Di Singapura, beberapa SD memberlakukan kebijakan melarang perayaan ulang tahun di sekolah secara mewah. Kebijakan ini memicu protes dari orangtua murid, namun pihak sekolah tetap bergeming.
Seperti diberitakan oleh The New Paper, setidaknya enam sekolah memberlakukan kebijakan ini. Yakni Dazhong Primary School, Pei Chun Public School, Geylang Methodist School (SD), Oasis Primary School, Springdale Primary School dan Riverside Primary School.
Sekolah-sekolah ini mengaku, mereka menerapkan kebijakan tersebut demi mencegah para murid membuat perbandingan antara mereka yang berasal dari keluarga kaya dengan yang miskin. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk menghindari konsumsi junk food dan kemungkinan alergi makanan pada murid.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Singapura tidak memiliki kebijakan terkait hal ini, mereka menyerahkan sepenuhnya pada masing-masing sekolah.
Beberapa orangtua murid yang bersekolah di tempat yang menerapkan kebijakan tersebut mengaku tidak senang. Mereka biasa merayakan ulang tahun anaknya saat TK, dan ingin kebiasaan itu dilanjutkan di SD.
Seorang ibu bernama Betha Bhanu, memiliki putra yang bersekolah di SD Springdale kelas 2. Dia biasa memperingati ulang tahun sang anak, dengan mengirimkan goody bag berisi mainan dan makanan kecil pada teman sekelas. Dengan tambahan balon dan kue ulang tahun.
“Dia bisa merayakan ulang tahun di TK, jadi saya tidak mengerti mengapa ia tidak dibolehkan melakukannya sekarang,” kata Betha.
Pada bulan Januari, Oasis Primary mengirimkan pesan pada orangtua agar tidak mengadakan perayaan ulang tahun di sekolah. Karena perayaan tersebut pasti akan melibatkan makanan, pihak sekolah khawatir akan menimbulkan alergi pada anak-anak.
Ong-Chew Lu See, Kepala Sekolah Oasis menyatakan, bahwa pihak sekolah kuatir para siswa akan mulai membandingkan temannya yang mampu dan tidak mampu. Karena itulah kebijakan ini dibuat.
“Kami ingin murid-murid kami membangun pertemanan yang berkualitas di dalam kelas, kami tidak ingin mendorong mereka untuk membuat perbandingan,” tambahnya.
Pada bulan yang sama, Springdale Primary juga memberitahu para orangtua untuk tidak mengirimkan goody bags atau hadiah lain pada anak-anak di sekolah.
Sebuah panduan telah diterapkan pada SD Riverside sejak sekolah itu dibuka pada tahun 2013. Dibanding merayakan dengan kue, paket hadiah, dan benda-benda lain yang dibawa ke sekolah. Para siswa memperingati ulang tahun dengan cara sederhana dan bermakna, dengan cara menyanyikan lagu selamat ulang tahun di kelas.
Sharon Siew, Kepala Sekolah Riverside mengatakan, mayoritas orangtua menyetujui perayaan ulang tahun secara sederhana ini. Yang juga mendukung pola hidup sehat, dengan mengurangi konsumsi junk food dan menanamkan budaya kesederhanaan dan penghargaan.
“Ada orangtua yang menunjukkan cintanya dengan cara merayakan ulang tahun dengan mewah, tapi orangtua lain mencintai anaknya dengan cara lebih sederhana,” ujar Sharon.
“Para orangtua mengatakan bahwa kebijakan ini bisa menghindari terjadinya kecemburuan sosial,” tambahnya.
Nur Azlina memiliki dua orang anak yang bersekolah di SD Riverside. Dan ia menyukai kebijakan yang diterapkan sekolah tersebut.
“Anak-anak sudah mulai membuat perbandingan pada usia dini. Hal ini membuat orangtua dengan latar belakang berbeda mengalami kesulitan,” ungkapnya.
Nah, Parents, meski belum ada kebijakan serupa di Indonesia. Tidak ada salahnya Anda mulai menghindari kebiasaan merayakan ulang tahun di sekolah. Selain menghindari kecemburuan sosial, Anda juga bisa menanamkan empati sejak dini pada anak.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Stop Mengantarkan Barang Anak yang Ketinggalan di Rumah ke Sekolah, Ini Alasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.