Mau mencari tempat kursus matematika untuk anak? Masih bingung metode yang akan dipilih? theAsianparent Indonesia memberikan gambaran metode kursus matematika yang bisa dipilih.
Membahas pelajaran matematika, bagi sebagian anak pelajaran satu ini mungkin menjadi salah satu bidang yang tidak disukai. Tak mengherankan kalau masih banyak anak yang mengeluhkan sulit menghapal rumus matematika.
Padahal, adanya pelajaran matematika bukan untuk menyusahkan, kok! Banyak hal yang bisa anak dapatkan jika ia menyukai pelajaran menghitung ini.
Untuk mengatasinya, Parents tentu perlu mendampingi dan membantu anak memahami pelajaran matematika sehingga terasa lebih menyenangkan. Beruntung saat ini banyak sekali tempat kursus matematika yang bisa dipilih.
Berikut beberapa pilihan tempat kursus matematika dengan metode yang berbeda:
-
Tempat kursus matematika Math Monkey
Dunia anak identik dengan dunia bermain bukan? Nah, dalam memelajari metematika, Math Monkey menerapkan kurikulum berbasis games. Di mana tempat kursus matematika ini sudah bisa diikuti oleh anak-anak berusia 3 tahun sampai 12 tahun.
Salah satu metode yang diterapkan tempat kursus yang berasal dari Amerika Serikat ini adalah Vedic Math yang diklaim sebagai salah satu metode tercepat di dunia.
Ada beberapa kelebihan metode vedic math. Di antaranya adalah anak bisa memilih cara berhitung paling sesuai dengan kemampuan mereka, meningkatkan kemampuan konsentrasi, kreativitas, meningkatkan daya ingat anak, bahkan mengembangkan kemampuan otak anak.
Dengan menerapkan metode berbasis games dan vedic math, diharapkan dapat membantu anak belajar matematika lebih cepat dan menyenangkan.
Untuk info lebih lanjut Parents bisa klik di sini.
-
MPM (Multi Process Model)
MPM merupakan sistem matematika yang dirancang menggunakan konsep Multi-Process dan Multi-Concept mathematics. MPM ini telah ada sejak tahun 1989 dan memiliki lebih dari 100.000 siswa di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia.
Program matematika MPM ini diperuntukan anak usia 4 hingga 12 tahun. Motodenya tidak berbeda jauh dari Kumon, sistem yang dipersonalisasi untuk setiap siswa yang fokus untuk melatih anak belajar mandiri dengan minimal intervensi dari instruktur.
MPM ini juga mengklaim kalau sistem yang diterapkannya akan membantu anak mengembangkan keterampilan mereka dalam pemecahan masalah dan berpikir logis mandiri melalui Personalised System of Learning (PSL).
Yaitu, anak dilatih untuk memecahkan masalah dalam Aljabar, Geometri, Koordinat Pesawat, dan berbagai bidang matematika. Semuanya dikemas dengan sistem belajar yang menyenangkan sehingga anak bisa memahami konsep-konsep matematika tanpa tekanan.
-
Kursus matematika di Kumon
Metode Kumon didirikan oleh Toru Kumon di Osaka, Jepang pada 1954. Toru mengembangkan metode ini saat menjadi guru matematika SMA.
Dikutip dari laman Kumon Global, metode kumon merupakan metode belajar perseorangan. Artinya, untuk masuk di awal, akan ditentukan secara perseorangan. Sehingga level yang diikuti tidak tergantung pada usia ataupun pada sekolah anak.
Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.
Tujuan utama belajar matematika di Kumon untuk membentuk dasar matematika yang kuat pada anak. Oleh karena itulah belajar matematika di Kumon tidak bisa dilakukan secara instan.
Dapatkan info lebih lengkap di sini.
-
Sakamoto
Metode Sakamoto ini pertama kali diperkenalkan di Jepang oleh Dr Hideo Sakamoto yaitu sejak 1980, dan telah berkembang di beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia.
Dikutip dari laman Tribun News, pengelola Sakamoto Master Japanese Mathematics Centre, Serlyani Khosama menjelaskan, motode ini memiliki tiga langkah utama dalam sistem pengajaran.
Ciri utama metode sakamoto adalah berfokus pada soal cerita yang memiliki bobot nilai tinggi dalam pelajaran matematika di sekolah dan telah disesuaikan dengan kurikulum. Metode Sakamoto ini menekankan menggunakan pemikiran yang logis dan analitis.
Serlyani Khosama juga mengklaim kalau bahwa metode Sakamoto efektif membantu anak sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar dalam menguasai metematika dengan cepat dan mudah. Karena dengan metode ini, siswa diajarkan tentang problem solving, logical thinking, dan creative thinking melalui pelajaran matematika.
Tertarik daftarkan anak kursus di Sakamoto? Klik di sini!
Baca juga: