Usia berapa bayi boleh makan keju? Simak panduan ini Parents
Kapan keju boleh diberikan pada bayi? Ini penjelasannya, Parents!
Seiring tumbuh kembang bayi, Bunda tentu tak sabar mengenalkan bayi pada ragam jenis makanan, termasuk keju. Tak hanya lezat, keju untuk bayi juga mengandung nutrisi bermanfaat bagi tubuh, seperti kaya protein, kalori juga vitamin.
Lalu, kapan bayi boleh makan keju? Jenis keju seperti apa yang aman dikonsumsi bayi? Apa manfaat keju untuk tumbuh kembang bayi?
Keju untuk bayi, kapan boleh diberikan?
Bunda bisa mengenalkan keju saat bayi mulai bisa mengunyah beragam jenis makanan, biasanya bermula saat bayi menginjak usia 6 hingga 9 bulan.
Menurut the American Academy of Pediatrics bagian Alergi dan Imunologi mengatakan, bayi boleh mulai mengonsumsi keju setelah ia mengenal makanan padat. Saat bayi sudah mengonsumsi sereal, puree daging, sayuran dan buah maka saat itulah orangtua bisa memasukkan keju dalam menu makanan harian.
Namun, perhatikan ya Bun, apakah bayi memiliki eksim kronis atau alergi makanan tertentu atau tidak? Keju memang bukan jenis makanan yang rentan menimbulkan alergi, namun kandungan protein susu di dalamnya tetap memungkinkan untuk menyebabkan alergi.
Hentikan pemberian keju jika timbul gejala alergi pada bayi.
Keju untuk bayi, apa manfaatnya untuk si kecil?
- Kaya akan kalsium, keju efektif menguatkan tulang dan pertumbuhan gigi bayi
- Protein dalam keju yang melimpah diperlukan bayi untuk tumbuh kembang optimal
- Keju kaya kalori, sehingga dapat menjadi asupan tepat untuk suplai energi sepanjang hari
- Menjadi menu diet efektif untuk bayi yang memiliki masalah berat badan berlebih, selain itu aman untuk melindungi gigi dari kerusakan
- Bisa menangkal alergi susu yang kerap dialami bayi. Alergi akan pulih dengan cepat jika bayi dikenalkan pada keju di saat tepat.
Keju untuk bayi membawa manfaat menguntungkan, ini jenis keju aman dan tidak aman bagi bayi:
Kendati aman untuk bayi, Bunda sebaiknya memerhatikan dengan seksama jenis keju apa saja yang aman untuk bayi supaya tidak berakibat fatal untuk kesehatan si kecil. Berikut daftar yang bisa dijadikan panduan.
Rekomendasi keju aman untuk bayi:
- Cheddar
- Edam
- Parmesan
- Colby
- Colby jack
- Mozarella
- Swiss
- Romano
- Monetary jack
- Paneer
- Babybel
- Red Leicester
- Provolone
- Jarlsberg
- Cheshire
- Lancashire
- Gouda
- Grana Padano
Keju yang sebaiknya tidak dikonsumsi bayi:
- Cottage Cheese
- Mascarpone
- Ricotta
- Cream Cheese
- Cheese spreads (keju olesan)
Selain itu, keju yang melalui terlalu banyak proses sebaiknya juga tidak diberikan pada bayi. Pastikan Parents memilih keju yang sepenuhnya terbuat dari bahan alami yang aman untuk pencernaan bayi.
Lalu, bagaimana cara mengenalkan keju untuk bayi? Perhatikan hal ini, Bun:
#1 Lelehkan keju
Untuk bayi yang baru mengenal makanan padat, Bunda bisa melelehkan keju lalu oleskan pada biskuit bayi sebagai kudapan sore.
#2 Potong keju dalam ukuran kecil
Mulut bayi yang masih kecil akan membuatnya rentan tersedak, apalagi pencernaan bayi juga masih sensitif. Pastikan Bunda sudah memotong keju dalam ukuran kecil sebelum memberikannya pada bayi. Pastikan ukurannya lebih kecil dari jari bayi sehingga aman untuk bayi.
#3 Padukan dengan makanan menyehatkan lainnya
Hentikan pemberian keju pada bayi jika…
Memberikan keju pada bayi akan menjadi pengalaman makan menyenangkan ya, Bun. Namun, waspadai jika bayi malah menunjukkan reaksi alergi tertentu. Hentikan segera konsumsi keju dan konsultasi ke dokter jika bayi memperlihatkan beberapa tanda berikut:
- Area wajah membengkak, termasuk lidah dan bibir
- Gatal dan kemerahan di kulit
- Napas mengeluarkan bunyi
- Kram yang tidak wajar dan bayi menjadi rewel
- Muntah dan diare
Apa bayi Anda suka makan keju? Bila iya, share resep atau olahan keju yang biasa diberikan si kecil di kolom komentar di bawah ini, ya Bun!
Referensi : Parenting Firstcry, Baby Center, Very Well Family
Baca juga :
Hamil muda ngidam jengkol, apakah aman untuk janin dalam kandungan?