Dalam kehidupan rumah tangga, ujian hidup sering tak terduga kedatangannya. Sehingga janji suci pernikahan akan menghadapi susah dan senang bersama tak melulu berjalan lancar.
Namun, Ganeshayu Roesmayanti membuktikan kesetiaannya pada sang suami. Kini, ia harus mengurus suaminya yang sakit keras, mengasuh anak yang masih berusia 15 bulan, dan mencari nafkah sekaligus.
Semuanya, ia hadapi sendirian dan dengan penuh ketegaran.
Cerita soal pengorbanan istri merawat suaminya yang sakit ini awalnya diceritakan oleh Icha Rie Sa. Ia menulis di laman facebooknya tentang keteguhan kisah teman masa kuliahnya yang setia menemani suaminya yang sakit keras.
Dalam foto yang menyertai cerita tersebut, tampak Ganeshayu menggendong suaminya yang tampak kurus kering. Dengan selang untuk makan terpasang di hidungnya. Ibu perkasa ini terlihat tersenyum dengan tegar tanpa menampakkan sedikitpun kesedihannya.
Di dalam laman Facebooknya tersebut, Icha menulis :
Bismillaah ..
Kilas balik, dia bercerita setahun yang lalu (2015) hampir bersamaan dengan kelahiran putra pertamanya yang lucu dan sehat di waktu yang hampir bersamaan suami nya mengeluhkan rasa sakit yang teramat sangat. Setelah melakukan pengecekan ke dokter juga sempat di rawat di Rumah Sakit Sentosa Bandung dan Rumah Sakit Rotinsulu Bandung, dokter menyatakan bahwa suaminya di vonis mengidap penyakit TBC (TB-Paru), maag akut yang menyebabkan malnutrisi berat, dyspepsia, juga dehidrasi. Sudah 1 tahun kondisi suaminya tidak ada perubahan bahkan semakin memburuk. Untuk makan saja harus dihaluskan (diblender) terlebih dahulu lalu dimasukan melalui hidung dengan menggunakan selang karena mulutnya tertutup rapat sama sekali tidak bisa membuka. Selama pengobatan sejauh ini masih menggunakan BPJS akan tetapi ada juga biaya yang tidak ditanggung BPJS. Selain itu pengobatan pun dilakukan dengan cara pengobatan herbal juga dibantu dengan rukiyah syar’i. Adapun suaminya saat ini sedang tidak bekerja akan tetapi sahabatku lah yang bekerja dan pekerjaan sahabatku ini adalah guru les Bahasa Inggris yang saat ini jumlah muridnya sangat sedikit sekali karena dia pun harus mengurus suaminya sehingga dia harus membatasi jumlah murid yang dia ajar. Dengan demikian satu-satunya mata pencaharian hanya mengandalkan dari mengajar les Bahasa Inggris saja. Sedangkan biaya yang harus dikeluarkan belum mencukupi diluar tanggungan BPJS juga biaya sehari-hari serta juga kebutuhan putra kecilnya yang masih berumur 15 bulan. Dia sahabatku …
Yuk kita bantu Dia (wanita yang menggendong suaminya) adalahGaneshayu Roesmayantii , sahabatku sewaktu kuliah di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN), dia adalah wanita yang selalu ceria, hampir tidak pernah aku mendengar dia mengeluh, bahkan sampai tadi pagi pun dia bercerita tentang derita yang menimpa suaminya tutur bicara masih menampakan ketegaran.
TIDAK PERNAH SEKALIPUN MEMINTA UNTUK DIBANTU KARENA MEMANG PANTANG BAGINYA UNTUK MEMINTA
Sebab baginya doa dan support dari keluarga juga teman-teman adalah yang menguatkannya karena semakin banyak yang mendoakan semakin banyak pula kesempatan suaminya untuk sembuh. Akan tetapi, jika teman-teman mau membantu secara materi akan sangat berarti untuk sedikit meringankan bebannya selain teman-teman membantu mendoakan kesembuhan suaminya. Teman-teman bisa mendonasikan langsung ke :
Bank BCA (014)
Nomor Rekening 3461760897
Atas Nama Ganeshayu Roesmayanti Semoga Allaah membalas pengorbanan seorang istri yang mengurus suaminya secara sabar juga ikhlas dengan sebaik-baik balasan di dunia dan akhirat. Syafaahullaah untuk suamimu Nesh
Laa ba sa thohuurun Insyaa Allaah Aamiiin Yaa Robbal A’lamin … I love You Enesh ..
I proud of you …
Sampai tulisan ini diterbitkan, postingan tersebut telah dibagi lebih dari 15.000 akun dengan 700 komentar. Kebanyakan komentar tersebut menyampaikan doa agar keluarga Ganeshayu dapat diberi kemudahan menjalanin ujian dari Tuhan.
Redaksi The Asian Parent Indonesia telah berusaha menghubungi Icha dan Ganeshayu. Namun, hingga kini mereka belum menjawab pesan kami.
Semoga ketegaran istri seperti Ganeshayu dapat menular pada kita semua.
Baca juga :
Aziza, Gadis Kecil yang Bangkit Memecah Sunyi dari Tuli Bawaan Lahir