Waspada! Kecanduan Drama Korea Menyebabkan Erotomania yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Hati-hati erotomania gara-gara kecanduan drama Korea!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents suka menonton drama Korea? Salah kegiatan yang digemari banyak orang beberapa tahun terakhir efek dari Korean Wave ini memang menjadi salah satu hiburan ketika melepas lelah. Namun ternyata wajib waspada dan hati-hati, jangan sampai malah kecanduan drama Korea yang nantinya bisa merugikan Parents. Bahkan sekarang karena drakor bikin candu, erotomania jadi menghantui para pecinta drakor di seluruh dunia.

Drakor Sebagai Sarana Rekreasi? Boleh, Tapi Jangan Kecanduan Drama Korea

Setiap manusia pasti membutuhkan rekreasi dalam hidupnya. Kebutuhan itu bisa dilakukan dengan olahraga, bermain, melakukan kegiatan seni atau bahkan menonton pun bisa menjadi sarana hiburan saat ini. Mengingat banyak sekali layanan menonton film yang makin memanjakan Parents untuk beranjak dari kegiatan dan malah memilih menuntaskan tontonannya terlebih dahulu.

Kecanduan drama Korea pun sama, drama televisi di Korea yang dikemas dengan miniseri hingga rata-rata 16 episode ini juga menjadi sarana hiburan yang disukai banyak orang terutama pada perempuan. Tidak heran kalau mulai remaja hingga orang tua termasuk Parents yang menggemari drama Korea Selatan ini. Apalagi alur ceritanya menarik dan artisnya pun berparas cakep, ditambah aktingnya yang memukau tidak heran kalau Parents enggan berhenti menonton drama Korea. Drama Korea dapat merangsang keluarnya hormon dopamine yang merupakan zat kimia di otak (neurotransmitter) dan berperan mempengaruhi emosi, gerakan, sensasi kesenangan dan rasa sakit.

Walau drakor boleh menjadi salah satu pilihan sebagai sarana rekreasi, tapi ternyata Parents tetap harus waspada. Karena ternyata banyak yang terbukti malah tidak terkontrol dan kecanduan drama Korea dalam konotasi negatif ya Parents.

3 Ciri-ciri Parents Mulai Kecanduan Drama Korea 

Seringnya menonton drakor berjam-jam hingga berhari-hari karena ingin menyelesaikan satu cerita drama ternyata memang membuat candu, namun kalau diteruskan malah bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan Parents. Dalam batasan tertentu memang cukup menyehatkan, tapi jika tidak terkontrol justru membentuk perilaku kecanduan.

Berikut ciri-ciri orang yang mulai kecanduan drama Korea.

1. Tidak Berhenti Menonton Serial Drama Korea

Drama Korea itu terdiri beberapa serial, minimal 12-16 episode per judul drama. Tidak heran kalau saat Parents sudah suka dengan jalan ceritanya pasti penasaran episode selanjutnya, sehingga meneruskan kembali hingga tamat. Padahal durasi waktu per episode itu kurang lebih minimal 45 menit hingga 1 jam. Jadi untuk menuntaskan satu judul drakor bisa seharian bahkan berhari-hari kalau episodenya sangat panjang. Dan itu pasti membuat Parents malas melakukan hal lain karena sibuk menonton drama nonstop. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menonton memang diperbolehkan, tapi kalau sudah tidak bisa mengontrol lamanya waktu nonton akan menyebabkan kesehatan Parents terganggu.

2. Malas Melakukan Hal Lain

Karena menonton drakor terus, jadinya Parents akan malas melakukan hal lain. Bahkan sampai ada yang tidak ada gairah untuk melakukan kegiatan yang produktif. Anak kadang menjadi prioritas sekian dibandingkan menonton drakor sampai habis. Padahal harusnya setiap hari Parents menemani anak dan melakukan banyak kegiatan. Karena fokusnya hanya menonton jadi kecanduan drama Korea dan hampir tidak melakukan apa-apa. Hal ini sangat bahaya ya Parents, karena bisa-bisa lupa akan dunia nyata yang seharusnya dijalani. 

Bahkan ada berita seorang perempuan berusia 20 tahun asal Nanjing menderita glaukoma akut bahkan bisa menjadi buta karena menghabiskan 18 episode drakor secara maraton. Dia tidak makan, tidur bahkan minum sekalipun selama menonton drama Korea. Untungnya langsung dilarikan ke rumah sakit sehingga mendapat pertolongan. Bukan hanya itu, pada tahun 2014 kasus perempuan yang tewas terkena serangan jantung setelah tidak tidur berhari-hari hanya untuk menonton drama Korea. 

3. Menyukai Berlebihan Artis atau Karakter Dalam Drakor

Ilustrasi : Fanmeet idol

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kadang karena terlalu menghayati jalan cerita dan akting artis drakor, akhirnya Parents sering menjadi penggemar artis atau karakter tersebut. Sehingga yang dibicarakan dengan teman hanya seputar cerita atau artisnya saja, bahkan sampai terbawa mimpi. Parents bisa saja lupa kalau sudah ada keluarga hingga kurang mengindahkan mereka, karena terlalu menyukai artis atau drakor tersebut. Yang lebih berbahaya lagi, Parents kadang ingin menonton judul drama lain dari artis tersebut sehingga jadi menonton drakor terus menerus. 

Dan ini sangat tidak baik bila sudah kecanduan drama Korea.

Dampak Buruk Kecanduan Drama Korea Penyebab Erotomania

Dan bila ciri-ciri kecanduan drama Korea ini terlihat dalam keseharian Parents, waspadalah! Karena kalau tidak dikontrol maka akan menyebabkan dua dampak buruk sekaligus yaitu fisik dan psikis. Untuk fisik jelas Parents akan kekurangan nutrisi karena malas makan, mata tidak sehat lagi, kurang tidur dan tentunya posisi badan kurang baik karena tidak berubah-ubah selama menonton. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sedangkan untuk dampak buruk psikis, Parents bisa terkena erotomania. Istilah ini memang lumayan populer apalagi karena ada wabah Hallyu Wave yang menyebabkan banyak orang memiliki bias idol artis Korea, mulai Kpop hingga aktor dan aktris negeri gingseng ini. Bila keadaan ini berlanjut dan membuat orang lupa dengan kegiatan di dunia nyata maka akan pasti terkena erotomania.

Erotomania merupakan kondisi kesehatan mental di mana dia yakin kalau orang lain mencintai dirinya terutama tokoh terkenal termasuk idol bias yang disukainya, padahal itu hanya khayalan dan tidak ada bukti nyata kebenarannya. Kalau kata fans drakor, delusi ngehalu yang berlebihan. Namun ini bisa saja terjadi pada Parents yang sudah menunjukkan ciri-ciri kecanduan drama Korea penyebab erotomania. 

Biasanya pasien erotomania juga memiliki gangguan mental, skizofrenia, bipolar, dan psikosis, di mana ke semuanya sangat buruk bagi kesehatan terutama kesehatan mental. Perasaan dicintai yang tidak nyata ini pemicunya adalah terlalu menjiwai dan terlalu sering menonton tayangan televisi . Sehingga melekat dalam otak dan membuat khayalan Parents bermacam-macam.

1. Mengirimkan Banyak Hadiah

Ilustrasi : Ultah Suzy

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seringkali penderita erotomania ini terus menerus dengan berbagai cara berusaha menghubungi artis yang disukainya untuk berkomunikasi bahkan mengirimkan berbagai macam hadiah, dengan harapan sang artis akan melakukan hal yang sama kepadanya. Tidak jarang, hanya demi mendapat panggung dan perhatian artis, banyak yang melakukan hal buruk seperti komentar jahat di postingan artis idol Korea hanya demi mendapat pengakuan sang artis saja. 

2. Cemburu Kalau Sang Artis Menikah atau Berpacaran

Namun karena artis ini juga manusia, kadang ada kehidupan pribadi sendiri yang tiba-tiba punya kekasih atau menikah, maka penderita erotomania akan cemburu dan tidak terima kenyataan itu. Wah, seram sekali ya Parents!

Cara Mengatasi Kecanduan Drama Korea Penyebab Erotomania

Bila Parents mengalami ciri-ciri kecanduan drakor, maka harus bisa menguranginya secara perlahan-lahan agar erotomania hilang. Dan Parents bisa kembali ke dunia nyata bersama anak dan keluarga tercinta tentunya. Menonton boleh, tapi berlebihan tidak ya Parents!

Berikut tips cara mengatasi kecanduan drama Karena bahaya untuk kesehatan

1. Nonton On-going Sesuai Jadwal

Tidak ada salahnya menonton drama Korea sesuai jadwal on-going. Karena akan membuat Parents tidak menonton drakor secara maraton

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Manajemen Waktu yang Tepat

Beri jadwal durasi waktu menonton dan kapan waktu menonton drakor. Misalnya setiap sabtu diperbolehkan menonton drakor maksimal 2 jam saja. Dengan pembatasan waktu menonton, maka akan membuat Parents bisa tahu kapan waktu untuk produktif dan kapan untuk menonton drakor

3. Pilih Drakor yang Akan Ditonton

Parents, tidak semua drama Korea harus Parents tonton kan? Pilih dan seleksi yang disukai saja. Cari tahu sinopsis dramanya dan pemainnya siapa saja, bisa jadi alternatif menentukan pilihan drama yang akan ditonton. Tidak perlu semua harus ditonton kan? Salah satu yang mungkin bisa Parents tonton untuk saat ini yang sedang on going adalah Cafe Minamdang yang seru dan kocak!

Artikel Terkait : Tayang Akhir Juni, Ini Fakta Menarik Drama Korea Cafe Minamdang

Menonton drakor boleh saja asal masih sesuai porsi dan tidak lupa melakukan kegiatan produktif di dunia nyata seperti biasanya. Bentengi dengan manajemen waktu menonton sehingga tidak mengalami erotomania akibat kecanduran drama Korea. Jadi tetap harus hati-hati  ya Parents!

 Baca Juga : 

Penulis

Suria Echa