Hati-hati! Ini 3 Kesalahan orangtua saat berkomunikasi dengan anak
Jika ingin anak lebih mendengar apa yang Anda katakan, jangan melupakan 3 hal ini.
“Kenapa, sih, anak saya sulit sekali mengerti apa yang saya katakan? Belum apa-apa, sudah melawan dan protes. Bahkan sering terlihat acuh. Apa selama ini saya melakukan kesalahan komunikasi dengannya?”
Siapa di antara Parents yang memiliki pertanyaan serupa dengan kalimat di atas?
Menjalin komunikasi yang baik dengan anak nyatanya memang perkara yang mudah dilakukan. Perlu terus dipelajari sehingga bisa memahami dan mendengarkan satu dengan lainnya.
Umumnya, kesalahan komunikasi ini akan terjadi pada saat kita, para orangtua sedang merasa lelah. Akibatnya, komunikasi dua arah yang seharusnya terjalin dengan baik justru dibumbui dengan adanya kesalahan komunikasi.
Padahal komunikasi yang efektif sangatlah penting dalam keluarga. Hal ini pun ditegaskan oleh Praktisi Pendidikan Keluarga, Najelaa Shihab. Ia mengatakan bahwa modal utama komunikasi yang efektif ialah Parents selalu bisa hadir dengan sepenuh hati dan sepenuh tubuh saat bersama anak.
“Komunikasi yang efektif sangat penting dalam keluarga, modal dari ayah bunda adalah selalu bisa hadir dengan sepenuh hati dan sepenuh tubuh saat bersama anak,” ungkap Najelaa Shihab seperti yang dikutip dari laman Youtube Sahabat Keluarga.
Artikel terkait: Komunikasi Efektif ; Pentingnya Kemampuan Mendengar Bagi Orangtua
Lebih lanjut, founder Sekolah Cikal ini mengatakan, sering kali orangtua justru mengalihkan pembicaraan saat si kecil mencoba mengungkapkan perasaannya. Padahal, penting bagi anak untuk merasa bahwa perasaannya didengarkan dan ayah ibunya menunjukkan empati.
Najelaa juga mengatakan kadang kala orangtua sering memilih cara-cara yang tidak efektif untuk berkomunikasi dengan anak.
Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah kesalahan komunikasi dengan si kecil?
1. Tidak perlu terlalu sering menasihati
“Kamu tuh, jangan begini…..”
“Seharusnya, kamu seperti ini tadi pagi…”
Memberikan nasihat pada anak, tentu saja diperbolehkan. Bukankah salah satu tugas orangtua adalah memberikah arahan untuk melakukan yang lebih baik? Namun, bukan berarti orangtua bisa ‘menceramahi’ anak terus menerus, bukan?
“Pada saat berkomunikasi dan berinteraksi, kita juga sering memilih cara-cara yang tidak efektif. Misalnya saat menasihati. Nasihat sering memblokir komunikasi. Begitu anak mendengar ,”Makanya, kan Bunda sudah bilangin…’ , yang terjadi adalah orangtua cenderung menutup telinganya dan menolak melanjutkan percakapan,” kata Najelaa Shihab.
2. Mencegah kesalahan komunikasi, gunakan refleksi diri
Dikatakan olehnya, cara komunikasi yang efektif dengan anak bisa dilakukan dengan cara merefleksikan pengalaman yang telah Parents lalui. Misalnya, ketika Anda memiliki pengalaman yang sama saat seusianya dahulu.
“Cara yang lebih efektif dalam berkomunikasi adalah dengan refleksi pengalaman. Ayah bunda bisa menceritakan pengalaman yang sama ketika masih kecil dulu. Misalnya dengan mengatakan, ‘Ayah juga pernah, lho, dulu ketinggalan PR, rasanya malu dan menyesal sekali’. Dengan refleksi pengalaman seperti ini yang justru bisa memperlancar komunikasi,” terangnya.
3. Pentingnya menutarakan perasaan Anda sendiri
Salah satu penyebab komunikasi antara Anda dan si kecil tidak berjalan dengan baik bisa disebabkan kerena seringnta menggunakan kata yang kurang tepat saat menyatakan perasaan kita.
Misalnya, kita sebagai orangtua cenderung mengutarakan kalimat yang menuduh anak seperti, “Kamu sih pemalas”, “Kamu, sih pulangnya telat terus”. Padahal yang sebaiknya dilakukan adalah menyampaikan perasaan kita.
“Pada saat berkomunikasi dengan keluarga sering kali kita juga ragu dan menggunakan kata yang kurang tepat. Padahal yang bisa kita lakukan adalah menyatakan perasaan kita, “Ibu khawatir kalau kamu pulang telat”. Pada saat itu kita menggunakan perspektif kita untuk menyampaikan pesan sebagai ayah bunda kepada anak,” jelasnya lagi.
Dengan mengetahui apa saja yang menyebabkan kesalahan komunikasi, harapannya hubungan dengan si kecil pun akan semakin membaik dan hangat. Jadi, mengapa tidak mencoba untuk segera mempraktikannya?
Referensi: Youtube Sahabat Keluarga
Baca juga:
Parents, lakukan hal ini agar komunikasi orangtua dan anak bisa lancar