Dyscalculia membuat anak sulit belajar matematika
Apakah anak anda tampak sangat kebingungan saat berkutat dengan angka? Atau ia sering mengalami frustasi dan kesulitan belajar matematika?
Sebelum Anda yang panik dan mencari guru les atau ‘bantuan’ lainnya, simak dulu artikel berikut. Bisa jadi, si kecil mengalami Dyscalculia.
Definisi Dyscalculia
Dyscalculia adalah kesulitan memahami yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengerti, menghitung, menghafal rumus, angka, serta simbol-simbol matematika.
Gejala Dyscalculia
Gejala Dyscalculia tampak dalam berbagai bentuk, namun beberapa tanda yang umum adalah:
(1) Bingung membedakan tanda baca matematika dan variabel ‘x’
(2) Kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti menghitung uang kembalian dan membaca jarum jam
(3) Kesulitan membedakan kanan dan kiri
(4) Ketidakmampuan membaca urutan angka dan membedakannya (contoh 12 dan 21).
(5) Kesulitan berhitung mundur
Seperti layaknya kesulitan dalam belajar, dyscalculia atau kesulitan belajar matematika dapat diatasi dengan kesabaran dan bantuan secara khusus.
Berikut adalah strategi tepat yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu anak yang mengalami dyscalculia :
- Gunakan alat bantu visual seperti gambar, grafik atau buatlah sendiri rangkaian gambar menarik yang dapat membantu anak untuk menghitung.
- Matematika, pada dasarnya, adalah bentuk bahasa yang tidak menggunakan kata-kata, melainkan angka. Karena itu, komunikasikan apa saja yang perlu dipelajari saat mengerjakan soal-soal matematika dengan jelas dan sesering mungkin.
- Biarkan anak menggambar obyek untuk membantunya memahami soal matematika.
- Rayakan keberhasilan kecil, tentu hal ini karena si kecil sudah berhasil mengatasi tantangan terbesar untuk mentalnya.
- Sisihkan waktu tambahan bersama si kecil untuk mengingat rumus-rumus matematika. Gunakan mnemonic, musik, rima untuk membantu mengingat dengan mudah.
- Berkonsultasi dengan ahli dyscalculia yang dapat mengajarkan teknik khusus untuk mengatasi kesulitan belajar matematika.
Orangtua harus menjaga perasaan anak yang mengalami dyscalculia. Dalam hal ini, jangan sampai anak merasa sebagai anak yang tidak cerdas.
Bagaimanapun juga, kondisi yang dialami anak saat ini bukan berarti anak tidak dapat mengerjakan soal-soal matematika sama sekali.
Hanya saja, si anak yang mengalami dyscalculia harus mempelajari matematika dengan cara yang berbeda.
Jangan kecewa, namun cari cara yang kreatif untuk mengajarkan konsep-konsep dasar matematika.