Ketahuilah 4 Macam Kurikulum Ini Sebagai Pertimbangan Dalam Memilih Sekolah

Keempat macam kurikulum yang diadopsi dari luar negri berikut dapat menjadi pertimbangan kita dalam memilih preschool untuk si Kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada berbagai macam kurikulum di sekolah internasional. Kurikulum mana yang cocok untuk anak Anda?

Banyaknya faktor yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam memilih sekolah. Misalnya,  kualitas, lokasi, biaya, dan termasuk salah satunya adalah kurikulum sekolah atau metode pendidikan yang dipakai.

Saat ini kurikulum sekolah di Indonesia sangat berkembang. Pendidikan tidak melulu berpusat pada hal yang bersifat akademis atau dilakukan dengan cara formal, melainkan lebih bersifat praktis yang diintegrasikan lewat bermain atau dengan cara yang informal.

Artikel terkait: Tips memilih sekolah bagi anak

Berikut adalah pembahasan dari 4 kurikulum yang dijumpai di Indonesia, terutama kurikulum di jenjang prasekolah.

1. Montessori

Kurikulum Montessori mengutamakan kemandirian di mana anak belajar untuk memilih sendiri konsep apa yang ingin ia pelajari dengan menggunakan alat permainan yang edukatif. Jadi anak belajar dari kesalahan (trial and error) dan mengkoreksi diri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelas di sekolah yang berbasis Montessori bisa terdiri dari murid-murid dengan umur yang berbeda atau campur sesuai dengan keterampilan yang dipelajari. Guru di kelas berfungsi sebagai seorang pengamat dan pembimbing.

Orang tua yang memilih sekolah dengan metode ini memiliki alasan karena dapat memupuk kemandirian dan sifat kepemimpinan anak. Pada awalnya metode ini mulai diperkenalkan oleh Maria Montessori di Roma sekitar tahun 1900 yang diperuntukkan bagi anak yang terbelakang secara mental. Namun praktek ini berkembang dan dapat diaplikasikan bagi anak yang normal baik dari jenjang prasekolah, SD sampai sekolah menengah.

2. Waldorf

Pendidikan dengan metode Waldorf berfokus pada keterampilan yang bersifat praktis. Di usia dini diberikan melalui permainan yang kreatif. Perkembangan anak secara moral dan sosial juga menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai. Maka penilaian pada anak dilakukan secara kualitatif daripada kuantitatif (berupa skor).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Metode yang awalnya dikembangkan oleh Rudolf Steiner di sekolah di Jerman ini didasarkan pada teorinya tentang perkembangan anak.

3. Reggio Emilia

Kurikulum ini berbasis proyek (project) di mana pelajaran diberikan dalam bentuk proyek yang dikerjakan oleh anak. Jadi anak akan belajar melalui eksplorasi untuk mencari jawaban dan memecahkan suatu masalah (problem-solving). Metode ini adalah buah gagasan dari Reggio Emilia dari Italia sejak tahun 1940.

4. High Scope

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kurikulum High Scope, berdasarkan teori konstruktivisme oleh Vygotsky, mengutamakan pembelajaran aktif (active learning) dan  berbasis komunitas belajar di mana interaksi secara aktif dilakukan oleh murid.

Setiap pelajaran diberikan dengan urutan Plan-Do-Review di mana anak sendiri merencanakan apa yang akan dipelajari, melakukan proses pembelajaran dan mengulang kembali apa yang sudah dipelajari.

Terdapat 8 komponen utama dalam metode yang berasal dari Amerika Serikat ini termasuk pendekatan pembelajaran, bahasa dan komunikasi, perkembangan sosial dan emosional, kesehatan jasmani, matematika, sains dan teknologi, pengetahuan sosial dan kesenian.

Semoga informasi ini berguna bagi orang tua yang sedang mencari sekolah bagi anak, dilihat dari kurikulum yang diterapkan. Orang tua perlu mengetahui pendekatan pengajaran yang dianut oleh suatu sekolah agar sesuai dengan karakter belajar anak. Sehingga hasil optimal dapat diraih oleh anak dalam proses belajarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan