Evan (35) terlahir sebagai perempuan, dan meski ia telah mengumumkan dirinya sebagai transgender* sejak 16 tahun yang lalu, ia tetap ingin melahirkan seorang bayi.
Pasangan Evan adalah seorang perempuan, sehingga ia melakukan inseminasi menggunakan sperma donor.
Butuh beberapa kali percobaan hingga ia berhasil hamil, bahkan lima tahun yang lalu Evan sempat keguguran keran level hormon progesterone nya sangat rendah.
Setelah beberapa percobaan dengan pemantauan intensif oleh dokter, akhirnya Evan berhasil hamil dan melahirkan pada awal tahun ini.
Perjalanan Evan untuk mempunyai anak ini diceritakan oleh kakaknya, Jessi Hempel, dalam majalah Evan terlahir sebagai perempuan, dan meski ia telah mengumumkan dirinya sebagai transgender* sejak 16 tahun yang lalu, ia tetap ingin melahirkan seorang bayi. Perjalanan Evan untuk mempunyai anak ini diceritakan oleh adiknya, Jessi Hempel, dalam majalah Time.
Kehamilan Evan di mata orang
Tentu tak mudah bagi Evan, yang memiliki penampilan fisik laki-laki untuk menjalani kehamilannya ditengah-tengah masyarakat.
Kepada teman-teman dan kerabatnya, Evan mengatakan, “Aku dan pasanganku akan memiliki bayi, dan yang terbaik bagi keluarga kami adalah aku yang mengandung si bayi,” cerita Evan kepada adiknya.
Semua teman dan kerabat mereka yang telah menerima Evan sebagai laki-laki perlu waktu untuk mencerna hal tersebut, namun pada akhirnya mereka menerima dan mendukung.
Namun memang, evan tidak memberitahukan kehamilannya kepada banyak orang. Bahkan ketika kehamilannya mencapai 9 bulan, orang-orang yang tidak mengenalnya hanya akan mengira ia laki-laki dengan perut besar.
“Orang-orang berbicara tentang perhatian yang mereka dapat ketika sedang hamil, hal-hal yang tidak aku dapatkan,” kata Evan.
Tidak ada yang meminta mengusap perutnya, atau bertanya kapan bayinya akan lahir. “Untuk sebagian besar, aku suka hal ini, karena aku tidak suka perhatian atas tubuh pada umumnya,” tambahnya. “Tapi dalam beberapa hal aku juga merasa ada yang hilang.”
Beberapa kesulitan yang harusnya tidak dialami ibu hamil pun Evan rasakan. Seperti sulitnya berurusan dengan pihak asuransi kesehatan karena dokumennya menerangkan dia laki-laki.
Namun Evan tetap mendapatkan perawatan kesehatan yang ia butuhkan, sampai anaknya lahir tepat pada hari perkiraan lahirnya, tanpa komplikasi.
Saat Hempel menjenguk bayi Evan 6 hari kemudian, ia menyaksikan bagaimana Evan dan pasangannya merawat bayi mereka dengan penuh kasih. Sang bayi menyusu pada Evan seperti umumnya bayi yang menyusu dari payudara seorang ibu.
Hal ini membuat Hempel tertarik untuk bertanya, “Apakah kamu benar-benar seorang laki-laki yang terperangkap dalam kelamin perempuan, atau hanya seorang perempuan yang tersesat (bingung akan identitas gendernya)?”
Evan pun menjawab, “Aku selalu Evan. Aku selalu memiliki bagian (identitas) ini. Aku selalu merasa seperti diriku sendiri, dan diriku adalah laki-laki.”
Lihat foto-foto Evan dan anaknya di sini: When Trans Men Want to Give Birth
*Transgender merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelaminnya. Transgender bukan merupakan orientasi seksual. Seseorang yang transgender dapat mengidentifikasi dirinya sebagai heteroseksual, homoseksual, biseksual, maupun aseksual. [Wikipedia]