Kedisiplinan anak sudah bisa diterapkan terhadap mereka sejak dini. Bukan berarti anak-anak di masa pre-school masih belum bisa diajarkan kedisiplinan lho. Orangtua juga harus tetap menerapkan kedisiplinan buat mereka. Kedisiplinan anak ini bertujuan untuk melatih mereka agar tumbuh dengan kebiasaan yang teratur. Penerapan kedisiplinan ini seharusnya dijalankan secara konsisten. Contoh sederhana penerapan kedisiplinan anak usia balita ini bisa dimulai dengan mengajarkan pada mereka untuk makan pada waktu yang sudah ditentukan, memberikan aturan waktu untuk menonton televisi, membereskan mainan, dan sebagainya.
Perlahan-lahan anak-anak akan belajar dan mulai mengerti untuk mengikuti aturan yang sudah kita biasakan terhadap mereka. Namun demikian penerapan kedisiplinan anak ini harus fleksibel, agar anak tidak merasa terkekang. Kita harus memberikan toleransi terhadap keinginan anak-anak, lingkungan dan kondisi. Toleransi yang kita berikan pun jangan sampai berlebihan sehingga seolah-olah kita memanjakan mereka. Selain itu balita juga sudah bisa untuk mulai diajarkan dan dilatih kemandirian dari hal sederhana seperti belajar memakai baju sendiri, membereskan mainan, dan sebagainya. Hal ini penting bagi mereka untuk persiapan mulai mengenal dunia sosial di sekolah TK.
Meski balita memang belum memasuki masa sekolah, hendaknya kita sudah mulai memberikan jadwal sebagaimana anak-anak yang sudah bersekolah. Agar membuat mereka mulai terbiasa saat memasuki usia sekolah. Biarkan mereka belajar bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya atau yang lebih tua, karena hal ini akan mendorong balita untuk belajar lebih dewasa. Anak usia balita sudah bisa mulai diikutkan les untuk mengasah bakat mereka. Selain itu dengan keikutsertaannya di dalam les, mereka juga bisa belajar bersosialisasi dengan lingkungan baru.
Sosialisasi bagi anak-anak usia balita akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk berada di tengah-tengah masyarakat. Selain itu juga membuat anak-anak belajar banyak hal yang bisa mereka cerna dari lingkungan sekitar tempat mereka bersosialisasi. Lingkungan sosialisasi bisa juga di sekolah, rumah, lingkungan sekitar rumah, tempat les, dsb. Semakin beragam lingkup sosialisasi mereka, semakin beragam pula perkembangan kepandaian yang akan dimiliki oleh anak-anak.
Dengan penerapan kedisiplinan yang terlatih di dalam lingkungan rumah sejak dini, maka anak-anak akan tumbuh dengan berbekal kedisiplinan tersebut untuk dia terapkan dalam sosialisasi mereka di luar rumah.
Saat si kecil mulai bersosialisasi, kadang akan ada pertengkaran antara dia dengan anak tetangga ataupun dengan kakaknya. Berikut ini artikel terkait: 10 Tips Mengatasi pertengkaran Antar Saudara
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa aritkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia