Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan? Mitos atau Fakta?
Mungkin kita sudahlama mendengartentang kloning tetapi bagaimana dengan kloning manusia? Mungkinkah dilakukan? Cek Fakta berikut!
Parents pernah mendengar tentang teknologi kloning? Kloning adalah proses pengambilan informasi genetik dari satu makhluk hidup untuk menciptakan Salinan identik dengan dirinya. Anda mungkin bisa membayangkan kloning seperti fotokopi berwarna. Sebagian besar ahli genetika telah berhasil melakukan kloning pada sel, jaringan, gen dan bahkan hewan yang masih hidup. Apakah kloning manusia bisa dilakukan di kemudian hari?
Ada beberapa fakta menarik serta mitos yang menyertai kloning yang mungkin belum pernah Parents ketahui sebelumnya.
Artikel terkait: 10 Mitos dan Fakta Autisme pada Anak, Parents Wajib Tahu!
Fakta Menarik tentang Kloning Manusia
1. Domba Dolly Bukan Hewan Hasil Kloning Pertama di Dunia
Sejarah kloning sebenarnya sudah dimulai sejak lebih dari 50 tahun lalu. Hewan pertama yang berhasil dikloning adalah landak laut pada tahun 1880 oleh peneliti yang bernama Hans Driesch. Beberapa tahun kemudian, mamalia hasil kloningan pertama yang berhasil hidup akhirnya dipamerkan ke publik pada tahun 1997. Siapa yang tidak mengenal domba Dolly? Sebenarnya, Dolly lahir pada 5 Juli 1996 di Skotlandia. Dolly dikloning dengan menggunakan sel tunggal yang diambil dari donor.
Jenis domba seperti Dolly yaitu Finn Dorset memiliki usia hidup sampai dengan 12 tahun namun Dolly terpaksa harus disuntik mati pada tahun 2003 karena mengalami penyakit paru kronis dan arthritis prematur. Meskipun demikian, adik kloningan Dolly masih hidup dan sehat sampai saat ini.
Dengan mengacu pada keberhasilan kloning Dolly, semakin banyak peneliti yang berlomba menciptakan hewan hasil kloning. Sekelompok tim peneliti telah menghasilkan sapi, ayam dan domba dimana ketiganya memiliki kode genetik yang identik. Mereka mendapatkannya dengan mentransfer inti sel yang diambil dari embrio donor ke telur yang sudah dikosongkan dari intinya.
Di Korea Utara sendiri, peneliti telah berhasil mengkloning sel dari Chase, anjing pelacak pensiunan yang dibanggakan negara. Mereka pun telah menghasilkan pasukan enam ekor anjing pelacak yang tangguh dan bekerja di kepolisian sejak tahun 2009.
2. Hasil Kloning Tak Selalu Mirip Seperti Kembar
Kloning tidak selalu tampak sama. Sekalipun hasil kloningan bisa membagikan materi genetik yang sama dengan donor namun lingkungan juga berperan besar dalam membentuk organisme.
Seperti kucing kloningan pertama, Cc, yaitu kucing betina ras Calico yang penampilannya sangat berbeda dengan induknya. Ini karena warna dan pola bulu kucing tidak langsung dipengaruhi oleh genetik.
Artikel terkait: 9 Mitos tentang haid di seluruh dunia, no. 5 bikin mengelus dada
3. Anak Kembar adalah Hasil Kloning Manusia
Kloning manusia seringkali dianggap sebagai hal mustahil untuk dilakukan setidaknya untuk beberapa puluh tahun ke depan. Namun ini tidak selalu benar.
Kloning pada dasarnya yaitu individu yang punya kode genetik yang identik. Kembar identik yaitu hasil kloning karena mereka memiliki rantai DNA serta kode genetik yang hampir identik.
Setelah sperma bertemu dengan sel telur, sel yang dibuahi akan mulai membelah diri dalam satu kelompok menjadi dua, menjadi empat, menjadi delapan dan seterusnya.
Sel ini lama kelamaan akan terus berkembang menjadi organ dan sistem organ yang membentuk satu janin pada satu kehamilan. Kadangkala, setelah pembelahan pertama, kedua sel ini terus memisahkan diri yang kemudian tumbuh menjadi dua individu dengan kode genetik yang sama persis. Kembar identik alias kloning.
Proses kloning manusia alami seperti yang terjadi pada kembar identik adalah kehendak alam yang tak bisa diganggu gugat meskipun masih belum diketahui penyebabnya. Lalu, bagaimana dengan kloning manusia buatan, seperti dalam proses laboratorium? Bisakah diwujudkan?
4. Jeruk Merupakan Buah Hasil Kloningan
Beberapa organisme dan tanaman bersel tunggal seperti bakteri menghasilkan keturunan dengan genetik yang identik dengan proses reproduksi aseksual. Dalam jenis reproduksi yang satu ini, individu baru dihasilkan dari Salinan sel tunggal organisme induk.
Parents tahu tidak, kalau buah jeruk sebenarnya adalah hasil kloning? Satu varietas jeruk yang disebut dengan jeruk navel memiliki tonjolan pada bagian dasar jeruk yang mirip dengan pusar manusia. Tonjolan ini sebenarnya merupakan sisa pertumbuhan buah kedua. Semua pohon jeruk navel adalah hasil kloningan satu sama lain.
Jeruk navel tidak punya biji. Itu artinya mereka tidak bisa mereproduksi diri sendiri. Itu artinya pohon jeruk navel hanya perlu dicangkokkan satu sama lain untuk membuat pohon baru.
Artikel terkait: 20 Mitos Dalam Ilmu Alam
5. Apakah Kloning Manusia Bisa Dilakukan?
Kloning manusia pertama, bayi perempuan bernama Eve, berhasil diciptakan oleh Clonaid. Clonaid juga mengaku bahwa dirinya sudah berhasil menciptakan bayi lelaki pertama melalui kloning dimana jaringannya diduga diambil dari anak yang tewas dalam kecelakaan mobil.
Clonaid sampai sekarang tidak pernah bisa membuktikan keberadaan bayi tersebut atau 12 kloning manusia lainnya yang konon sudah dibuat.
Pada tahun 2004, kelompok peneliti yang dipimpin oleh Woo-Suk Hwang dari Seoul National University di Korea Selatan menerbitkan suatu makalah di jurnal Science dimana dia mengklaim telah menciptakan embrio manusia hasil kloning dalam tabung reaksi.
Tetapi komite ilmiah independen ini tidak bisa menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut. Pada Januari 2006, jurnal Science membuktikan bahwa makalah Hwang sudah ditarik.
Dilihat dari segi teknis, kloning manusia dan primata lainnya lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan mamalia. Salah satu alasannya yaitu di dalam sel telur primata ada dua protein penting untuk pembelahan sel yang dikenal dengan protein spindle.
Protein spindle sangat dekat dengan kromosom dalam telur primate. Akibatnya, penghapusan inti telur untuk membuat ruang bagi inti donor juga akan menghilangkan protein spindle. Ini bisa mengganggu proses pembelahan sel.
Itulah beberapa fakta dan mitos tentang kloning manusia. Apakah Anda tertarik mencari tahu lebih jauh?
Baca juga:
6 Mitos Tentang Cesar yang Sering Bunda Dengar dan Terbukti Salah
10 Mitos dan Fakta Bipolar Disorder, Benarkah Bikin Pria jadi Mandul?
Parents Perlu Tahu! Ini 5 Mitos Pernikahan yang Menjebak dan Tidak Tepat