Berita dan kasus transgender, meresahkan banyak orangtua
Akhir-akhir ini kita mendapatkan berita di media tentang beberapa orang yang beralih gender dari wanita menjadi pria atau sebaliknya.
Kebanyakan dari mereka merasa dirinya terperangkap di dalam tubuh yang salah. Seperti yang terjadi pada penyanyi cilik Dena ‘Renaldy’ Rahman.
Dia dikenal sebagai Renaldy saat menjadi penyanyi cilik cowok di era awal 90-an. Namun setelah sekian lama tidak terdengar khabarnya. Akhir-akhir ini namanya mulai mencuat lagi setelah isu tentang perubahan jalan hidupnya dalam kasus transgender mulai merebak dan menjadi perbincangan hangat di media maupun dunia maya.
Dan pada Kamis (13/6) malam di sebuah acara talk show sebuah TV swasta nasional, dia di undang sebagai bintang tamu. Dia mengungkapkan bahwa dirinya memutuskan beralih transgender sejak mulai duduk di bangku kuliah. Dia merasa dirinya terperangkap di tubuh yang salah.
Selain kasus transgender yang sedang hangat merebak terjadi pada Dena ‘Renaldi’ Rahman ini beberapa bulan yang lalu dan sebelumnya telah banyak kasus transgender yang mencuat ke permukaan seperti Alter & Jane yang ditentang pernikahannya hingga masuk ke ranah hukum,
Atau kasus transgender yang terjadi pada Siti Maemunah yang berubah menjadi cowok dengan nama Agus dan berhasil mendapatkan pengakuan gendernya setelah keluar putusan hukum dari PN Semarang. Dan masih banyak lagi kasus transgender serupa.
Transgender karena kelainan kromosom
Umumnya di Indonesia kasus transgender masih dikucilkan. Tetapi mereka juga tidak ingin terlahir dengan kelainan yang mereka bawa. Secara ilmu kedokteran pembawaan kelainan ini disebut sebagai sindrom Klinefelter. di mana bayi laki-laki terlahir dengan mengalami kelebihan 1 kromosom X (hal ini diidentifikasi dengan simbol XXY).
Pada bayi normal masing-masing gender memiliki 2 kromosom sek. Untuk bayi dengan gender wanita mereka membawa 2 kromosom ‘X’ (masing-masing dari Ayah dan Ibu). Sedangkan bayi pria mendapatkan 1 kromosom X dari Ibu dan 1 kromosom Y dari Ayah.
Untuk bayi pria yang memiliki bawaan sindrom Klinefelter, mereka memiliki kelebihan kromosom X sehingga ada 3 kromosom seks dalam tubuh mereka, berupa 2 kromosom X dan 1 kromosom Y.
Begitu pula sebaliknya yang terjadi pada bayi wanita yang mengalami sindrom tersebut. Sindrom ini ditemukan rata-rata diantara 1:700 dari bayi baru lahir.
Umumnya para penderita sindrom Klinefelter ini merasa malu, marah, dan semua perasaan campur aduk dalam diri mereka.
Hal ini perlu pengertian dari pihak keluarga sebagai lingkup terkecil yang mereka harapkan mampu memahami mereka. Jika dari keluarga saja sudah menolak dan bahkan mengabaikan mereka, ditakutkan mereka akan terjerumus ke dalam kehidupan yang salah arah.
Banyak kisah pada kasus transgender yang terjerumus kehidupan malam, narkoba, dan sejenisnya karena mencari pelarian dari perasaan terabaikan utamanya dari keluarga yang tidak dapat menerima perilaku mereka.
Sebenarnya banyak diantara kasus transgender ini yang bisa menjalani kehidupan mereka secara normal setelah mereka merasa telah diterima oleh lingkungan.
Jadi salahkah para transgender tersebut memutuskan pilihan mereka? Kehidupan ini tidak sepenuhnya salah atau benar. Namun merupakan jalan kehidupan yang bisa menjadikan pelajaran hidup antara yang satu dengan yang lainnya.
Bagi para orangtua yang memiliki putra-putri yang mengalami kasus transgender, Anda adalah sandaran utama mereka, tempat mereka berkeluh kesah dan mendapatkan perlindungan, kenyamanan, dan perhatian. Jangan membuat mereka semakin salah arah.
Referensi : Dena ‘Renaldy’ Rachman, Mantan Artis Cilik yang Kini Transgender, Ingin Jadi Lelaki, Siti Maemunah alias Joy Menanti Operasi Kelamin
Baca juga artikel menarik lainnya:
Tentang LGBT : Dapatkah Homoseksualitas Dideteksi Sejak Dini?
10 Cara Mendidik Anak Laki-laki Menjadi Pria Mengagumkan