5 Kebiasaan saat Bercinta yang Berbahaya untuk Miss V, Jangan Lakukan Bun!

Tahukah Anda, ada beberapa kebiasaan seks yang berbahaya untuk vagina. Waduh, apa saja ya?

Beragam cara dilakukan individu maupun pasangan untuk mencapai kepuasan di kala bercinta. Cara dan kebiasaan dalam urusan ranjang tersebut boleh jadi dicontek dari sebuah adegan film, atau sesederhana mendengar 'tips' yang dibagikan oleh seorang teman. Tapi harap jangan asal-asalan ya Bun, sebab terdapat sejumlah kebiasaan saat bercinta berbahaya bagi vagina.

Vagina atau Miss V adalah bagian intim yang sangat sensitif yang dimiliki oleh kaum hawa. Karena sifatnya yang sensitif inilah, Miss V tak boleh diberi perlakuan yang sembarangan. Nah, selain merawat dan menjaga kebersihan Miss V, Bunda juga perlu menghindari beberapa perilaku seks yang ternyata berbahaya.

Lantas, perilaku atau kebiasaan seks seperti apa sih yang dinilai berbahaya untuk Miss V? Melansir Hellosehat, berikut ini theAsianparent telah merangkumnya untuk Anda.

5 Kebiasaan saat Bercinta yang Berbahaya untuk Miss V

1. Menyemprotkan Pewangi atau Parfum pada Vagina sebelum Berhubungan Seks

Ada sebagian perempuan yang menyemprotkan parfum atau pewangi pada vaginanya. Bahkan ada juga yang menaburkan bedak pada vagina. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat organ intim menjadi wangi dan agar pasangan menyukainya saat berhubungan intim.

Akan tetapi, meskipun produk ini bisa saja bikin wangi, tapi kandungan bahan kimianya dapat memicu iritasi yang membuat vagina Anda terasa panas.

Vagina Anda tidak perlu sewangi bunga. Cukup jaga kadar pH agar seimbang dan bersihkan dengan wajar menggunakan air bersih, atau bila perlu dengan pembersih khusus kewanitaan yang mengandung povidone-iodine untuk mengusir bakteri dan parasit penyebab infeksi vagina dan bau tak sedap.

Artikel terkait: 5 Posisi seks terfavorit ini ternyata bisa berbahaya, waspadai risikonya!

2. Menggunakan Baby Oil sebagai Pelumas, Kebiasaan saat Bercinta yang Berbahaya

Vagina kering kadang-kadang dialami kaum perempuan. Namun, saat vagina kurang cairan atau “seret” saat bercinta dengan pasangan, jangan sekali-kali Anda menggunakan baby oil sebagai pelumas karena hal itu dapat membahayakan vagina.

Menggunakan baby oil malah akan menimbulkan masalah baru pada organ intim Anda. Pasalnya, baby oil dapat memicu iritasi pada vagina.

Sama halnya dengan kulit yang terluka, vagina yang terluka atau iritasi akan mengeluarkan cairan yang malah bisa mengundang datangnya bakteri. Terlebih lagi, bahan dasar minyak pada baby oil cenderung kental dan tidak mudah dibersihkan dengan air. Hal ini membuat baby oil terjebak dalam saluran vagina yang membuat bakteri terperangkap hingga menyebabkan infeksi.

Jika memang membutuhkan pelumas, gunakan saja pelumas silikon atau pelumas yang berbasis air karena mudah dibersihkan.

Artikel Terkait: 6 Kebiasaan buruk yang menganggu kesehatan vagina, wanita wajib baca!

3. Melumuri Area Sekitar Vagina dengan Makanan atau Minuman Manis

Mungkin Anda pernah melihat adegan semacam ini dari potongan film. Jika hal tersebut menginspirasi Anda dan bahkan menjadi fantasi seks, sebaiknya pertimbangkan kembali untuk melakukan hal tersebut.

Pasalnya, jika gula berhasil masuk ke dalam vagina, makanan atau minuman akan mengacaukan kadar pH dan menyebabkan jamur atau jenis infeksi lain.

Jadi, pastikan makanan dan minuman manis jauh-jauh dari organ intim Anda.

Artikel terkait: Memasukkan makanan ke dalam vagina sebagai variasi seks, amankah?

4. Kebiasaan saat Bercinta Tidak Menggunakan Kondom Termasuk Berbahaya

Banyak orang menghindari penggunaan kondom karena dianggap mengurangi kenikmatan saat bercinta. Padahal, kondom bisa berfungsi sebagai pelindung dari penyakit menular seksual dan mencegah dari kehamilan yang tidak diinginkan.

Kondom juga dapat berfungsi menghindari hal-hal yang membahayakan vagina, karena dapat menjaga tingkat pH vagina, yang berarti dapat mempertahankan hidup bakteri baik di area vagina. Bakteri baik ini sangat penting karena dapat membantu mencegah infeksi jamur pada vagina dan bacterial vaginosis.

Celakanya, jika Anda tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin, Anda juga bisa tertular penyakit tersebut.

5. Menggunakan Sex Toy yang Terkontaminasi

Pastikan penggunaan sex toy saat berhubungan seksual yang Anda lakukan tidak membahayakan vagina. Anda perlu memastikan mainan seks tersebut dalam keadaan steril. Jangan lupa mencuci sex toy dengan sabun dan air hangat untuk mengusir bakteri sehingga mencegah infeksi.

Selain itu, jangan berbagi sex toy Anda dengan orang lain bila Anda tidak dapat menjamin kebersihannya. Hal ini justru bisa menjadi sarana penularan penyakit menular seksual.

****

Parents, itulah 5 kebiasaan seks yang sering dilakukan namun justru berbahaya bagi kesehatan vagina. Jadi, pastikan Anda tidak melakukan hal-hal yang berbahaya hanya demi kesenangan seks semata. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

id.theasianparent.com/lamanya-durasi-seks-yang-normal

id.theasianparent.com/seks-saat-siklus-menstruasi-ini-resikonya

id.theasianparent.com/masalah-seks-saat-hamil

Penulis

Titin Hatma