Orang tua percaya bahwa guru di sekolah akan menjadi panutan bagi anak-anak karena mereka menghabiskan banyak waktu di sekolah. Kita percaya para guru akan memberi edukasi yang baik dan melindungi anak-anak dari kejahatan. Namun geram sekali ketika ternyata guru yang seharusnya mendidik dan melindungi anak-anak kita justru malah melakukan kekerasan pada anak di sekolah.
Kekerasan pada anak di sekolah: Guru melecehkan murid perempuannya dengan menggigit pantatnya
Seorang guru dihukum dengan pasal kekerasan pada anak setelah menggigit pantat murid perempuannya. Insiden menggeramkan ini terjadi di Georgia, Amerika Serikat. Murid perempuannya yang berumur 14 tahun sedang berenang ketika guru laki-laki tersebut menyelam di dalam air dan menggigit pantat si murid, seperti dilaporkan Atlanta Journal-Constitution.
Guru tersebut diidentifikasi sebagai Jonathan William Herbert (30). Banyak saksi melihat ia menyelam ke dalam air dan melakukan perbuatan cabul tersebut. Ia juga mencoba untuk menyogok polisi sebesar US$200.
Dalam sidang pengadilan pada 14 Desember tahun 2018 silam, pria ini mengakui aksinya tanpa rasa bersalah. Ia dihukum 30 hari penjara dan 4 tahun masa percobaan.
Guru yang melakukan kekerasan pada anak di sekolah ini akhirnya dipecat dari pekerjaannya pada bulan Agustus 2018 lalu. Ia tidak diperkenankan untuk mengajar kembali selama masa percobaannya dan tidak boleh pergi tempat yang terdapat banyak anak-anak berkumpul.
Ia dihukum atas dakwaan mabuk di muka umum dan percobaan penyogokan setelah insiden tersebut. Konsekuensinya, guru tersebut harus mengikuti dua program rehabilitasi kecanduan alkohol. Ia juga harus menjalani dua tes obat-obatan setiap bulannya selama periode masa percobaannya.
Jika mantan guru lulus masa percobaannya sesuai dengan persyaratan ini, kasusnya akan diberhentikan “tanpa keputusan bersalah dari pengadilan.”
Bagaimana menurut Bunda, apakah hukuman tersebut terlalu ringan? Hukuman apa yang cocok untuk guru yang melakukan kekerasan pada anak di sekolah?
Artikel disadur dari tulisan Vinnie Wong di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Guru SMP mengirim chat mesum pada murid, peringatan untuk orangtua agar lebih waspada
Kekerasan pada anak di sekolah memang marak ditemui saat ini. Kasus yang mencuat di permukaan tentu saja membuat banyak orang tua menjadi khawatir dan was was. Terlebih saat pelaku yang melakukan hal tersebut berprofesi sebagai seorang guru. Kasus ini juga terjadi pada seorang murid perempuan berusia 14 tahun. Ia mengalami pelecehan seksual dari guru di sekolahnya sendiri saat sedang berenang.
Kronologi Kejadian Pelecehan pada Murid di Amerika Serikat
Kasus yang cukup menggegerkan ini terjadi di Georgia, Amerika Serikat. Seorang guru bernama Jonathan William Herbert merupakan sosok guru yang ada di baliknya. Guru muda berusia 30 tahun ini melakukan aksi tersebut saat berada di kolam renang. Kejadian ini sendiri disaksikan oleh banyak murid lainnya. Herbert menggigit pantat murid perempuannya sendiri saat sang korban sedang berenang.
Saat tengah asyik berenang, murid perempuan berusia 14 tahun tersebut justru menjadi korban dari gurunya yang bertindak tidak senonoh. Sang guru menyelam ke dalam kolam renang lalu menggigit pantat sang korban. Tentu saja hal ini tidak dibenarkan dari berbagai aspek. Wibawanya sebagai seorang guru juga telah tercoreng dengan ulah yang ia lakukan pada murid permpuannya itu.
Hukuman Ringan yang Dijatuhkan pada Jonathan William Herbert
Melihat adanya kekerasan pada anak di sekolah ini lantas membuat Herbert dilaporkan kepada pihak kepolisian. Namun sang guru masih berusaha lari dari tanggung jawab dengan cara menyogok polisi dengan jumlah uang yang tidak sedikit. Bahkan yang lebih mencengangkan, Herbert mengakui kesalahan yang ia lakukan tanpa merasa bersalah. Hal ini tentu saja membuat banyak pihak yang merasa semakin geram.
Pada tanggal 14 Desember yang lalu, persidangan untuk kasus Herbert ini telah dilakukan. Dari hasil persidangan yang ada, Herbert harus menjalani hukuman selama 30 hari penjara dan 4 tahun masa percobaan. Tentu saja hukuman tersebut dianggap terlalu ringan atas tindakan yang ia lakukan. Diketahui pula bahwa sang pelaku telah dipecat pada bulan Agustus 2018 yang lalu dari sekolah tempat ia mengajar.
Dakwaan yang diberikan pada Herbert juga berupa mabuk di muka umum serta aksi penyogokan yang dilakukannya. Sebagai konsekuensinya, Herbert harus mengikuti program rehabilitasi kecanduan alkohol yang berlaku. Jika ia berhasil lolos dari masa percobaan yang diterapkan, kasus Herbert sendiri akan dihentikan. Tak hanya itu kasus tersebut juga ditutup tanpa keputusan bersalah dari pengadilan.
Kasus yang dilaporkan oleh pihak Atlanta Journal-Constitution ini menyerap banyak perhatian dari berbagai pihak yang mengetahuinya. Selain tindakan cabul yang dilakukan oleh Herbert, banyak pula orang yang memprotes mengenai jumlah hukuman yang diberikan terhadap si pelaku. Sikap dan perilaku dari Herbert tersebut juga dianggap tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang guru.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.