6 Hal yang Anak Perlu Ketahui tentang Konsep Berdoa Sejak Dini

Ingin si kecil paham tentang tata cara berdoa yang baik dan benar? Sebelum ke situ, yuk simak 6 konsep berikut mengenai makna dari berdoa itu sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat ini si kecil memang akan sulit mengerti soal agama, apalagi mengenai tata cara beribadah yang baik dan benar. Namun tidak ada salahnya jika Parents mengajarkan konsep Tuhan dan apa tujuan dari berdoa itu sebenarnya sejak dini.

Dilansir dari Smart Parenting, berikut 6 konsep tentang berdoa yang dapat dipahami oleh si kecil.

1. Berdoa bukan satu-satunya cara untuk berbicara dengan Tuhan

Apapun yang si kecil lakukan, selama itu dilakukan atas nama Tuhan adalah bentuk dari doa. Entah itu saat ia menyanyi, menari, menggambar, melukis, atau bermain bola, jika dilakukan sepenuh hati, Tuhan akan menganggapnya sebagai doa.

Anda juga bisa membuat si kecil mendengarkan lagu-lagu religi, apalagi sekarang sudah banyak yang dibuat versi khusus untuk anak-anak. Aktivitas ini mampu membuat si kecil paham bahwa berdoa tidak sebatas berbicara.

2. Tuhan selalu mendengar apapun

Ajari si kecil bahwa berdoa sama saja seperti saat ia berbicara dengan Anda atau dengan teman sepermainannya. Ia juga bisa menceritakan kejadian hari ini dan mencurahkan seluruh emosinya kepada Tuhan, entah itu pengalaman yang baik ataupun buruk.

Misalnya, "Tuhan, aku kesal karena temanku tidak mengijinkanku untuk meminjam bonekanya".

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Tidak semua doa dikabulkan Tuhan

Saat Anda sebagai orang tua tahu akan kenyataan ini, tapi tidak bagi si kecil. Jelaskan saja bahwa tak selamanya apa yang ia minta dan doakan kepada Tuhan akan selalu ia dapatkan.

Saat si kecil tak berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan, semangati dirinya agar tak perlu merasa berkecil hati, karena Tuhan tahu apa yang terbaik bagi untuknya.

4. Berdoa bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di saat tempat terbaik untuk berdoa adalah masjid, gereja, atau tempat beribadah lainnya, ajari juga padanya bahwa berkomunikasi dengan Tuhan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Entah itu di dalam kelas atau di taman bermain, si kecil selalu dapat melakukan doa singkat. Misalnya, "Tuhan, terima kasih telah memberikan kelasku banyak buku gambar dan mewarnai. Ini memang adalah kesukaanku".

5. Selalu menyebut Tuhan saat merasa cemas atau takut

Jika anak Anda sedang merasa khawatir akan sesuatu, minta dirinya untuk berdoa. Dengan cara ini, Anda telah mendorong si kecil untuk meminta kekuatan kepada Tuhan agar hati dan pikirannya merasa lebih baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Misalnya, "Tuhan, aku khawatir kucingku Si Putih belum juga pulang ke rumah. Bantulah kami agar dapat menemukannya dan aku bisa bermain dengannya kembali. Bantulah aku untuk tidak merasa sedih."

Jika cara ini baginya membingungkan, solusi lainnya adalah dengan mengganti doa dengan pelukan. Ingatkan dirinya jika sedang merasa sedih atau ketakutan, ia selalu dapat memeluk Anda dengan erat.

Pelukan juga dinilai sebagai cara efektif dalam menghibur dan menenangkan diri si kecil, sama dengan berdoa.

6. Membaca sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan juga termasuk berdoa

Jika memang si kecil belum bisa membaca, Andalah yang akan melakukan ini untuknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama seperti saat orang dewasa membaca kitab suci (seperti Al-Qur'an dan Injil), mempelajari Tuhan melalui buku anak-anak juga termasuk bagian dari berdoa.

Ada banyak buku anak-anak yang bercerita tentang kisah perjalanan para nabi. Selain untuk menceritakan kisah-kisah tersebut, gunakan juga buku ini untuk melatih kebiasaan membaca si kecil.

Mengajarkan si kecil untuk membentuk hubungan yang bermakna dengan Tuhan adalah kewajiban Parents sebagai orang tua, baik itu melalui kata-kata maupun dengan tindakan. Bagaimana?

Sudah siap mengajarkan konsep-konsep ini kepada si kecil?

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/5-jenis-sentuhan-orangtua-yang-dibutuhkan-anak/

 

Penulis

Ardi