Kenangan Ridwan Kamil Tentang Eril: "Andai Bisa Bertukar Tempat"

Jadi, kapan kita pulang?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keluarga dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih berkabung atas wafatnya sang putra, Emmeril Kahn Mumtadz. Sebagai orangtua, kenangan Ridwan Kamil pastinya sangat banyak semasa sang anak masih hidup.

Belum lama, Gubernur Jawa Barat ini mengunggah kenangan dan kesaksian sosok Emmeril, atau biasa disapa Eril, semasa hidupnya. Ya, mendiang Eril nyatanya dikenal sebagai anak yang ringan tangan dan gemar membantu sesama.

Dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, Gubernur yang akrab dipanggil Kang Emil itu membagikan sebuah video kompilasi momen-momen dedikasi yang dipersembahkan untuk Eril. Ia menjabarkan kesaksiannya atas kiprah, semangat hidup dan kebaikan putranya selama ini. 

Di dalam video tersebut, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa hal ini dilakukannya semata untuk mengenang budi baik Eril selama hidupnya, sesuai dengan anjuran para ulama. Ia juga mengatakan seandainya Eril masih ada, pastinya ia tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan ke orang banyak.

Artikel terkait: Kronologi Anak Pertama Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Terseret Arus Sungai saat Berenang

Kenangan Ridwan Kamil Tentang Eril

Dalam unggahan videonya, Ridwan Kamil juga menyematkan gambar Eril tengah tersenyum di sisi atas. Di bagian bawah gambar ada sosok Kang Emil bersama istri dan adik Eril tengah duduk di pinggir Sungai Aare. Setelah gambar tersebut, Kang Emil melanjutkannya dengan tulisan kisah tentang Eril dengan judul “Kapan Kita Pulang?”.

Berikut ini isi tulisan di video yang diunggah Ridwan Kamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“KAPAN KITA PULANG?

Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tepat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu. 

Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang. 

Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan, Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itu hakekat cerita Ananda Eril. 

Artikel terkait: Minta Doa untuk Eril, Ridwan Kamil Ganti Foto Profil Instagram

Ikhlas Akan Takdir Eril

Pencarian Eril hingga kini masih dilakukan di negeri penghasil coklat terlezat di dunia itu. Kang Emil menyatakan bahwa pencarian putranya akan terus dilakukan tanpa batas waktu tertentu.

Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya dia sudah selesai dengan perjalanannya. Paripurna hidupnya dengan segala amalannya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yaitu di Lauhul Mahfudz. Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orang tua akan lakukan. 

Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir. Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping. 

Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini. Kami meyakini, Sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia.

Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itu kebiasaan kita. Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini.

Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, Insya Allah sungguh ia pergi dalam panjang umur. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Pencarian Belum Temukan Hasil, Keluarga Ridwan Kamil Sudah Pasrah dan Ikhlas

Eril Adalah Sosok Pahlawan

Ia lahir 25 Juni 1999 di New York, dan berpulang di Bern 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2. Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT. 

Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua. 

Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril. Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina. Dari mereka yang dekat dengan hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak mengenalmu. 

Mungkin ini karena kebaikanmu memberikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih thr dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu ril? 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua mau kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril? Mungkinkah ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril? 

Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril? 

Mungkinkah ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi sesama manusia di sekelilingmu Ril? Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu.

Kamu sejatinya adalah pahlawan. Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan pulang itu Ril. Masya Allah. 

Dan tenanglah di manapun kamu berada Ril, sesungguhnya Ridhallahu fi Ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orang tuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu. 

Walau suatu saat nanti kami ingin berseru “Allahu Akbar!”, jika suatu hari Allah izinkan pertemuan kami dengan jasadmu. Jika ada dosa dari kami selama ini, kami mohon maaf kepadamu atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu, agar kamu tenang bersamaNYA. 

Teriring doa kami di setiap helaan napas dan tetes air mata ini untukmu anakku. 

Sungai Aare akan terang benderang, karena jutaan doa-doa ini akan menjadi cahaya yang menerangi ketenangan tempatnya sekarang Ril. Sampai kita jumpa lagi, saat kamu bukakan pintu gerbang itu. 

JADI KAPAN KITA PULANG?

Kita tidak akan pernah tahu. Namun jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup. 

Bern, Swiss 

2 Juni 2022 

Ridwan Kamil.

A proud father or Emmeril Kahn Mumtadz.”

Berbagai doa dan belasungkawa disematkan para warganet di kolom komentar unggahan Ridwan Kamil ini serta diberi tanda suka hingga 1,5 juta lebih. Kenangan ini membuat banyak orang terharu dan mendoakan agar Eril lekas ditemukan. Semoga Ridwan Kamil dan keluarga terus diberikan kesabaran menghadapi cobaan ini.

Baca juga:

Momen Takziah Eril di Bandung, Masyarakat Sematkan Bunga dan Ucapan Belasungkawa

Momen Pilu Tangis Ridwan Kamil di Pelukan Ibunda saat Pulang Kembali ke Indonesia

Dinyatakan Meninggal, Salat Gaib untuk Eril Diadakan di Beberapa Masjid Jabar