Baru baru ini penyanyi Justin Bieber memposting sebuah video di Instagram yang menunjukkan bahwa ia tengah menderita suatu sindrom langka yang mengakibatkan kelumpuhan total pada sisi wajah sebelah kanannya.
Kelumpuhan wajah ini merupakan ketidakmampuan menggerakkan otot wajah yang bisa terjadi di satu atau dua sisi. Kondisi ini dapat membuat wajah terlihat menurun hingga hilangnya ekspresi alami wajah.
Tak hanya itu, kelumpuhan wajah juga bisa membuat seseorang menjadi kesulitan berbicara, berkedip, menelan air liur, berkomunikasi maupun mengunyah makanan.
Ini Penyebab Kelumpuhan Wajah
Salah satu hal yang menyebabkan kelumpuhan wajah ialah kerusakan saraf. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh bawaan lahir, trauma atau cidera, serta penyakit tertentu. Berikut penyebab kelumpuhan wajah yang dilansir dari Liputan6.com.
Sindrom Ramsay-Hunt
Sindrom Ramsay Hunt merupakan kondisi yang tengah diderita oleh penyanyi Justin Bieber.
Sindrom ini merupakan infeksi saraf wajah yang disebabkan oleh virus Varicella zoster yang sama dengan virus penyebab cacar air. Namun, pada kondisi Sindrom Ramsay-Hunt, virus ini menginfeksi saraf tertentu di kepala.
Setelah menderita cacar air, orang tersebut membawa virus yang tidak aktif itu menuju saraf mereka hingga beberapa tahun kemudian, virus tersebut mungkin menjadi aktif kembali yang akhirnya menginfeksi saraf wajah hingga menyebabkan sindrom Ramsay Hunt.
Kondisi ini melibatkan ruam yang menyakitkan dan kelemahan pada otot wajah, yang banyak disalahartikan sebagai stroke.
Artikel Terkait: Justin Bieber Idap Ramsay Hunt Syndrome dan Umumkan Akan Tunda Konser
Bell’s Palsy
Salah satu gangguan yang menimbulkan kelumpuhan pada wajah adalah Bell’s palsy. Bell’s palsy merupakan gangguan neurologis yang memengaruhi saraf kranial ketujuh yang merupakan salah satu saraf wajah.
Gangguan ini membuat seseorang tidak dapat menggerakkan satu sisi wajah mereka dan bisa terjadi secara tiba-tiba pada otot-otot di salah satu sisi wajah.
Sementara itu, penyebab munculnya gangguan yang menyebabkan kelumpuhan wajah ini belum diketahui jelas. Namun Bell’s palsy juga sering dikaitkan dengan infeksi suatu virus.
Tak hanya itu, orang yang sedang hamil, memiliki infeksi saluran pernapasan atas, diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas diketahui lebih sering terkena Bell’s palsy.
Penyakit Lyme
Bakteri Borrelia burgdorferi menyebabkan munculnya penyakit Lyme. penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh B. burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu kaki hitam atau kutu rusa yang terinfeksi ke manusia.
Kutu-kutu yang menukarkan penyakit ke manusia ini menjadi terinfeksi setelah memakan rusa, burung, atau tikus yang terinfeksi lebih dulu.
Reaksi orang dengan penyakit Lyme dapat berbeda-beda. Variasi gejala yang timbul tergantung tingkat keparahan. Seperti kelumpuhan wajah yang menyerang penderita penyakit ini bisa terjadi pada tahap awal atau setelah gigitan kutu beberapa bulan sebelumnya.
Stroke
Penyebab kelumpuhan wajah yang paling banyak diketahui masyarakat awam adalah stroke. Penyakit stroke sendiri menyebabkan kelumpuhan wajah yang lebih serius.
Ketika saraf yang mengontrol otot-otot di wajah rusak di otak, terjadilah kelumpuhan wajah terjadi.
Penderita stroke sering mengalami gejala yang sama dengan Bell’s palsy. Namun, stroke umumnya menimbulkan gejala tambahan yang tidak terlihat pada Bell’s palsy.
Gejala tambahan tersebut antara lain berupa perubahan tingkat kesadaran, perubahan penglihatan, kebingungan dan pusing serta kelemahan pada lengan atau kaki di satu sisi tubuh.
Stroke juga memiliki jenis yang membedakan penyebab kerusakan sel-sel otak tersebut seperti disebabkan oleh kekurangan oksigen atau disebabkan oleh pendarahan yang menekan sel-sel otak secara berlebihan.
Neurosarcoidosis
Neurosarcoidosis merupakan kondisi peradangan kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan memiliki respons yang berlebihan.
Kondisi ini ditandai dengan peradangan dan deposit sel abnormal di bagian manapun dari sistem saraf – otak, sumsum tulang belakang, atau saraf perifer.
Neruosarcodosis =paling sering terjadi pada saraf kranial dan wajah, hipotalamus (area spesifik otak), dan kelenjar pituitari.
Sementara Kelemahan atau kelumpuhan wajah yang terjadi pada neurosarcoidosis secara tiba-tiba (kelumpuhan wajah atau wajah terkulai) merupakan gejala neurologis umum yang melibatkan kerusakan saraf ke otot-otot wajah.
Tumor
Adanya tumor otak di fossa posterior tengkorak yang salah satunya medulloblastoma menyebabkan kompresi karena tumor ini sangat dekat dengan nukleus, saraf wajah di batang otak.
Kompresi di area ini yang disebabkan oleh keberadaan tumor dapat menyebabkan kelumpuhan wajah total.
Tumor ganas (kanker) di wajah, kepala atau leher juga dapat menyebabkan kelumpuhan wajah baik sebagai akibat langsung dari tumor itu sendiri atau dalam proses pengangkatan tumor.
Cedera Wajah
Cedera pada wajah berupa fraktur tengkorak ke tulang temporal dimana tempat saraf wajah berada, bisa menjadi penyebab kelumpuhan wajah berikutnya.
Hal ini disebabkan karena saraf wajah berjalan melalui saluran tulang kecil di mana saraf bisa hancur baik oleh pukulan ke kepala, atau proses pembengkakan dari cidera tersebut.
Hingga tak heran, adanya trauma pada saraf wajah merupakan penyebab paling umum terjadinya kelumpuhan wajah.
Trauma ini termasuk trauma yang disebabkan oleh benda tumpul seperti patah tulang tengkorak temporal, trauma tembus tajam (luka tusuk atau tembak), dan bentuk iatrogenik yang bisa terjadi selama operasi.
Artikel Terkait: Batal Konser, Justin Bieber Dikabarkan Sakit Parah
Penyakit Autoimun
Penyebab kelumpuhan wajah berikutnya adalah penyakit autoimun. Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan wajah seperti multiple sclerosis, yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.
Tak hanya itu, sindrom Guillain-Barré pada penyakit autoimun juga bisa memengaruhi sistem saraf.
Multiple sclerosis yang menyebabkan kelumpuhan wajah juga biasanya disertai dengan Neuralgia trigeminal yang merupakan jenis nyeri saraf kronis di wajah. Nyeri ini memunculkan sensasi ditusuk atau terbakar di sisi wajah.
Sedangkan sindrom Guillain-Barré merupakan gangguan autoimun yang jarang terjadi namun bisa menjadi serius. Sindrom ini membuat sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf yang sehat di sistem saraf perifer (PNS).
Gejala yang mungkin timbul akibat sindrom ini yaitu kesulitan menggerakkan mata atau wajah, mengunyah, atau menelan hingga berbicara.
Baca Juga:
Mengenal Apa Itu Ramsay Hunt Syndrome Seperti yang Diderita Justin Bieber
8 Penyebab Kelumpuhan Wajah, dari Stroke sampai Autoimun
hot.liputan6.com/read/4987596/8-penyebab-kelumpuhan-wajah-dari-stroke-sampai-autoimun