Kanker pankreas adalah kanker yang menyerang di daerah pankreas. Daerah ini berada di sistem pencernaan bagian bawah di belakang lambung dengan panjang kurang lebih 15 cm.
Akibat lokasi yang sulit dijangkau, kanker ini menjadi salah satu kanker yang cukup ganas dan sulit untuk disembuhkan. Hal ini diungkapkan oleh dr Ronald Hukom SpPD, K-HOM, pakar onkologi di RS Dharmais, Jakarta.
“Kesempatan hidup lima tahun penderita kanker pankreas kurang dari 20%, walau baru di stadium 1. Hal ini dikarenakan ganasnya sel kanker yang tumbuh di area tersebut,” ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com.
Berbeda dengan kanker payudara atau kanker usus besar, lokasi kanker pankreas yang tersembunyi membuat sulitnya pegangkatan sel kanker yang tengah berkembang. Hal ini juga yang membuat jenis kanker ini relatif mudah kambuh dibandingkan jenis kanker lainnya.
Selain masalah lokasi, kanker ini juga jarang sekali terdeteksi di tahap awal, karena gejala yang timbul relatif lebih lambat.
Biasanya penderita mulai menyadari kehadiran kanker ini setelah merasa sakit perut yang menyebar hingga ke punggung dan kulit tampak kekuningan. Padahal kedua gejala ini menandakan bahwa kanker sudah masuk ke stadium lanjut.
Artikel terkait: 5 Cara mudah menjaga hati, pankreas, dan ginjal tetap sehat. Parents sudah coba?
Faktor risiko yang menyebabkan kanker di pankreas terjadi
Pankreas adalah bagian tubuh yang memproduksi enzim pencernaan untuk menguraikan makanan agar tidak diserap oleh tubuh. Pankreas juga memproduksi hormon, seperti insulin yang berfungsi untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh.
Hingga sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker pankreas. Namun dalam laman Mayo Clinic dijelaskan bahwa kanker ini terjadi ketika sel-sel di pankreas mengalami mutasi DNA. Mutasi ini menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali dan terus hidup setelah sel normal mati. Sel yang terakumulasi ini kemudian membentuk tumor.
Selain mutasi DNA, ada pula beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, seperti:
- Peradangan kronis pankreas (pankreatitis)
- Diabetes
- Riwayat keluarga dari sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker
- Riwayat keluarga dengan kanker pankreas
- Merokok
- Kegemukan
- Usia yang lebih tua, seperti 65 tahun ke atas
Gejala kanker pankreas
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanda dan gejala kanker ini seringkali tidak muncul hingga penyakitnya memasuki stadium lanjut. Adapun beberapa tanda dan gejala kanker ini ialah:
- Rasa sakit di perut bagian atas yang menjalar ke punggung
- Kehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan yang tidak direncanakan
- Depresi
- Diabetes
- Gumpalan darah
- Kelelahan
- Kulit dan bagian putih mata mulai menguning
Segera temui dokter bila mengalami salah satu atau beberapa gejala diatas. Dengan begitu, dokter bisa segera memeriksa kondisi Anda dan memberikan diagnosis serta penanganan yang cepat dan tepat.
Pencegahan kanker di pankreas
Perlu diingat bahwa kanker ini dapat menyebar ke organ dan pembuluh darah terdekat bila tidak segera diobati. Namun sayangnya, metode pengobatan kanker ini cukup minim sehingga kesadaran akan pencegahan kanker sangat dibutuhkan.
Ronald mengatakan bahwa merokok merupakan faktor penyebab utama jenis kanker ini. Hal ini dikarenakan jenis racun dalam rokok akan terbawa dalam aliran darah. Racun inilah yang kemudian memicu pertumbuhan sel tidak wajar pada pankreas yang menjadi awal kanker.
Oleh karena itu, ia sangat merekomendasikan orang-orang untuk menghindari dan mengurangi rokok.
Selain itu, langkah preventif selanjutnya adalah memperhatikan keseimbangan nutrisi. Hal ini tidak hanya bermaksud untuk menjaga berat badan yang ideal tetapi juga menjaga produksi insulin yang dihasilkan pankreas.
Bila kadar gula yang masuk terlampau tinggi, maka tubuh harus memproduksi insulin yang lebih banyak. Produksi insulin yang terus meningkat dapat menyebabkan ketidakseimbangan sel dalam pankreas. Kondisi inilah yang kemudian memicu pertumbuhan kanker.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka insulin tidak bisa lagi mengubah gula menjadi energi, sehingga terjadilah penyakit diabetes.
“Karena itulah diabetes menjadi faktor risiko terbesar pada kanker ini, selain penderita liver. Sedapat mungkin janganlah merokok dan seimbangkan asupan nutrisi. Keduanya menjadi kartu penting pencegahan kanker di pankreas,” ujar Ronald.
Berbicara terkait adanya kemungkinan kanker yang diturunkan dalam keluarga, Ronald tak menampik adanya kemungkinan ini. Namun ia menegaskan bahwa peluang tersebut sangat kecil tak sampai 10%. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya gen pasti penyebab kanker ini, seperti halnya kanker payudara.
“Peluang kanker pankreas terbesar tetap pada perokok. Sepanjang menghindari rokok, kanker bisa dicegah. Hal sama berlaku pada perempuan ataupun laki-laki,” tutupnya.
Semoga informasi ini bisa menyadarkan kita agar bisa menerapkan pola hidup lebih sehat untuk mencegah kanker di pankreas ini terjadi pada diri kita.
Referensi: Mayo Clinic, Kompas.com
Baca juga
Parents, kenali gejala dan mengatasi kanker pada anak berikut ini