Mungkin keluarga Anda memiliki tradisi untuk memasang dekorasi saat hari raya Natal. Namun, sangat penting untuk berhati-hati. Jika Anda pernah bertanya-tanya apakah lampu Natal bisa menjadi sangat panas sampai mengakibatkan kebakaran rumah, tragisnya hal tersebut pernah terjadi pada keluarga ini yang mengakibatkan ibu dan dua anaknya tewas.
Apakah lampu dekorasi Natal bisa menyebabkan kebakaran rumah?
Pada 15 Desember lalu, sebuah kebakaran rumah yang tragis di Nottinghamshire, Inggris, mengambil nyawa Justine Collison (33) dan kedua anaknya, Izzy (8) dan Harvey (5). Kebakaran rumah tersebut disebabkan oleh lampu dekorasi yang menyambar pohon Natal.
Gavin, suami Justine, selamat namun dalam kondisi kritis di rumah sakit. Ibunda Justine, Diane, juga selamat.
Seorang tetangga yang menjadi saksi, Paul Norton, dan anaknya Elliott, mengetuk pintu belakang rumah keluarga Collisson ketika mereka melihat “cahaya merah” dari dalam rumah keluarga tersebut. Mereka tidak berhasil mendobrak masuk dan terpaksa menunggu hingga pemadam kebakaran tiba.
Paul mengatakan lampu di dalam rumah tidak menyala, namun ia tahu kalau keluarga tersebut masih berada di dalam rumah karena mobilnya berada di depan.
“Ada banyak asap dan pegangan pintunya panas,” tutur Paul. “Saya sangat terguncang dan tidak bisa berkata apa-apa ketika tragedi ini terjadi. Anda tidak akan menyangkanya sama sekali.”
Pemadam kebakaran datang dan dengan sigap memadamkan kebakaran rumah. Naasnya mereka tidak bisa menyelamatkan sang ibu dan kedua anaknya. Dalam sebuah pernyataan di Facebook, mereka mengungkapkan duka cita mereka.
“Sebagai pemadam kebakaran, kami bangga bisa melayani masyarakat. Namun ketika tragedi seperti ini terjadi kami tidak bisa tidak ikut merasa sedih. Hati kami hancur, dan kami tahu proses penyembuhan untuk korban akan panjang dan sulit.”
Tips untuk mencegah kebakaran rumah
Parents, lakukan tips sederhana untuk mencegah kebakaran rumah
- Jangan merokok di dalam rumah, terutama menjelang jam tidur.
- Jauhkan lilin dari kasur, karpet, dan tirai. Matikan sebelum tidur.
- Matikan peralatan listrik jika tidak digunakan.
- Panggil tukang listrik atau ahlinya jika ada masalah dengan peralatan elektronik alih-alih mencoba membetulkan sendiri.
- Jangan buang sampah yang mudah terbakar dengan sembarangan.
- Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar seperti korek api, lighter, dan lain-lain, dari anak-anak.
- Jangan simpan lebih dari 1 tabung LPG di dapur. Selalu cek kondisi tabung gas sebelum memasak, apakah ada tanda-tanda kerusakan.
Jika terjadi kebakaran:
- Cepat keluar, dan telepon pemadam kebakaran di 113
- Jika Anda terjebak di dalam rumah, pergi ke kamar dengan jendela. Buka jendela lebar-lebar dan berteriak minta tolong.
- Jika Anda berada di lantai 2, jangan loncat atau melempar anggota keluarga lain ke bawah. Risikonya terlalu tinggi.
- Jika masih memungkinkan untuk keluar namun asapnya sangat tebal, merangkaklah di lantai agar tidak menghirup asap.
Efek menghirup asap kebakaran
Ternyata menghirup asap kebakaran adalah penyebab nomor 1 kematian ketika terjadi kebakaran, bukan terbakar oleh api itu sendiri. Penghirupan asap terjadi ketika korban menghirup sisa pembakaran selama kebakaran. Keracunan karbon monoksida telah ditemukan sebagai penyebab utama kematian dalam menghirup asap.
Merawat korban menghirup asap
- Segera jauhkan dari asap dan keluar untuk mendapatkan udara segar.
- Biarkan anak duduk sampai merasa lebih baik. Tutupi dengan selimut.
- Setelah batuk-batuk berkurang, beri minum segelas air untuk menenangkan tenggorokan.
- Kompres kain dingin di sekitar mata dan dahi.
- Cek pernafasannya. Longgarkan pakaian di sekitar leher dan dada untuk membantunya bernapas.
- Jika ia pingsan, putar kepalanya ke samping untuk mencegah ada muntahan di dalam yang akan mencekiknya.
- Cepat bawa ke rumah sakit.
Artikel disadur dari tulisan Vinnie Wong di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Baterai mobil-mobilan meledak hingga rumah kebakaran, simak bahaya mainan ini