Aksi protes terhadap ketidakadilan atau kebijakan tertentu biasanya diiringi dengan lagu yang ditujukan kepada para masa aksi. Lagu tersebut dikenal sebagai lagu bermakna protes yang tidak hanya dinyanyikan secara lantang namun berisi lirik pembakar semangat.
Tak hanya berlaku di Indonesia saja, lagu lagu bermakan protes itu juga berasal dari berbagai negara di dunia. Berikut lagu-lagu yang bermakna protes.
Lagu Bermakna Protes dari Seluruh Dunia
Tak jarang juga lagu bermakna protes ini dijadikan ‘penyambung lidah’ bagi masa aksi yang ingin menyuarakan ketidakadilan terhadap rakyat yang tertindas.
Lagu lagu ini cukup populer dan sering diperdengarkan selama aksi. Lagu lagu apakah itu? Yuk simak
1. The Times they are a-Changing dari Bob Dylan
Salah satu lagu bermakna protes terhadap ketidakadilan yang cukup populer berasal dari Bob Dylan. Lagu ini secara resmi ini dirilis pada tahun 1964 silam yang sampai saat ini masih dijadikan ikon musik perjuangan untuk ketidakadilan.
Lagu-lagu dari album yang diambil dari nama penyanyinya ini secara eskplisit membahas mengenai isu-isu politik, seperti hak-hak sipil warga kulit hitam Amerika, anti-perang, anti-militerisme, dan lain-lain.
Lagu yang berjudul The Times They Are a-Changin ini selalu mampu membakar semangat dalam melakukan perlawanan dan protes sosial pada medio 1960-an.
Melalu lirik lagunya yang lugas dan tegas, lalu ini selalu berhasil menggerakkan aksi manusia untuk melawan ketidakadilan.
2. Won’t Get Fooled Again dari The Who
Band Punk asal Inggris The Who berhasil menciptakan lagu yang berisi sinisme terhadap dunia politik hingga lagu yang tercipta pada 1971 ini masuk dalam kategori lagu bermakna protes yang cukup populer di dunia.
Lagu yang berjudul Won’t Get Fooled Again ini di beberapa bagian liriknya mendiskreditkan revolusi. Di mana maksud lagu ini sebenarnya mengungkapkan bahwa hasil dari semua aksi revolusi merupakan sesuatu yang tidak bisa diperkirakan.
Namun, terlepas dari makna yang terkandung, lagu ini salah satu lagu yang ikonik pada era-nya.
Artikel Terkait: Deretan Lagu Tentang Perselingkuhan, Lagu Barat, Indonesia hingga Korea
3. Sunday Bloody Sunday dari U2
Sesuai dengan judul lagunya, Sunday Bloody Sunday ini diciptakan U2 untuk mengenang kejadian tragis di Kota Derry, Irlandia Utara pada 30 Januari 1972.
Kejadian tragis tersebut berupa penyerangan yang dilakukan militer Inggris dalam sebuah pawai damai kelompok hak sipil di Irlandia Utara.
Padahal pawai tersebut digelar secara damai namun justru direspon oleh tentara Inggris secara brutal lewat serangkaian penyerangan yang dirasakan lebih dari 20 ribu warga Irlandia utara kala itu.
Untuk mengenang kejadian nahas tersebut, band U2 dalam setiap konsernya tidak lupa membawakan lagu Sunday Bloody Sunday ini.
Lagu ini, dianggap bisa mengalihkan persepektif sebuah lagu yang awalnya ditujukan untuk hiburan semata namun bisa dikaitkan dengan aksi protes terhadap ketidakadilan hingga perang.
4. God Save the Queen dari Sex Pistols
Band punk Sex Pistols juga turut menciptakan lagu bermakna protes yang berjudul God Save the Queen. Lagu ini, oleh Rolling Stone dimasukkan dalam daftar 500 lagu terbaik sepanjang masa ini
Lagu ini sendiri dirilis pada tahun 1977 dan termasuk dalam album Never Mind the Bollocks, Here’s the Sex Pistols.
Lagu ini disebut mengandung protes terhadap kekuasaan monarki di Inggris. Kebetulan saat lagu ini drilis, Inggris di bawah kekuasaan monarki Ratu Elizabeth II.
Dalam beberapa bagian liriknya, lagu ini disebut secara lugas dan tegas melayangkan protes berupa kekuasaan yang sudah hilang arah dan mendiskreditkan masyarakatnya.
5. Talkin’ About A Revolution dari Tracy Chapman
Lagu Talkin’ About A Revolution merupakan single kedua dari Tracy Chapman yang dirilis pada tahun 1988.
Bukan sembarang lagu bisasa, nuansa politis dalam setiap liriknya dinilai sangat kental. Diksi yang digunakan juga dianggap berisi pesan moral untuk rakyat miskin agar bangkit merebut hak-hak yang dirampas oleh penguasa.
Tak heran, lagu Talkin’ About A Revolution ini masuk dalam lagu bermakna protes yang cukup populer dalam melawan ketidakadilan dan penindasan.
6. Buruh Tani dari Safi’i Kemamang.
Indonesia juga tak ketinggalan mempunyai lagu yang bermakna protes. Lagu tersebut cukup sering didengungkan saat sedang ada aksi unjuk rasa terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat.
Lagu yang dirilis pada tahun 1996 ini diciptakan oleh Safi’i Kemamang, yang saat itu merupakan mahasiswa asal Lamongan. Ia memberi judul lagu ciptaannya ini Buruh Tani.
Lagu ini diciptakan awalnya untuk menyemangati persatuan antara para buruh, tani, mahasiswa, dan kaum miskin di kota saat demonstrasi melawan rezim Orde Baru pada 1998 lalu.
Lagu ini menjadi populer kembali setelag dicover oleh Marjinal hingga menjadi lagu favorit di setiap aksi unjuk rasa tanah air.
Itulah, 6 lagu yang kerap dihubungkan dengan aksi protes terhadap ketidakadilan yang terjadi pada era dimana lagu tersebut dibuat. Beberapa lagu tersebut masih populer dan kerap dinyanyikan di setiap aksi protes di seluruh dunia.
Baca Juga:
7 Referensi Lagu Anak Indonesia yang Mengajak Buah Hati Bernyanyi Sambil Belajar