Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan salah satu metode reproduksi buatan yang cukup populer dikalangan pasangan yang menginginkan buah hati. Meskipun metode ini terbukti efektif, tetapi sayangnya kegagalan bayi tabung tetap dapat terjadi dan dialami oleh siapa saja.
Seperti pengalaman Shanty Widihastuti, istri presenter kondang Denny Cagur.
Istri Denny Cagur keguguran karena janin hasil bayi tabung tidak berkembang
Shanty bercerita bahwa ia mengalami keguguran pada kehamilan anak ketiganya. Sebab janin dari hasil bayi tabung yang ia jalani tidak berkembang pada usia kehamilan 7 minggu.
“Tanggal 4 (Oktober 2019) terakhir aku kontrol, dokter bilang kalau misalkan embrionya tidak berkembang. Itu berarti usia kehamilan aku 7 minggu dan dokter menyarankan kuret,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Seminggu kemudian, tepatnya tanggal 11 Oktobr 2019, Shanty kembali melakukan kontrol kehamilan. Hasilnya, janin yang ada di dalam kandungannya memang tidak berkembang.
Akhirnya, Shanty menjalani kuret untuk mengeluarkan janin di dalam rahimnya.
“Sebelum tanggal 11 (Oktober) dikasih tahu hal itu aku down banget. Kecewa sudah pasti, sedih sangat, dan enggak tahu meski ngapain. Aku cuma bisa nangis selama 2 hari,” ungkap Shanty.
Selengkapnya: Janinnya tidak berkembang dengan baik, istri Denny Cagur harus dikuret
Penyebab kegagalan bayi tabung yang perlu diketahui
Kegagalan bayi tabung memang dapat menimbulkan rasa sedih, marah, dan frustasi. Sangat normal untuk merasakan berbagai emosi ini. Apalagi biaya yang dikeluarkan untuk melakukan program bayi tabung tidaklah murah.
Namun perlu diingat bahwa Anda tidak boleh menyalahkan diri sendiri atau pasangan. Bayi tabung atau IVF bisa gagal karena berbagai alasan dan kemungkinan alasan itu benar-benar di luar kendali Anda.
Belajar dari pengalaman Shanty, ada beberapa penyebab kegagalan bayi tabung yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh setiap pasangan:
a. Kualitas embrio
Salah satu alasan paling umum kegagalan IVF adalah karena kualitas embrio. Banyak embrio yang tidak dapat ditanam setelah dipindahkan ke rahim karena cacat.
Embrio yang terlihat sehat di laboratorium mungkin memiliki cacat yang menyebabkan mereka mati daripada tumbuh. Ketika ini terjadi, dalam kebanyakan kasus kegagalan bayi tabung, diakibatkan oleh kualitas embrio yang buruk, dan bukan uterus.
b. Usia telur
Meskipun usia wanita saat menjalankan IVF memang memainkan peran yang besar. Namun, usia sel telur memainkan peran lebih penting.
Seiring bertambahnya usia seorang wanita, kualitas dan kuantitas sel telur wanita mulai memburuk. Ini akan sangat mempengaruhi peluang kehamilannya dengan dan tanpa IVF.
Rata-rata, sekitar 25% embrio yang digunakan dalam IVF akan menghasilkan kelahiran hidup. Wanita yang lebih tua lebih mungkin memiliki peluang keberhasilan IVF yang lebih besar ketika menggunakan donor telur.
c. Tanggapan dari ovarium
Kadang-kadang, indung telur wanita tidak menanggapi obat IVF sebagaimana seharusnya. Ini yang membuat program IVF gagal.
Untuk wanita di atas 37 tahun atau mereka yang memiliki kadar hormon perangsang folikel tinggi, memproduksi sel telur yang cukup mungkin sulit. Jika ini masalahnya, kemungkinan IVF gagal cukup tinggi.
Umumnya, dokter akan mengevaluasi kemungkinan terjadinya hal ini dan akan membahas segala perubahan yang perlu dilakukan terhadap obat kesuburan Anda.
Artikel terkait: Ingin program bayi tabung? Ini dana yang harus disiapkan
d. Kromosom yang tidak normal
Embrio yang memiliki kelainan kromosom dapat mengakibatkan kegagalan IVF, apakah mereka secara alami dikandung atau dikembangkan di laboratorium.
Abnormalitas kromosom sering menjadi alasan di balik keguguran dan kegagalan implantasi selama IVF. Wanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengalami kelainan kromosom dalam telur mereka. Ini dapat meningkat ketika seorang wanita mencapai usia 40-an.
e. Gaya hidup bisa memengaruhi kegagalan bayi tabung
Gaya hidup juga memainkan peran penting untuk keberhasilan atau kegagalan IVF. Anda mungkin akan diminta berhenti merokok hingga tiga bulan sebelum dimulainya perawatan IVF.
Perokok sering membutuhkan hingga dua kali lebih banyak siklus IVF untuk hamil dan lebih mungkin mengalami keguguran.
Jika Anda kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, Anda juga harus mencapai berat badan yang sehat untuk meningkatkan peluang perawatan IVF yang sukses.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: Kompas.com, Nurture Fertility
Baca juga:
6 Proses Bayi Tabung atau Fertilisasi in Vitro, Ketahui Kisaran Biayanya