Parents, pasti sudah tidak asing lagi dengan gedung bernama Lawang Sewu, bukan? Ya, itu adalah sebuah bangunan bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang kini menjadi sangat populer terutama di kalangan masyarakat Semarang, Jawa Tengah.
Lawang Sewu pun kini berubah menjadi salah satu destinasi wisata sejarah wajib saat Anda berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah. Selain memiliki desain khas kolonial, tetapi ada juga kisah-kisah mistis dan sejarah tentang gedung bersejarah milik PT KAI itu yang menarik untuk diketahui.
Terletak di seberang Tugu Muda, Kota Semarang, bangunan tua itu identik dengan memiliki jumlah pintu yang sangat banyak. Dan jika semua pintu yang terpasang pada gedung tersebut dijumlahkan maka akan menghasilkan 1.200 buah. Pantas saja dia kemudian dijuluki dengan sebutan “lawang sewu” yang dalam bahasa Jawa artinya seribu pintu.
Dengan beragam keunikannya, mari kita simak sejarah, fakta unik, dan harga tiket untuk bisa menikmati suasana dalam Lawang Sewu sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
Artikel Terkait: Wisata Kota Lama Semarang, Informasi Lengkap dan Rekomendasi Spot Foto Favorit!
Sejarah Lawang Sewu
1. Bangunan Ini Mulanya Bernama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij
Meskipun banyak orang yang mengenal gedung bersejarah ini dengan sebutan Lawang Sewu, tetapi kenyataannya itu bukan nama asli dari gedung ini. Mulanya, gedung ini diberi nama dalam bahasa Belanda, yakni Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij.
Namun, karena gedung ini memiliki pintu dan jendela besar yang sangat banyak, maka orang-orang pun mulai menyebutnya sebagai “Lawang Sewu”.
2. Dulunya Digunakan Untuk Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta Asal Belanda
Lawang Sewu dulunya dibangun untuk dijadikan Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta zaman Belanda atau disebut juga dengan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Namun karena tempat itu tidak bisa mencakup seluruh karyawan NIS, maka pemerintah Belanda memutuskan untuk membangun gedung baru di Jalan Pemuda.
3. Dirancang Arsitek dari Amsterdam
Bangunan ini dirancang oleh dua arsitek ternama dari Amsterdam, yakni Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag. Lawang Sewu sengaja didesain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak untuk dijadikan sistem sirkulasi udara.
Selain pada desainnya yang unik, Lawang Sewu juga dihiasi dengan berbagai ornamen cantik, seperti kaca patri, tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.
Artikel Terkait: Jelajahi Spot Wisata Dusun Semilir Semarang, Serasa di Eropa!
4. Mulai Dibangun pada Tahun 1904
Bangunan utama dari Lawang Sewu pertama kali dibuat pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1097 silam. Sementara bangunan lainnya baru dibangun pada tahun 1916 dan selesai tahun 1918.
Ternyata gedung ini tidak langsung dibangun secara bersamaan, melainkan terdapat beberapa tahap. Makanya, proses penyelesaiannya pun bisa dibilang cukup lama. Seperti diketahui di kompleks Lawang Sewu terdapat lima gedung, yang terdiri dari gedung A, B, C, D, E dan satu Rumah Pompa.
Sebagai informasi gedung A adalah bangunan utama yang dijadikan sebagai kantor NIS. Sementara gedung B adalah bangunan tambahan dari gedung A. Dan gedung C adalah bangunan untuk percetakan serta gedung D adalah rumah untuk penjaga.
5. Fungsi Berubah dari Tahun ke Tahun
Pada tahun 1907, Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS. Namun fungsinya mengalami perubahan saat Jepang berhasil menjajah Indonesia. Gedung bersejarah ini pun digunakan oleh Jepang sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang) pada tahun 1942 sampai 1945.
Kemudian, pada tahun 1945, gedung ini menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia). Dan ketika tahun 1946, tempat ini kembali dipergunakan oleh tentara Belanda sebagai tempat persembunyiaan.
Barulah pada tahun 1994, gedung yang berada di Semarang ini diserahkan kembali kepada PT KAI. Dan terakhir, pada 5 Juli 2011, mantan ibu negara Ani Yudhoyono meresmikan Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu.
Artikel Terkait: 10 Tempat Ngabuburit di Semarang, Suguhkan Panorama Indah
Informasi Lengkap Tentang Lawang Sewu
Sumber: Kompas
Apabila Parents tertarik mengajak keluarga untuk berkunjung, tidak ada salahnya untuk menyimak informasi berikut ini.
Daya Tarik
Sebagai salah satu wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Semarang, terdapat sejumlah daya tarik dan kegiatan menarik yang bisa Anda lakukan saat datang ke sini.
Menjelajahi Seribu Pintu
Saat berkunjung ke tempat ini, Anda bisa lho menjelajahi bahkan menghitung jumlah pintu yang ada pada bangunan tersebut. Meskipun tidak akan mudah, tetapi tampaknya kegiatan yang satu ini akan memberikan tantangan tersendiri dan patut Anda coba.
Lantas, benarkah ada seribu pintu di Lawang Sewu? Merujuk laman Kemenparekraf, hanya ada 928 pintu di lokasi ini alias masih kurang 72 pintu saja untuk mencapai angka seribu. Keberadaan pintu-pintu tersebut bukan tiada alasan, fungsinya untuk menjaga agar sirkulasi udara di Lawang Sewu bagus.
Berfoto dengan Latar Belakang Bangunan ala Belanda
Bagi Parents yang gemar sekali berfoto dengan latar belakang bangunan kuno, maka destinasi wisata yang satu ini cocok untuk Anda kunjungi.
Pasalnya, di Lawang Sewu sendiri terdapat spot-spot foto yang cukup instagramable. Anda bisa berpose sambil memperlihatkan bangunan megah ala Belanda ini.
Menara Kubah
Salah satu daya tarik utama dari bangunan tua ini adalah menara kubah berlapis tembaga yang berada di puncak menaranya. Dipadukan dengan gaya arsitektur klasik, membuat kemegahan dari gedung ini semakin terasa.
Jadi Wisata Mistis
Lawang Sewu dikenal sebagai bangunan yang memiliki banyak kisah mistis di dalamnya. Terutama soal ruangan bawah tanah yang dulunya adalah bekas tempat pembantaian. Namun, hal mistis tersebut justru membuat banyak orang penasaran untuk membuktikan bagaimana suasana seram di dalam gedung ini.
Tidak hanya itu saja, banyak pecinta horor menjadikan gedung yang dibuat pada tahun 1904 ini sebagai tempat menguji adrenalin, Parents. Dan mereka biasanya akan berkunjung saat malam hari, di mana para pengunjung akan sepi di waktu-waktu seperti itu..
Namun, jika Anda tidak memiliki keberanian seperti mereka, Anda bisa juga mencoba tantangan untuk menjelajahi gedung Belanda ini sendirian pada siang hari. Dijamin akan membuat Anda merinding sekujur tubuh.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Sumber: Kepo Gaul
Parents, bisa mengunjungi destinasi wisata sejarah ini sejak pukul 07.00 pagi hingga 09.00 malam. Namun, jika Anda ingin mengeksplor seluruh bangunan, sebaiknya Anda datang dari siang hari. Dan apabila tertarik untuk menguji adrenalin Anda, disarankan untuk datang pada malam hari.
Sebelum masuk ke area ini, jangan lupa membeli tiket masuk terlebih dahulu ya. Dan tenang saja Anda tidak perlu merogoh kocek yang dalam.
Karena untuk harga tiket masuknya pun bisa dibilang sangat terjangkau, yakni sekitar Rp5.000 untuk anak-anak dan pelajar. Sedangkan, untuk orang dewasa akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000 saja. Murah meriah, bukan?
Lokasi dan Rute
Lokasi destinasi wisata satu ini sangat strategis karena berada di di pusat kota, atau lebih tepatnya di Jalan Pemuda, Komplek Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah. Untuk menempuh perjalanan ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum yang telah tersedia.
Jika Anda ingin menggunakan transportasi umum di sana, Anda harus menyiapkan biaya sebesar Rp4.0000. Dengan harga segitu, Anda akan diantar sampai tujuan atau di halte terdekat. Dan apabila Anda merasa kebingungan di tengah jalan, sebaiknya tanyakan kepada petugas atau orang di sekitar.
Parents, apakah sudah berkunjung ke destinasi satu ini?
***
Baca juga:
Menengok Wisata Guci Tegal yang Menyejukkan, Cocok untuk Healing
Tersambar Petir, Wisatawan Ini Tewas di Camping Gayatri, Bogor
10 Pulau Terbesar di Dunia dengan Daya Tarik Wisata Terbaik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.