Apakah benar menikah saat masih ‘perawan’ akan menjamin kisah rumah tangga bahagia?
Sebuah penelitian dari Institute of Family Studies baru saja menemukan bahwa mereka yang hanya berhubungan intim dengan pasangan menikahnya saja memiliki kemungkinan besar untuk mendapatkan kisah rumah tangga bahagia.
Kisah rumah tangga bahagia jika menikah masih perawan, masa sih?
“Sangat bertolak belakang dengan mitos yang selama ini beredar di masyarakat, kurangnya pengalaman seks justru lebih baik, setidaknya untuk kehidupan pernikahan,” ungkap W. Bradford Wilcox, seorang sosiolog di the Institute for Family Studies kepada the Atlantic.
Meski demikian, perempuan yang telah memiliki 6 – 10 pasangan seksual cenderung 13% kurang bahagia dalam pernikahannya. Sedangkan untuk lelaki yang telah memiliki pasangan seksual lebih dari 21 orang, cenderung 15% kurang puas dengan kehidupan pernikahannya.
Namun seorang ahli pernikahan mengatakan mereka yang menghindari berhubungan seks sebelum menikah mungkin memang berorientasi pada komitmen.
“Mereka kurang berminat melakukan hubungan seksual tanpa komitmen seperti pernikahan, maka ketika mereka menikah, mereka akan lebih komit pada pasangannya, sehingga merasa lebih bahagia,” ungkap Andrew Cherlin, seorang sosiolog dari Jhons Hopkins University kepada the Atlantic.
Wilcox juga mengungkapkan teori lain mengenai orang yang tidak suka berhubungan seksual pranikah. Mereka mungkin memang tidak tahu apa yang mereka lewatkan.
“Memiliki pasangan seksual sebelum menikah dapat membuatmu menilai pasangan hidup lebih baik, baik secara seksual ataupun aspek lainnya,” kata Wilcox.
Tapi bukan berarti angka ini membuat mereka yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah tidak memiliki kisah rumah tangga bahagia. Sebab studi ini juga menemukan bahwa 64% dari mereka yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual sebelumnya justru memiliki kisah rumah tangga bahagia, lho!
Ingat selain keperawanan, 5 hal ini dapat menjamin kehidupan pernikahan bahagia!
5 Hal yang menjamin kisah rumah tangga bahagia
#1 Kesetiaan
Kesetiaan dalam sebuah pernikahan merupakan hal wajib yang menjadi landasan cinta kedua orang manusia yang diikat dalam janji pernikahan. Seringkali ketidaksetiaan merupakan faktor utama yang merusak komitmen pernikahan.
#2 Kesetaraan
Dalam kehidupan rumah tangga, kesetaraan harus dicapai. Baik Anda maupun pasangan harus berada di posisi yang setara, tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Kalian harus sama-sama berjuang untuk kebahagiaan berdua, dan kalian juga harus sama-sama mendengarkan satu sama lain. Tidak ada yang boleh memerintah dan bertindak seenak hati.
#3 Komunikasi
Kecuali pasanganmu memiliki indra keenam, rasanya tak ada yang bisa membaca isi hati pasangan hidupnya. Maka baik untuk berdua membangun komunikasi yang baik berjalan dua arah.
Komunikasi akan menjauhkan kalian dari kesalahpahaman. Memilih diam ketika ada permasalahan juga akan memicu pertengkaran lebih hebat di kemudian hari. Berhati-hatilah!
#4 Saling menghargai dan menghormati
Betapa sejuknya dunia jika kita dapat saling menghargai dan menghormati pasangan kita masing-masing. Anda paling mengerti bagaimana sifat dan watak pasangan hidupmu, jadi menerima dirinya apa adanya merupakan salah satu bentuk saling menghormati dan menghargai dalam kehidupan pernikahan.
#5 Kasih sayang dan dukungan
Kasih sayang akan menjaga Anda dan pasangan untuk hidup bahagia dalam pernikahan. Ketika permasalahan datang, rasa sayanglah yang bisa dijadikan kekuatan untuk saling bertahan satu sama lain.
Sementara dukungan juga penting, sebab hanya dukunganlah yang dapat menguatkan pasanganmu saat merasa down karena berbagai faktor.
Nah, kalau menurut Bunda mana sih yang lebih penting antara keperawanan dan kelima sifat di atas?
Referensi: New York Post
Baca juga:
7 Tips Sederhana Agar Rumah Tangga Lebih Awet dan Bahagia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.