Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena kebiasaan hidup yang tidak baik adalah diabetes melitus. Selain faktor usia dan genetik, beberapa kebiasaan juga dapat menjadi penyebab meningkatnya resiko penyakit diabetes melitus.
Menerapkan gaya hidup yang sehat adalah suatu keharusan yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah dari berbagai macam penyakit dan baik untuk kesehatan mental kita.
Namun hal itu rasanya sulit untuk dilakukan, mengingat kemudahan yang ada saat ini menyebabkan perubahan gaya hidup menjadi lebih mudah dan cenderung tidak sehat. Saat kebiasaan buruk itu sering dilakukan, maka risiko mengalami penyakit dibates pun lebih tinggi.
Artikel terkait: 17 Makanan Minuman untuk Penderita Diabetes, Bantu Jaga Kadar Gula Darah
Apa Itu Diabetes Melitus?
Secara umum diabetes melitus adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebih batas normal.
Diabetes melitus berada di peringkat ke-7 sebagai 10 penyakit penyebab kematian di dunia.
Sebaran kasus dari penyakit ini diketahui sebanyak 90% – 95% yang merupakan diabetes melitus tipe 2 (DMT2).
Penyakit DMT2 disebabkan adanya kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pankreas.
Beberapa kebiasaan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Oleh karena itu, Parents perlu mengenali dan waspada dengan kebiasaan apa saja yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Jadi, nantinya Parents bisa melakukan tindakan preventif dan mengurangi risiko terkena penyakit diabetes.
Apa Saja Kebiasaan Penyebab Diabetes Melitus?
Berikut ini beberapa kebiasaan yang bisa menjadi penyebab diabetes melitus:
1. Kebiasaan Duduk yang Terlalu Lama
Salah satu kebiasaan yang dapat jadi penyebab penyakit diabetes melitus yang pertama adalah duduk terlalu lama. Kebiasaan ini dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes melitus tipe 2.
Duduk terlalu lama akan mengganggu sistem peredaran darah dalam tubuh sehingga menjadi tidak maksimal. Hasil penelitian pada jurnal Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk duduk akan lebih rentan dengan penyakit diabetes, kardiovaskular, dan kanker.
Oleh karena itu American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan untuk selalu bergerak dan melakukan aktivitas ringan, setidaknya selama 30 menit tiap harinya.
Hal itu menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu untuk menjaga kadar gula dalam darah. Selain itu, dengan melakukan aerobik dengan intensitas sedang setiap hari juga dapat menjaga berat badan dan menjaga sensitivitas insulin dalam tubuh.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kebiasaan duduk yang terlalu lama adalah dengan memasang timer pada smartphone. Hal itu untuk mengetahui seberapa lama kita duduk dan kapan waktu untuk mulai bergerak.
Parents dapat mulai meluangkan waktu untuk berjalan- jalan santai, membereskan rumah atau sekadar keluar rumah untuk mencari udara segar.
2. Jarang Melakukan Aktivitas Fisik
Dampak yang terlihat ketika jarang melakukan aktivitas fisik adalah berat badan berlebih (Obesitas). Apalagi ketika makanan yang dikonsumsi tidak diatur dan kurang sehat.
Ketika berat badan berlebih, maka akan meningkatkan resiko penyakit diabetes melitus. Hasil penelitian dari jurnal E-Biomedik menyatakan bahwa obesitas merupakan faktor utama dari insiden diabetes melitus. Karena itu, cobalah melakukan aktivitas fisik secara rutin karena hal tersebut akan mengurangi resiko penyakit diabetes melitus sebanyak 7%.
Aktivitas fisik dapat mengontrol gula darah, dimana glukosa akan diubah menjadi energi. Untuk menjaga berat badan agar tetap ideal, Parents juga perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan memulai kebiasaan untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.
3. Tidak Menjaga Asupan Makanan Sehat
Selain jarang melakukan aktivitas fisik, kebiasaan tidak menjaga asupan makanan sehat juga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus.
Biasanya makanan dengan kalori yang rendah dan tinggi serat tidak banyak diminati. Misalnya, buah, sayur, dan karbohidrat kompleks. Padahal dengan menjaga asupan makanan sehat, Parents juga dapat menjaga kadar gula dalam tubuh. Tentunya hal ini akan mengurangi resiko penyakit diabetes melitus.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Misalnya, jenis makanannya, berapa banyak porsi yang dibutuhkan, dan kombinasi makanan apa yang baik untuk dikonsumsi.
Mulai sekarang, Parents bisa mencoba untuk mengatur asupan makanan dengan menghitung jumlah karbohidrat yang dikonsumsi. Hal ini disebabkan karbohidrat memberikan dampak terbesar pada kadar gula darah kita.
Makanan juga akan lebih bergizi jika dibuat dari bahan-bahan alami seperti buah dan sayur, protein, dan juga lemak. Parents juga harus memperhatikan jenis karbohidrat yang dipilih karena zat yang satu ini tinggi akan gula.
Artikel terkait: 4 Jenis Senam Diabetes, Lancarkan Peredaran Darah dan Menyehatkan Neuropatik
4. Melewatkan Sarapan
Sering disepelekan, tapi melewatkan sarapan rupanya menjadi kebiasaan yang dapat menjadi penyebab penyakit diabetes, lho. Memang di waktu pagi hari saat akan berangkat kerja kadang banyak hal yang perlu dilakukan.
Misalnya, menyiapkan bekal anak, kebutuhan sekolah, ataupun dokumen- dokumen presentasi. Walaupun kadang terburu-buru, sarapan tidak boleh sampai ketinggalan, ya.
Sarapan sangat penting bagi tubuh karena dapat menjaga gula darah. Jenis makanan yang disarankan ialah yang tinggi protein dan lemak baik. Tentu saja dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Hasil penelitian pada The Journal of Nutrition menyatakan bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki resiko lebih besar terkena penyakit diabetes melitus dibandingkan dengan orang yang rutin sarapan sehat.
Manfaat sarapan dalam mencegah diabetes yakni sarapan mampu menjaga berat badan dan mempertahankan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.
5. Minum Minuman Manis
Kebiasaan penyebab diabetes selanjutnya adalah minum minuman manis. Tidak bisa dipungkiri jika saat ini banyak tersedia berbagai macam minuman manis yang menggoda selera. Terlebih minuman-minuman itu semakin mudah didapatkan dimana-mana, bahkan melalui pemesanan online.
Menurut data United States Department of Agriculture (USDA) menunjukkan bahwa asupan gula penduduk Indonesia sebanyak 11,47 kilogram per orang per tahun. Jika diambil konsumsi per hari, rata- rata sebanyak 32 gram gula yang dikonsumsi tiap harinya.
Konsumsi gula tersebut melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO yakni 25 gram. Perlu diingat ya Parents, konsumsi minuman manis secara terus-menerus akan meningkatkan kadar gula dalam tubuh.
Selain itu mengonsumsi manis juga dapat menyebabkan resistensi insulin yang menjadi pemicu penyakit diabetes melitus. Alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi konsumsi gula pada minuman atau menggantinya dengan air putih. Selain sehat, juga zero calorie.
6. Kurangnya Tidur yang Cukup
Kebiasaan tidur yang buruk rupanya juga bisa menjadi penyebab munculnya penyakit diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena kadar hormon yang tidak seimbang di dalam tubuh.
Saat tubuh banyak melepaskan hormon kortisol, maka akan mendorong kenaikan gula darah. Selain itu, jumlah insulin yang dilepaskan berkurang setelah makan, menyebabkan kadar glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi.
Kualitas dan kuantitas tidur sama-sama berpengaruh terhadap kesehatan. Ketika kualitas dan kuantitas tidur kurang maksimal akan berdampak pada nafsu makan dan akan menurunkan sensitivitas rasa kenyang.
Hal ini berakibat terhadap pola makan serta jenis makanan yang akan dikonsumsi. Saat kontrol makan terganggu tentunya dapat berujung pada penambahan berat badan sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes.
7. Merokok
Kebiasaan terakhir yang dapat menjadi penyebab diabetes melitus dalam daftar ini adalah merokok. Jika merokok, maka peluang untuk terkena resiko diabetes akan meningkat 30% – 40%.
Nikotin (bahan aktif pada rokok) dalam hal ini dapat meningkatkan gula dalam darah. Sehingga, kebiasaan merokok dapat mempersulit pengendalian gula darah dalam tubuh.
Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat konsumsi nikotin antara lain adalah adanya resistensi insulin. Dalam hal tersebut, nikotin akan mempersulit sel untuk merespon insulin.
Jadi, tubuh akan mendapatkan kadar glukosa yang lebih tinggi. Bahan kimia dalam rokok juga dapat merusak sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan adanya peradangan, sehingga kerusakan yang timbul akan sulit untuk disembuhkan oleh tubuh.
Itulah daftar kebiasaan yang dapat menjadi penyebab diabetes melitus. Mulai sekarang, sebaiknya Parents mulai biasakan menerapkan gaya hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit tersebut, ya. Stay healthy Parents!
***
Baca juga: