Apakah Bunda mencintai suami? Sudah pasti. Jika tidak, Bunda tak akan pernah sampai di artikel ini. Tapi, pernahkah Bunda bertanya kepada diri sendiri, apakah niat mencintai itu sudah tecermin dalam perbuatan? Jika belum, Bunda perlu membaca kata bijak untuk istri ini sebagai alat refleksi atas kehidupan pernikahan Bunda.
Kata bijak untuk istri: 15 hal yang istri harus berhenti lakukan kepada suami
Bawaan dari budaya lama, laki-laki cenderung tidak mengungkapkan perasaan dan perempuan justru sebaliknya.
Ketika istri melakukan hal yang tidak menyenangkan, suami biasanya mencari pelarian, bukannya menyampaikan komplain dan menyelesaikan masalah. 15 hal yang sebaiknya istri berhenti lakukan ini semoga membantu istri memahami suaminya.
Kata bijak untuk istri #1 “Saya tak selamanya selalu benar”
Kalau suami punya pendapat berbeda, hormatilah. Anda mungkin merasa Anda penguasa di rumah, tapi tidak. Tidak ada penguasa dan rakyat di rumah.
Dengan menganggap suami tidak tahu “bagaimana melakukan sesuatu dengan benar”, Anda sedang membuat suami tidak punya rasa terikat dan tanggung jawab atas urusan rumah tangga.
Kata bijak untuk istri #2 “Suami adalah orang terdekat saya saat ini”
Yang artinya, Anda bisa menuntutnya menemani berbelanja, dia juga berhak menuntut Anda menemaninya nonton bola.
Oke, itu terlalu stereotipikal gender. Sama saja kalau dibalik. Anda bisa menuntutnya menemani nonton bola, dia juga bisa menuntut Anda menemaninya berbelanja.
Kalau Anda maunya menuntut tapi tidak mau dituntut, ya jangan heran jika ia berkurang respek kepada Anda.
Kata bijak untuk istri #3 “Suami saya bukan tong sampah”
Saking bersemangatnya membagi hal-hal personal, Anda menceritakan semua yang Anda alami seharian kepadanya. Jangan tersinggung, tapi cerita panjang lebar dengan detail itu sering kali membosankan. Anda pikir semua hal di rumah ini hanya tentang diri Anda?
Sekali-kali ngomongin hal di luar diri sendirilah. Membahas pergerakan pasar saham, gosip politik, atau penemuan baru di bidang biologi molekuler di atas kasur kadang seru juga.
Kata bijak untuk istri #4 “Saya harus menghormati suami saya”
Di depan teman akrab, istri kadang tak sungkan menyindir atau membuka aib suami. Dalam hati Anda, “Kan sama teman sendiri ini.” Eh, itu kan menurut Anda, memangnya suami oke-oke saja dipermalukan begitu?
Anda harus tahu, sedekat-dekatnya istri dengan suami, kalian tetaplah dua manusia yang berbeda. Kalau Anda selalu hormat kepada orang asing, kenapa sama suami malah tidak?
Kata bijak untuk istri #5 “Suami saya bukan ayah saya”
Anda rindu kasih sayang ayah yang Anda nikmati semasa kecil. Lalu, Anda berharap suami Anda akan menjadi cerminan ayah Anda.
Salah besar. Dia bukan ayah Anda dan jangan pernah membanding-bandingkannya dengan ayah Anda sebagaimana Anda tidak ingin dia membanding-bandingkan Anda dengan ibunya.
Kata bijak untuk istri #6 “Justru karena dia suami saya, saya harus sopan kepadanya”
Bandingkan intensitas antara Anda menegur orang lain dibanding Anda menegur suami sendiri. Sering mana?
Karena suami adalah orang yang kita temui sejak membuka mata sampai akan tidur, maka dialah orang yang paling penting dijaga perasaannya. Mulutmu harimaumu adalah peribahasa yang paling tepat diterapkan saat berhadapan dengan suami.
Kata bijak untuk istri #7 “Saya bukan dewa, suami saya bukan kerbau”
Yang artinya, nggak usahlah mengingatkan dia pada satu hal berulang-ulang. Dia bukan pikun, kok. Kalau lupa sekali dua kali ya wajar. Kalau terus-terusan, ya diomongin baik-baik.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nyinyir” berarti ‘mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet’. Dan orang nyinyir itu menyebalkan.
Kata bijak untuk istri #8 “Saya tidak menggunakan seks sebagai alat tukar”
“Kalau kamu nggak blablabla, kamu nggak dapat jatah!”
Wow. Apakah kamu guru yang sedang menerapkan mekanisme reward and punishment?
Kata bijak untuk istri #9 “Saya menghargai suami saya apa pun kondisinya”
Mata dibalas mata membuat dunia buta, kata Mahatma Gandhi. Jika Anda merasa tidak dihargai, itu bukan alasan untuk membalas dengan perlakuan yang sama. Ini juga prinsip yang harus dipegang ketika berhadapan dengan siapa pun.
Intinya, perbuatan buruk orang lain jangan membuat Anda menjadi buruk juga. Jika akhirnya Anda muak dan tidak tahan, tetap kalem dan mundur teratur. Jangan bikin Anda rugi dua kali: dijahati dan dibikin jadi jahat.
Kata bijak untuk istri #10 “Saya bukan diktator tukang atur suami”
Bisa dipastikan, semua orang punya memori tentang betapa tidak enaknya diatur-atur secara eksesif. Di film Kejar Daku Kau Kutangkap, suami sampai tidak tahan karena istri sampai mengatur pakaian apa yang harus ia kenakan saat tidur. Malas sekali, bukan?
Kata bijak untuk istri #11 “Saya bukan pakar tafsir”
Bayangkan jika setiap kalimat yang Anda ucapkan selalu dianggap punya arti lain. Misalnya, Anda menafsirkan “Aku lagi pengin sendiri” sebagai “Aku bosan sama kamu” lalu memaksanya mengakui bahwa dia memang sedang bosan dengan Anda. Jika dia tidak mengiyakan, Anda anggap bohong. Jika dia mengiyakan, Anda sakit hati. Serba salah.
Kata bijak untuk istri #12 “Saya bukan satu-satu pemecah masalah”
Anda bertindak sebagai orang yang HARUS selalu mengatasi masalah di rumah. Sibuk mengerjakan ini itu, memberi perintah sana sini. Mungkin, sebenarnya dia sudah berniat mengerjakan yang Anda minta, tapi jadi malas karena Anda membuatnya seolah-olah pemalas yang nggak bisa ngapa-ngapain.
Kata bijak untuk istri #13 “Saya tidak boleh selalu mengambil alih apa yang tidak dia kerjakan”
Pertama, itu membuatnya merasa diremehkan. Kedua, Anda membuatnya merasa tidak perlu bertanggung jawab. Tiga, itu bikin Anda capek sendiri.
Kata bijak untuk istri #14 “Suami saya bukan aktor drama Korea”
Kecuali Anda memang menikah dengan aktor drama Korea. Ya, manis memang melihat adegan dipeluk dari belakang. Tapi, dia adalah dia. Jangan paksa dia menjadi pangeran berkuda putih Anda.
Kata bijak untuk istri #15 “Saya orang dewasa yang bisa menjaga rahasia”
Curhat itu bagus untuk kesehatan jiwa. Tapi… kalau semua-mua masalah rumah tangga diceritakan kepada orang lain, bayangkan perasaan suami.
Tenang, kalem, duduk sambil minum teh dulu. Bisa jadi sebenarnya itu perkara sepele yang cuma butuh kepala dingin Anda.
Referensi: Familylife
Baca juga:
Para suami, ini 8 tips pernikahan dari lelaki yang bercerai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.