Ibu hamil akan merasa sangat khawatir jika terjadi perubahan pada warna atau konsistensi air seni mereka. Salah satu hal yang paling ditakutkan adalah ketika urine atau air seni mereka berbuasa. Namun, benarkah kencing berbusa saat hamil menandakan penyakit serius? Berikut penjelasannya!
Penyebab kencing berbusa
Dilansir dari Healthline, urine memang dapat sesekali berbusa. Hal ini biasanya disebabkan kondisi kesehatan yang serius dan juga tidak serius.
Kondisi umum yang bisa menyebabkan urine berbusa yaitu:
-
Buang air kecil yang cepat
Buang air kecil yang cepat dapat menimbulkan partikel-partikel udara masuk ke urine dan menyebabkan munculnya gelembung-gelembung udara. Biasanya, ini dapat terjadi ketika seorang tidak pergi ke toilet untuk waktu yang lama. Saat buang air kecil, kandung kemih pun berkontraksi, dan merangsang pembentukan busa jangka pendek.
-
Hamil atau aktivitas fisik yang intens.
Selama kehamilan atau setelah aktivitas fisik yang intens, urine menjadi gelap dan menjadi pekat. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya busa di permukaannya. Ketika Anda minum sekitar 1,8 liter cairan sehari, keseimbangan air dalam tubuh akan pulih, dan urine pun menjadi lebih ringan dan busa pada urine akan hilang.
-
Bahan kimia.
Berbagai produk rumah tangga mengandung zat aktif dan jika bercampur dengan urine akan menimbulkan busa. Jika Anda tidak yakin dengan penyebab busa pada urine, Anda bisa berkemih pada gelas bening untuk memastikannya.
Gangguan kesehatan penyebab kencing berbusa
Dilansir dari Legit, ada beberapa kondisi serius yang menyebabkan urine Bumil berbusa, diantaranya:
-
Proteinuria
Ketika busa disebabkan oleh peningkatan protein dalam urin, kondisi tersebut dinamakan proteinuria. Proteinuria dapat terjadi setelah aktivitas fisik yang berlebihan, penyalahgunaan produk protein atau makan berlebihan,
Selama kehamilan, proteinuria dapat terjadi karena peradangan ginjal-gestosis. Yang pasti, untuk mendiagnosa kondisi ini, pemeriksaan akan dilakukan di rumah sakit, untuk memeriksa tingkat protein. Jika kelainan ditemukan, dokter Anda akan membuat rekomendasi.
Perlu diingat bahwa gestosis selalu disertai dengan tanda-tanda lain yang terlihat, misalnya pembengkakan kaki, peningkatan tekanan darah dan sakit kepala parah.
Jika Bumil mengalami kondisi ini, maka dibutuhkan diagnosis segera dan perawatan yang efektif. Jika tidak, itu dapat menyebabkan preeklampsia yang mengancam kesehatan dan kehidupan ibu dan janin.
Artikel terkait: Waspadai Preeklampsia Pada Kehamilan
-
Infeksi
Infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan urin berbusa. Gejala lain seperti buang air kecil yang menyakitkan, serta ditemukan darah dalam urin.
Jika kondisi ini disertai mual, muntah, dan peningkatan suhu tubuh, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter karena mungkin merupakan tanda pielonefritis akut. Penyakit ini yang memerlukan perawatan di rumah sakit segera.
-
Masalah dengan fungsi ginjal
Urin berbusa dapat menunjukkan gejala diabetes, tekanan darah tinggi, batu ginjal, penggunaan obat-obatan tertentu, cedera, dan infeksi.
Jika Anda mengalami urin berbusa disertai pembengkakan, mual, kelelahan, lemah, dan sakit punggung, mungkin fungsi ginjal Anda sedang bermasalah.
Tubuh wanita sangat rentan selama kehamilan, jika Anda melihat gejala-gejala ini, segera temui dokter Anda. Selain itu, urin berbusa yang bercampur darah dan bau yang tidak biasa membutuhkan perhatian medis segera.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca juga:
Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?