Kesetiaan seorang pasangan akan terlihat ketika mampu melalui masa-masa paling sulit dalam hidup. Seperti kisah cinta SBY dan Ani Yudhoyono, yang tetap saling setia, hingga maut memisahkan.
Kini, cinta dalam hidupnya telah pergi, SBY tengah dirundung duka mendalam.
Sejak mendiang Ani Yudhoyono divonis menderita kanker darah, SBY begitu setia mendampingi ibu Ani di rumah sakit. Dia melepaskan semua agenda kegiatannya di Indonesia, agar fokus menemani sang istri menjalani perawatan intensif di rumah sakit Singapura.
Tapi tidak hanya kesetiaan SBY yang bisa menjadi pelajaran, kisah cinta SBY dan Ani Yudhoyono selama 43 tahun bersama ini juga mampu menginspirasi banyak orang.
Artikel terkait: Kondisi Ani Yudhoyono drop hingga masuk ICU, begini kabar terbarunya
7 Hal dari kisah cinta SBY dan Ani Yudhoyono yang bisa menjadi pelajaran
1. Saling setia saat menjalani LDR
Sebelum menikah, SBY dan Ani sempat menjalami hubungan jarak jauh (LDR) selama 3 tahun, lantaran Ani harus meneruskan pendidikan ke Jakarta. Hal ini terungkap dari unggahan SBY beberapa waktu lalu di akun Facebook pribadinya.
“Saat belum menikah, Pak SBY dan Ibu Ani menjalani hubungan cinta jarak jauh dengan saling berkirim surat. Lewat surat, Pak SBY dan Ibu Ani bisa saling mencurahkan isi hati,” demikian yang tertulis di Facebook SBY.
Cinta mereka sanggup bertahan dalam menghadapi setiap godaan. Hingga akhirnya, pada Februari 1974, keduanya resmi bertunangan dan menikah pada 30 Juli 1976 yang dilaksanakan di Hotel Indonesia.
2. Saling memahami kebutuhan pasangan
Sebagai istri seorang tentara, ibu Ani sangat paham bahwa pekerjaan suaminya pasti rentan stres. Karena itulah dia selalu berusaha untuk membuat suasana rumah menyenangkan, agar SBY betah di rumah. Selain itu, keduanya juga memiliki panggilan sayang yang unik.
Rasanya para followers setia mendiang Ani Yudhoyono dan SBY sudah tahu panggilan sayang yang selalu disebutkan dalam unggahan-unggahannya. Panggilan sayang dari anak-anak dan menantu mereka yaitu Pepo dan Memo.
Menurut The Insider, penelitian yang dilakukan Superdrug Onine Doctor menunjukkan bahwa 16% di antara pasangan yang memiliki panggilan sayang cenderung lebih bahagia menjalani hubungan mereka.
Artikel terkait: Ibu Ani Yudhoyono melepas rindu dengan cucu, tapi hanya dari balik kaca pintu
3. Cinta dan komunikasi adalah kunci
Membangun biduk rumah tangga selama 43 tahun memang bukan hal mudah, namun SBY dan Ani Yudhoyono mampu menjalaninya dengan harmonis.
Rahasianya adalah, “Love, share, and care, kasih sayang, saling mencintai. Tak ada yang lebih kuat, lebih tinggi dan lebih penting dari itu,” kata SBY dalam lawatan Tour de Banten, April 2018.
Sementara itu, dalam momen terpisah ibu Ani juga mengatakan bahwa yang paling penting dalam berumahtangga adalah saling dukung antara suami istri. Komunikasi dua arah dan saling terbuka adalah kunci keharmonisan rumah tangga.
Artikel terkait: Ibu Ani sakit, ini dukungan penuh cinta dari SBY dan keluarga untuk sang istri
4. Susah senang dipikul bersama
Tak hanya SBY, Ani Yudhoyono juga pernah berbagi tips agar rumah tangga harmonis dan langgeng. Menurutnya yaitu dengan memikul beban yang ada, baik ringan ataupun yang berat bersama-sama.
“Jangan begini, ringan sama dijinjing, berat lu yang bawa,” canda Ani dikutip dari laman Detik.
Bahkan kedua sejoli ini sering kali menunjukkan keharmonisan rumah tangganya dalam unggahan instagram.
5. Setia menemani meski hidup kekurangan
Melansir dari laman Tempo, mendiang ibu Ani pernah bercerita bahwa pertamakalinya ia menerima nafkah dari sang suami ialah Rp 52.500. Namun hal tersebut tidak membuatnya mengeluh, justru ia memutar otak agar bisa mengelola uang tersebut supaya bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka.
“Saya harus bisa mengelola gaji yang saya terima dari suami untuk kehidupan keluarga kami,” tutur mendiang ibu Ani, dalam acara Kongres Keluarga Indonesia di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012 silam.
6. Ibu Ani menjaga agar suaminya amanah dalam pekerjaan
Sejak masih menjadi tentara, SBY sering membawa keluarganya berpindah-pindah tempat tinggal, dari komplek militer satu ke komplek lainnya. Dengan gaji yang pas-pasan, ibu Ani selalu berusaha kreatif dalam mengelola keuangan supaya cukup, dan tak pernah menuntut lebih.
Ibu Ani mengatakan, seorang istri harusnya curiga jika suami membawa uang lebih banyak dari gajinya. Menurutnya, seorang istri harus bisa menjaga suami agar tidak melakukan perbuatan yang salah dalam pekerjaan. Agar karir dan pekerjaan suami tetap bersih dan terjaga dari hal-hal yang tidak baik.
7. Tetap tegar meski sering ditinggal suami
Menjadi istri dari seorang tentara, tentunya ibu Ani kerap ditinggal oleh sang suami karena tugas negara. Hal ini dijalani oleh ibu Ani dengan tabah dan tegar. Dia sigap menjadi ibu dan ayah bagi anak-anaknya selama sang suami menjalani tugas negara di luar daerah.
Bahkan, sejak awal menikah saja, dia sudah ditinggal selama 13 bulan oleh SBY, karena harus melakukan tugas sebagai tentara. Namun, bagi ibu Ani, yang terpenting adalah bukan banyak tidaknya pertemuan mereka, namun kualitas dari setiap kebersamaan yang mereka jalani.
***
Kini, cinta sejati SBY telah pergi, menghadap Ilahi. Duka yang teramat dalam melingkupi keluarga mantan Presiden Indonesia tersebut. Semoga pak SBY tegar dan tabah menghadapi kehilangan yang maha berat ini.
Kisah cinta SBY dan Ibu Ani tentunya bisa menjadi pelajaran berharga dalam berumahtangga. Kekuatan cinta, komunikasi dan saling percaya menjadi kunci langgengnya pernikahan mereka.
Selamat jalan ibu Ani, sosokmu akan dirindukan semua orang yang mengagumimu.
Referensi: Liputan6, Wolipop.detik
Baca juga:
Selamat jalan Ibu Ani Yudhoyono, kami akan merindukan sosok tegarmu