Dalam perjalanan membesarkan buah hati, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) adalah salah satu momen yang penting bagi setiap orang tua. Pada bulan November 2023 beberapa waktu lalu, Royco menggelar event bertajuk Private Meet & Greet Nikita Willy X Wisata Rasa Royco yang bertujuan untuk berbagi wawasan seputar cara mempersiapkan MPASI yang sehat, bergizi, dan enak untuk si Kecil agar makan mereka semakin lahap.
Lewat gelaran acara privat ini, Royco mengundang beberapa Bunda terpilih dan si Kecil tercinta yang merupakan finalis Kompetisi Photo/Video Challenge dari Royco.
Keseruan Private Meet & Greet Nikita Willy X Wisata Rasa Royco
Dalam acara ini, para Bunda yang datang tak hanya berkesempatan untuk bertemu secara langsung dan sharing tips mengatasi anak GTM bersama Nikita Willy, tapi juga mendapatkan berbagai tips berharga seputar panduan MPASI dari Nutritionis.
Sebelum masuk ke acara sharing session bersama Nikita Willy dan Nutritionis, para peserta yang hadir mengikuti sesi games seputar mitos dan fakta MPASI. Di sesi ini, para Bunda tak hanya bisa bermain games tapi juga mendapatkan info penting seputar fakta MPASI. Seperti fakta bahwa pemberian MPASI di awal tak harus langsung tiga kali sehari melainkan bisa ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan bayi.
Selain itu, dibahas pula info seputar MPASI yang sebaiknya hambar ternyata hanyalah mitos. Faktanya MPASI boleh memiliki cita rasa atau ditambahkan bumbu asal kadar bumbu yang dipergunakan tepat dan sesuai dengan jumlah yang diperbolehkan untuk anak.
Seperti contohnya, menambahkan Royco Kaldu Spesial kemasan hijau, bumbu kaldu jamur dan kaldu ayam yang cocok digunakan dalam menu MPASI karena tidak mengandung micin (non-msg), kadar garamnya lebih rendah, serta tidak mengandung pengawet dan pewarna. Royco Kaldu Spesial kemasan hijau juga sudah mengikuti Angka Kecukupan Gizi 2019 untuk resep mpasi 6 bulan, mpasi 9 bulan, dan mpasi 12 bulan.
Memasuki sesi bersama nutrisionis, para Bunda mendapatkan penjelasan seputar panduan MPASI. Menurut nutrisionis yang hadir pada acara Private Meet & Greet ini, banyak bayi di Indonesia mengalami gagal tumbuh atau stunting karena pemberian MPASI yang kurang baik. Sehingga para Bunda harus lebih ekstra dalam memperhatikan asupan gizi si Kecil dengan memberi makan yang lezat dan bergizi. Salah satu bahan yang bisa dimanfaatkan oleh para Bunda adalah panduan MPASI dari Kementrian Kesehatan RI yang bertajuk Setiap makan Isi Piringku Kaya Protein Hewani.
Dijelaskan pula bahwa untuk menyajikan MPASI yang bergizi, lauk yang diprioritaskan dalam menu MPASI si Kecil adalah sumber protein hewani seperti ayam, telur, hati ayam, daging sapi, ikan dan makanan laut.
Menurut Kemenkes, MPASI harus mengandung protein hewani sesuai dengan kebutuhan usia si Kecil. Misalnya untuk anak usia 6-8 bulan bisa diberikan 1 butir telur sekali makan, untuk anak usia 9-11 bulan bisa diberikan 50g ikan kembung sekali makan, dan untuk anak usia 12-23 bulan bisa diberikan 55g hati ayam sekali makan.
Tekstur dan Variasi Rasa MPASI Juga Penting
Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan para Bunda adalah tekstur MPASI yang harus disesuaikan dengan usia anak. Misalnya tekstur di usia 6-8 bulan adalah bubur saring halus, semua harus diblender dan disaring. Tekstur di usia 9-11 bulan harus naik menjadi bubur kasar yang tidak disaring. Kemudian di usia 1 tahun ke atas si Kecil sudah bisa mengonsumsi MPASI berupa makanan yang sama dengan yang dimakan keluarga.
Salah satu tantangan dalam memberikan MPASI yang biasa dihadapi banyak Bunda adalah gizi dan variasi. Untuk menyajikan gizi dan variasi MPASI yang pasti lezat, nutrisionis merekomendasikan para Bunda untuk rajin-rajin mencari referensi resep MPASI.
Menyajikan makanan yang bervariasi ini menjadi penting karena dari variasi makanan ini lah anak mendapatkan gizi yang lebih lengkap. Misalnya untuk karbohidrat, para Bunda tak harus menyajikan nasi saja melainkan bisa diganti dengan variasi lainnya seperti kentang, ubi, mi, pasta, roti, dan singkong. Protein hewani memang menjadi prioritas dalam MPASI si Kecil, tapi perlu juga sesekali Bunda menyajikan nabati seperti tempe, tahu dan kacang-kacangan. Untuk sayur dan buah bisa diberikan sebagai tambahan saja untuk pengenalan kepada si Kecil.
Untuk menyajikan variasi rasa, seperti yang sudah disampaikan pada sesi games, sebenarnya penambahan bumbu makanan pada MPASI diperbolehkan. Menurut nutrisionis, ASI yang dikonsumsi si Kecil sebenarnya memiliki rasa manis gurih yang merangsang bayi untuk lahap mengonsumsinya. Sehingga, MPASI yang hambar atau tidak enak justru malah bisa memicu anak melakukan Gerakan Tutup Mulut atau GTM. Jadi, penambahan bumbu akan membantu mencegah si Kecil melakukan GTM saat periode MPASI.
Saat sharing session bersama Nikita Willy, ibunda dari Issa Xander Djokosoetono, berbagi tips saat sang buah hati GTM. “Salah satu kuncinya adalah kita memang harus banyak-banyak sabar saat anak lagi GTM. Kemudian jangan pernah berhenti untuk berbagi ilmu dengan sesama Ibu,” ujar Nikita.
Dalam acara ini, selain sharing session serta games seru untuk para peserta, juga diumumkan 5 pemenang kompetisi Kompetisi Photo/Video Challenge dari Royco yang masing-masing berhak membawa pulang hadiah utama persembahan Royco. Diharapkan dengan adanya acara ini, para Bunda dapat saling berbagi dan saling mendukung sesama Ibu untuk memberikan MPASI terbaik bagi si Kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.