muhammad SAW. Namun begitu, Kupatan tetap mempunyai makna penting sebagai simbol kebersamaan bagi banyak umat beragama Islam.

Lantas, apa sebenarnya Bakdo Kupat atau Kupatan ini, serta bagaimana sejarahnya? Mari kita simak penjelasan selengkapnya di konten ini.

Artikel terkait : 11 Tradisi Lebaran yang Masih Tetap Terjaga Kelestariannya

 

Arti Lebaran Ketupat dan Makna Filosofinya

Hari Raya Kupatan adalah tradisi yang dirayakan seminggu setelah Idulfitri atau tepatnya tanggal 8 Syawal pada kelender hijriah, 7 hari setelah tanggal 1 Syawal.

Jadi pada tahun ini, Lebaran Ketupat jatuh pada hari Senin, tanggal 9 Mei 2022, 8 Syawal 1443 Hijriah. Perayaan bakdo kupat ini adalah tradisi Jawa yang kental mencerminkan kebersamaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam tradisi ini, umat muslim akan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak kerabat, sekaligus bersilaturahmi, syawalan, dan maaf-maafan.

Lebaran Ketupat Sebagai Penebusan Dosa

Makna filosofis Lebaran Ketupat adalah untuk penebusan dosa. Arti‘penebusan dosa’ pada bakdo kupat ini dimaknai dari bentuk anyaman ketupat yang polanya cukup rumit dan digambarkan sebagai dosa dan kesalahan manusia yang harus ditebus, demikian sebagaimana dikutip laman berita CNN.

Penebusan dosa ini dilakukan melalui silaturahmi dan saling memaafkan antar manusia.

Kupatan sebagai Apresiasi untuk Orang Yang Bepuasa Syawal

Terkait arti bakdo kupat ini, Wakil Ketua Pengadilan Agama Penajam Achmad Fauzi dalam tulisannya di situs resmi Pengadilan Agama Penajam dimaknai sebagai hari raya untuk orang yang menjalankan puasa 6 hari di bulan Syawal, sehingga hari H-nya jatuh di hari ke-8 bulan Syawal (setelah orang-orang selesai puasa Syawal).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perayaan ini dianggap harus dilakukan sebagai bentuk apresiasi bagi umat Muslim yang menjalankan puasa Syawal setelah sebelumnya berpuasa selama satu bulan saat Ramadan.

“Ketika antar sesama saling mengikhlaskan diri dari segala dendam dan kedengkian, ketika taubat benar-benar diteguhkan dalam hati, maka hati kembali suci dan fitrah sebagaimana tergambar pada warna putih ketupat jika dibelah dua,” kata Achmad.

Artikel Terkait: Kiat aman mudik saat hamil muda lewat darat laut dan udara, Bunda wajib tahu!

 

Bakdo Kupat adalah Ajang Saling Memaafkan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

NU Online menulis kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.

Sementara itu, bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer,” yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Dalam bakdo kupat ketupat disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng. Ini pun ternyata ada makna filosofisnya.

Opor ayam menggunakan santan sebagai salah satu bahannya. Santan, dalam bahasa Jawa disebut dengan santen yang mempunyai makna “pangapunten” alias memohon maaf.

Sehingga dapat disimpulkan lebaran kupatan ini juga dimaknai sebagai ajang membersihkan diri dengan saling memohon maaf.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadi lebaran ketupat adalah salah satu ajang untuk halal bihalal juga. Halal bi halal adalah istilah untuk saling mengunjungi teman, tetangga, dan sanak saudara untuk saling bermaafan.

Tujuan Bakdo Kupat dalam Melestarikan Nilai-Nilai Silaturahmi

Silaturahmi menjadi hal yang sangat diutamakan oleh masyarakat melalui praktik kupatan. Melalui tradisi lebaran kupatan inilah silaturahmi antara warga, santri, dan Kyai terjalin lebih kuat.

Dalam Hadis Imam Bukhari dijelaskan bahwa: “Barangsiapa ingin dibentangkan pintu rizki untuknya dan dipanjangkan ajalnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi.”

Hadis ini juga menjadi dasar dari tradisi kupatan yang telah dipraktikkan oleh masyarakat, demikian dijelaskan dalam Jurnal Pemikiran Islam 

Sebagaimana ditekankan dalam hadith di atas, dengan tujuan mendapatkan banyak manfaat. Melalui tradisi kupatan inilah diyakini akan tercipta ukhuwah islamiyah yang semakin kuat.

Selain itu, warga juga meyakini bahwa tradisi kupatan akan mendatangkan berkah bagi kehidupan mereka. Melalui tradisi inilah mereka memberikan sedekah harta berupa makanan kepada siapa saja yang bertamu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi Warga Solo, Sejarah Kupatan Ternyata Berkaitan dengan Keguguran

Sementara itu, bagi warga Solo, Bakdo Kupat atau Kupatan merupakan simbol doa dari orang tua yang pernah gagal melahirkan bayi karena keguguran.

Dilansir Solopos, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Moertiyah atau akrab dipanggil, Gusti Moeng, mengatakan, tradisi bakdo kupat merupakan kepercayaan masyarakat Jawa secara umum.

Ia menjelaskan, Keraton Solo selalu diminta menggelar perayaan Kupatan oleh Pemkot Solo di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Menurut kepercayaan Jawa, bakdo kupat merupakan bakdo atau lebarannya para bayi yang telah meninggal itu.

“Sebetulnya yang punya kewajiban kupatan itu adalah para orang tua yang memiliki anak keluron atau miskram. Di samping makan kupat, para orang tua mendoakan anak-anak yang tidak sempat lahir. Orang tua memasang satu pasang kupat di pintu masuk dan keluar,” papar Gusti Moeng dikutip dari Solopos.

Artikel Terkait: 7 Kaftan Lebaran Pilihan di 2022 yang Elegan, Bisa untuk Bumil dan Busui!

 

Sejarah dan Asal Usul Lebaran Ketupat


Sejarah lebaran ketupat sendiri sangat erat kaitannya dengan salah satu Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Sebagaimana dikutip NU Online, masyarakat Jawa mempercayai Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan ketupat.

Tradisi kupatan muncul pada era Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Nusantara.

Tradisi ini kemudian dijadikan sarana untuk mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Allah swt, bersedekah, dan bersilaturrahim di hari lebaran.

Sunan Kalijaga kemudia membudayakan dua lebaran usai menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan yakni, bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu setelah lebaran.

Artikel Terkait: Demi perjalanan mudik keluarga yang aman, catat 10 tips mudik ini yuk Parents!

Ucapan Selamat Bakdo Kupat 8 Syawal 1443 Hijriah

Berikut adalah beberapa ucapan selamat lebaran kupat yang bisa Anda bagikan ke saudara dan kolega:

  • Bulan Ramadan berlalu dan Bulan Syawal telah tiba. Semoga kita senantiasa menahan diri dalam kehidupan seutuhnya. Selamat Lebaran kupatan, selamat melebarkan kemenangan. Tidak ada momen yang lebih indah daripada saling memaafkan. Selamat Lebaran Ketupat!
  • Selamat Bakdo Kupat 8 Syawal 1443 H. Hari kemenangan terbaik adalah menyadari kesalahan dari dan memaafkan semua orang dengan ikhlas hati. Selamat memaafkan seluas-luasnya dan menyadari kekurangan diri sebanyak-banyaknya. Selamat hari raya kemurnian hati.
  • Ngaturaken wilujeng bakdo kupat. Kula nyuwun agunging pangapunten sedanten kalepatan lahir dumugining batin mboten langkung ngaturaken sugeng riyadi, mugi Gusti Allah ingkang kuoso paring ridho lan rahmatipun dumateng kito sedoyo.
  • Ngaturaken sugeng bakdo kupat, sedoyo lepat nyuwun pangapunten, mugo-mugo dosaku lan dosamu dilebur ing dino riyoyo iki.

**

Demikian hal-hal terkait sejarah dan arti bakdo kupat atau kupatan yang dirayakan hari ini, Senin 9 Mei 2022. Selamat berlebaran, berkumpul, dan makan ketupat bersama keluarga dan saudara!

 

Baca Juga:

Demi perjalanan mudik keluarga yang aman, catat 10 tips mudik ini yuk Parents!

11 Perlengkapan Mudik dan Traveling Bayi Esensial di 2024, Yuk Catat!

10 Tips Packing Mudik Lebaran yang Simpel dan Efisien