KKN di Desa Penari sukses mengundang antusiasme berbagai kalangan masyarakat Indonesia untuk menyaksikan visualisasi dari cerita horor yang viral melalui media sosial Twitter. Meskipun mengisahkan cerita yang seram, tetapi film ini memiliki beberapa pesan moral, lo.
Bergenre horor dan ada unsur kebudayaan Indonesia, menjadikan film KKN di Desa Penari memiliki keunikan tersendiri. Banyak hal-hal mistis dan komponen dari adat istiadat Jawa yang menghiasi perjalanan seorang mahasiswa di sebuah desa ini.
Penasaran apa saja pesan moral yang bisa dipetik dari film KKN di Desa Penari? Berikut 5 pesan yang harus Parents tahu!
5 Pesan Moral dari Film KKN di Desa Penari
1. Jika Tidak Percaya, Setidaknya Hormati Adat Istiadat Setempat
Film KKN di Desa Penari pada intinya mengangkat cerita tentang sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN di desa yang masih kental akan tradisi serta adat istiadat. Meski perkembangan zaman sudah maju, beberapa daerah di Indonesia tetap melestarikan dan menganut kepercayaan terhadap kebudayaan yang telah turun temurun.
Sementara, permasalahan yang menjadi topik utama pada konflik di film ini justru mereka sebagai pengunjung tidak menunjukkan rasa menghargai akan kepercayaan masyarakat setempat. Para mahasiswa ini malah melakukan tindakan asusila dan beberapa sikap lainnya yang bertentangan dengan budaya daerah tersebut.
Padahal, jika memang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, setidaknya yang bisa dilakukan adalah cukup menghargai dengan tidak melanggarnya. Namun, kenyataan berkata lain, tindakan dan perlakuan menyimpang berakibat pada malapetaka.
Artikel terkait: 5 Film Indonesia yang Diangkat dari Kisah Nyata, Terbaru KKN di Desa Penari
3. Terapkan Budaya Silaturahmi
Kisah yang terdapat pada film KKN di Desa Penari juga menunjukkan bagaimana minimnya sikap hormat mahasiswa dengan masyarakat sekitar di desa tersebut. Begitu juga dengan cerita versi Twitter, mahasiswa masih kurang melakukan komunikasi dengan penduduk setempat.
Tak bisa dipungkiri, di mana pun seseorang menjejakkan kaki sebagai pendatang, di situlah saat-saat di mana informasi harus digali sebanyak-banyaknya. Menjadi seorang pendatang mau tak mau harus melakukan adaptasi dengan lingkungan yang baru dan informasi tersebut didapatkan dari mereka yang lebih lama tinggal.
Sudah sepantasnya membangun silaturahmi dengan penduduk setempat di mana kita berkunjung, terutama di Indonesia. Budaya yang seperti ini telah diawariskan sejak zaman dahulu, melakukan pendekatan dengan orang yang lebih tua khususnya.
3. Gunakan Logika dan Akal Sehat
Terkadang kosa kata cinta itu buta memang nyata adanya dan ditemui pada beberapa pasangan yang sedang terlena dengan perasaan jatuh cinta. Namun, sebagai manusia yang memiliki akal sehat, hal tersebut patutnya kita hindari.
Seperti halnya pada konflik yang terjadi pada film KKN di Desa Penari yakni ketika Bima melakukan segala cara untuk membuat Widya tergila-gila padanya. Tidak ada yang membenarkan tindakan penyalahgunaan adat istiadat untuk hal-hal duniawi yang seperti itu ya, Parents.
Jatuh cinta pada seorang pujaan hati memang membahagiakan rasanya, tetapi jika logika tidak digunakan sebaik-baiknya maka hal-hal di luar kendali bisa saja terjadi. Oleh karena itu, tingkatkan perasaan kemanusiaan dan jauhkan diri dari godaan-godaan nafsu dengan menjaga logika serta akal sehat.
Artikel terkait: 5 Film Bioskop Terbaru Bulan Mei, Doctor Strange hingga KKN di Desa Penari!
4. Utamakan Kepentingan Kelompok
Menilik adegan akhir pada film, sekelompok mahasiswa yang dilanda permasalahan bertubi-tubi ini dikisahkan menjadi renggang antar satu sama lain. Padahal, seberat apa pun konflik yang ada, akan semakin ringan jika dipikul secara bersama-sama.
Pesan moralnya adalah sebaiknya junjung tinggi rasa kebersamaan dan kekompakan satu sama lain di mana pun kalian berada. Begitu juga, masalah apa pun yang sedang melanda meski berat atau ringan akan lebih cepat mereda jika tidak mengutamakan rasa egois.
5. Mengutamakan Tata Krama
Berdasarkan cerita dari film maupun cerita Twitter dari SimpleMan, beberapa mahasiswa ini tak menunjukkan sikap sopan santun selama melaksanakan kegiatannya di desa tersebut. Padahal di awal, mereka sudah diperingatkan untuk menjaga sikap sebagai pendatang.
Beberapa informasi yang tabu juga turut disampaikan agar hendaknya mereka tidak bertindak semena-mena dan menjaga sikap maupun omongan terhadap satu sama lain selama tinggal disana. Namun, salah satu karakter justru tidak bisa menjaga omongan dan sikap mereka.
Yang namanya tata krama sudah selayaknya kita lestarikan sebagai warga negara Indonesia. Budaya ini diturunkan dari nenek moyang untuk bersikap dengan sesama manusia dan menunjukkan bentuk sopan santun.
Nah, itulah beberapa pesan moral yang ternyata terselip dalam film horor KKN di Desa Penari. Jadi, apakah di antara Parents ada yang sudah menonton film satu ini?
***
Baca juga:
Sejak Kecil Ingin Jadi Aktris, Berikut Profil dan Perjalanan Karir Tissa Biani