Anak curhat karena frustasi
Parents, pernahkah kita membayangkan apa yang akan dirasakan anak saat kita lebih memperhatikan smartphone daripada dirinya? Curhat seorang anak di bawah ini bisa menjadi bahan introspeksi, benarkah kita lebih mengutamakan sebuah benda mati dibandingkan si buah hati?
Kisah ini ditulis seorang anak lelaki untuk tugas sekolah, kemudian dibagikan di jejaring sosial Tiongkok, Sina Weibo, dan segera menuai simpati. Tak terhitung berapa jumlah netizen yang mengecam perilaku kecanduan smartphone sang ibu.
Curhat si anak lelaki ini pun membuka mata masyarakat tentang betapa mengerikannya dampak kecanduan smartphone pada kehidupan sosial dan keluarga.
Begini tuturnya.
“Hari ini adalah Hari Perempuan Sedunia,” tulis anak laki-laki yang tidak disebutkan namanya. “Jadi aku ingin berterima kasih pada ibuku atas kerja keras yang ia lakukan setiap hari, dan melakukan sesuatu untuknya. Pertama, aku bercerita kepadanya. Sepertinya Mama tak suka ceritaku, karena ia terus memandangi smartphonenya.
“Aku jadi sedih. Lalu kupikir ia akan memperhatikan aku kalau aku mengucapkan selamat (Hari Perempuan Sedunia) untuknya.
“Aku ucapkan selamat kepadanya, tapi ia masih menatap smartphonenya, dan itu bikin aku jadi lebih sedih lagi. ‘Wah, ngga berhasil juga’, pikirku. Lalu kuputuskan untuk memijat punggung Mamaku. Kuberikan pijatan terbaikku, tapi Mama masih terus menatap smartphonenya sambil tersenyum.
“Aku benar-benar sedih saat itu, jadi aku kuputuskan untuk membasuh kakinya. Waktu aku melakukannya, Mama menatapku.
“Aku jadi sedikit gembira dan aku bilang padanya, aku sudah berusaha semampuku. Aku ingin Mama memujiku setelah aku mencuci kakinya. Tapi yang kudengar adalah, ‘Baik sekali kamu mau mencuci kakiku, tapi kamu seharusnya berusaha lebih keras lagi.’ Mama mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
“Aku berdiri terpaku ketika Mama berjalan meninggalkan ruangan itu. ‘Cepatlah dan tulis buku harianmu!” serunya sebelum menutup pintu. Beginilah caraku merayakan Hari Perempuan Sedunia yang menyedihkan.”
Artikel terkait: 9 Cara membuat anak merasa nyaman dan dicintai oleh orangtuanya
Curhat anak lainnya
Taizhou Evening News, sebuah media di Tiongkok, mewawancarai beberapa murid di sekolah khusus anak laki-laki, dan mereka mengatakan ibu mereka juga kecanduan smartphone.
“Saya pikir ibu saya lebih menyukai smartphone daripada saya dan ia lebih memperhatikan smartphone-nya,” kata seorang murid kelas satu.
“Ibuku juga,” kata seorang murid lain. “Aku sudah mencuci kakinya dengan air ginseng dan memijatnya, tapi dia terus melihat postingan teman-temannya di WeChat.”
Lalu apa komentar ibu anak laki-laki yang postingannya telah dilihat 9 juta kali itu?
“Saya dan suami membaca buku harian putra kami, lalu kami tertawa. Tapi saya mendadak merasa malu,” katanya. “Saya tak sadar kalau kebiasaan saya ternyata berpengaruh besar pada perkembangan anak saya.”
Sang ibu kemudian berjanji untuk berusaha menghentikan kecanduan smartphone, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk putranya.
Tips Agar Tak Kecanduan Smartphone
Kecanduan smartphone adalah hal yang nyata. Parents pasti sering memakai smartphone saat bekerja, berjalan, dan mengemudi. Berikut adalah 5 tips yang dapat Parents gunakan untuk membantu menghilangkan kecanduan pada smartphone, seperti dikutip dari Greenbot.
- Jangan gunakan smartphone di tempat tidur
Penelitian menunjukkan, menggunakan smartphone di tempat tidur bukanlah ide yang bagus, karena cahaya biru mengacaukan hormon tidur Anda. Jadi langkah pertama untuk menendang kecanduan smartphone adalah menjadikan tempat tidur Anda zona bebas-telepon. Beberapa malam pertama akan sulit, tetapi pada akhirnya Anda akan terbiasa.
- Beli jam alarm
Sangat menggoda untuk meraih smartphone Anda pada pagi hari, terutama jika Anda menjadikan ponsel pintar itu sebagai alarm. Usir godaan dan kurangi risiko kecanduan smartphone dengan membeli jam alarm sungguhan.
- Jadikan saat makan sebagai zona bebas-telepon
Tantang diri Anda untuk melakukan percakapan non-smartphone dengan teman dan anggota keluarga selama satu jam atau lebih saat makan.
- Matikan notifikasi
Jika Anda sedang benar-benar ingin lepas dari smartphone, Anda bisa mematikan notifikasi selama beberapa waktu. Tidak ada pemberitahuan = tidak ada alasan untuk memeriksa telepon.
- Hapus aplikasi yang tidak perlu
Sebagian besar aplikasi di ponsel mungkin tidak Anda perlukan. Bayangkan betapa produktifnya Anda jika tidak memeriksa Facebook, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan enam akun email, sepanjang waktu.
Referensi : Epoch Times
Baca juga: