Kapan Sebaiknya Proses Bayi Tabung atau IVF Dilakukan? Ini Penjelasan Dokter

Penyebab infertilitas sangat berpengaruh dalam menentukan metode program kehamilan yang tepat. Metode IVF diklaim sebagai prosedur dengan tingkat keberhasilan paling tinggi. Namun kapan sebaiknya proses bayi tabung harus dilakukan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sudah lama menikah namun belum kunjung hamil juga? Bisa jadi Anda mengalami gangguan infertilitas. Masalah kesuburan ini dapat terjadi pada siapa saja dan jumlah kasusnya pun cukup tinggi terjadi di Indonesia. Salah satu cara mendapatkan keturunan bagi mereka yang mengalami gangguan infertilitas adalah IVF atau bayi tabung. Namun, kapan sebaiknya prosedur bayi tabung harus dilakukan?

Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan kesuburan jika telah mencoba berhubungan intim secara teratur dan benar tanpa penggunaan alat kontrasepsi selama satu tahun, tetapi belum juga berhasil hamil.

Apabila mengalami kondisi ini, sebaiknya pasangan suami istri segera berkonsultasi kepada spesialis untuk mengetahui penyebab infertilitas. Perlu diketahui kedua belah pihak, baik laki-laki maupun perempuan memiliki andil yang sama besar sebagai penyebab infertilitas.

Artikel Terkait: Hukum Program Bayi Tabung Menurut Ajaran Agama Islam, Bagaimana Penjelasannya?

Menentukan Program Kehamilan Sesuai dengan Penyebab Infertilitas

dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, MREp.Sc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya dan RS Pondok Indah IVF Centre menjelaskan bahwa ketika berkonsultasi kepada spesialis perihal fertilitas, akan dilakukan pemeriksaan baik pada suami maupun istri untuk menentukan penyebabnya.

“Saat pasien berkonsultasi pertama kali, kami akan menggali bagaimana riwayat kesehatan pasien dan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan kesuburan,” ungkapnya.

Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi beberapa prosedur, contohnya pada perempuan USG transvaginal untuk melihat kondisi rahim dan indung telur, melihat ukuran organ ovarium, serta memeriksa jumlah sel telur yang dimiliki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu ada pula pemeriksan histerosalpingografi (HSG) untuk melihat adanya sumbatan pada saluran telur atau tidak.

Sedangkan pada pasien laki-laki, akan dilakukan pemeriksaan sperma. Infertilitas dapat disebabkan pada kelainan jumlah, bentuk, kemampuan sperma untuk bergerak, serta materi genetik (DNA) pada sperma.

Artikel Terkait: Berbagai Risiko Program Bayi Tabung

Menurut dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc dari RS Pondok Indah IVF Centre, melakukan program kehamilan dapat ditempuh dengan berbagai cara, sesuai dengan penyebab masalah infertilitas yang tengah dihadapi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila kelainan terdapat pada sperma, program kehamilan yang dapat dilakukan berupa Inseminasi Intra Uterin dan In Vitro Fertilization (IVF). Sedangkan jika terdapat masalah anovulasi atau gangguan ovulasi, bisa diberikan terlebih dahulu obat pemicu ovulasi.

Kelainan pada uterus atau saluran tuba dan Endometriosis bisa saja harus melalui bedah minimal invasif terlebih dahulu kemudian dilakukan inseminasi atau IVF.

Kapan Prosedur Bayi Tabung Sebaiknya Harus Dilakukan?

Diantara metode penanganan ketidaksuburan lainnya, program IVF atau bayi tabung memiliki angka keberhasilan yang paling tinggi yakni mencapai hingga 40 persen per siklus.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Tingginya tingkat keberhasilan ini didukung oleh berbagai faktor, salah satunya usia calon ibu saat menjalani program. Keberhasilan program bayi tabung mencapai angka tertinggi jika calon ibu berusia di bawah 35 tahun,” jelas dr. Yassin dalam acara Konferensi Pers Virtual bertajuk ‘RS Pondok Indah Group IVF Centre, Harapan Baru untuk Miliki Buah Hati’.

Para ahli setuju bahwa semakin dini pasangan suami istri dengan infertilitas melakukan pemeriksaan dan melakukan program reproduksi berbantu, maka semakin besar pula peluang keberhasilannya. Oleh karena itu jika dirasa Anda mengalami gangguan kesuburan, semakin cepat berkonsultasi dengan dokter semakin baik.

Artikel Terkait: Ingin Program Bayi Tabung? Ini Dana yang Harus Disiapkan

Lalu kapan sebaiknya bayi tabung dilakukan?

Beberapa kondisi dari calon orangtua di mana sebaiknya melakukan program bayi tabung:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Faktor sperma pada infertilitas
  • Adanya sumbatan pada kedua saluran telur
  • Mengalami Endometriosis atau kista cokelat
  • Gangguan pematangan telur
  • Unexplained Infertility (ketidaksuburan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya)
  • Menjalani Long Distance Marriage
  • Adanya infeksi seperti HIV atau Hepatitis B dan C pada suami
  • Disfungsi seksual
  • Vaginismus

Tingkat keberhasilan program bayi tabung akan dipengaruhi oleh usia calon ibu, cadangan sel telur, kualitas sperma, serta faktor penyebab infertilitas tersebut. Menurut dr. Yassin, pada berbagai indikasi dan kondisi infertilitas, teknologi bayi tabung merupakan solusi yang terbaik karena melibatkan berbagai langkah dalam prosesnya sehingga peluang keberhasilannya menjadi yang paling tinggi.

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Anda yang tengah bertanya-tanya kapan sebaiknya proses bayi tabung harus dilakukan.

Baca Juga:

10 Tips Meningkatkan Peluang Keberhasilan Program Bayi Tabung, Patut Dicoba!

6 Proses Bayi Tabung atau Fertilisasi in Vitro, Ketahui Kisaran Biayanya

Bocoran menu makanan sehat agar program bayi tabung berhasil ala Tya Arestya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan