Banyaknya penyakit yang berkembang saat ini, terutama pada anak-anak, membuat kita sebagai orangtua perlu lebih peka terhadap kondisi anak. Seperti yang dialami seorang balita asal Poole, Inggris yang kehilangan matanya akibat kanker mata pada anak yang langka.
Ironisnya, hal ini baru diketahui setelah sang ibu menyadari bahwa anaknya tidak dapat melihat saat bermain bajak laut.
Alami kebutaan tanpa disadari orangtuanya karena kanker mata pada anak
Dikutip dari laman Daily Mail, Alice Taylor, seorang balita kecil didiagnosis dengan retinoblastoma, yaitu kanker mata yang langka dan cukup agresif pada Mei tahun lalu ketika ia baru berusia dua tahun.
Namun selama berbulan-bulan, balita itu ternyata mengalami kebutaan di mata kirinya tanpa disadari siapa pun.
Emily, sang ibu yang berusia 30 tahun itu baru menyadari bahwa putrinya tidak bisa melihat ketika memakaikan penutup mata di mata kanan putrinya, saat berdandan sebagai bajak laut.
Alice sudah menjalani 8 putaran kemoterapi yang melelahkan, serta terapi laser. Namun akhirnya ahli bedah terpaksa membuang matanya. Balita kecil yang bulan ini akan berusia 4 tahun itu, akhirnya menggunakan mata buatan ‘khusus’ dan kembali menjadi gadis kecil yang ceria.
Bagaimana awal kisah Alice didiagnosis terkena retinoblastoma, kanker mata pada anak?
Gejala awal disadari oleh sang guru playgrup
Emily pertama membawa Alice untuk berkunjung ke dokter umum pada Desember 2016, setelah guru playgrup-nya menunjukkan bahwa Alice kerap menyipitkan mata.
Lalu dokter merujuknya ke spesialis mata di rumah sakit setempat.
“Rujukan itu berlangsung selama beberapa bulan, tetapi kami tidak berpikir ada hal mendesak yang perlu dikhawatirkan,” ungkap Emily.
“Ketika kami memeriksakannya, kami diberitahu bahwa dia memiliki juling di mata kirinya dan mungkin perlu memakai corrective eye patch. Kemudian, kami dirujuk lagi ke spesialis lain,“.
Selama waktu ini, kerabat lain mulai mengomentari juling di mata Alice dan Emily mulai melihat penglihatan putrinya tampak terganggu dalam pencahayaan tertentu. Emily kemudian melakukan riset online dan menemukan tentang retinoblastoma.
“Saya memutuskan untuk melakukan beberapa tes di rumah, menutupi setiap matanya untuk melihat apa yang terjadi. Kemudian kami memainkan permainan bajak laut, memakaikan patch di mata kirinya. Barulah setelah itu menjadi jelas bahwa dia benar-benar tidak bisa melihat,” ungkap Emily.
“Pada saat itu aku panik dan segera menelepon rumah sakit,”.
Alice segera dirujuk ke Rumah Sakit Bournemouth. Kemudian sang spesialis merujuknya lagi ke Rumah Sakit Royal London, salah satu dari dua pusat spesialis khusus retinoblastoma atau kanker mata pada anak yang langka di Inggris.
Penyakit Alice akhirnya diketahui
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami dapat dengan segera mengoperasi matanya atau mencoba kemoterapi dan ada peluang 50/50 untuk menyelamatkannya. Namun Mike, suamiku, ingin memilih agar matanya dioperasi, karena dia tidak ingin anaknya menjalani kemoterapi,”.
“Tetapi, aku sangat ingin mencoba untuk menyelamatkannya. Apa saja akan aku berikan demi ia bisa tumbuh normal dan melewati masa remajanya,”ungkap sang ibu.
Alice menjalani 6 putaran kemoterapi, dan juga dua putaran kemoterapi spesialis di mana obat-obatan ditindak langsung ke matanya.
Balita malang itu juga menjalani terapi laser, serta perawatan pendinging, cryotherapy.
Sayangnya, perawatan-perawatan itu tidak berhasil dan Alice terpaksa melepas matanya pada bulan Juni lalu.
‘Pada saat itu kami merasa sudah cukup melakukan banyak hal, tidak adil untuk membuatnya tersiksa lagi. Akhirnya saya sampai pada titik ketika Anda hanya ingin mimpi buruk berakhir, ” kata Emily.
“Setiap kali Alice berada di rumah sakit, aku pun merasa sakit dan tidak bisa makan. Pertama kali aku bisa makan ketika ia menjalani operasi. Saya menyadari bahwa saya benar-benar lega,”.
Kini, Alice berangsur pulih dari operasinya dan telah beradaptasi dengan kehidupan barunya yang hanya dengan satu mata. Alice memakai mata buatan khusus.
“Alice luar biasa. Dia benar-benar tertarik pada ‘mata buatan’ yang dipakainya, dan itu tidak membuatnya takut,” kata Emily.
“Alice memang masih harus melakukan pemeriksaan setiap tiga sampai empat bulan, tetapi dia akhirnya bisa melanjutkan hidupnya dan menikmati menjadi gadis kecil yang ceria,”.
Artikel terkait: Smartphone Dapat Mendeteksi Kanker Mata pada Balita
Apa itu retinoblastoma?
Retinoblastoma adalah jenis kanker mata pada anak yang langka, yang biasanya menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.
Retinoblastoma membuat sekitar dua persen dari semua kanker didiagnosis pada anak-anak sebelum usia 15 tahun. Namun karena biasanya penyakit ini bisa terdiagnosis sejak awal, sebanyak 98 persen anak-anak dengan penyakit ini berhasil diobati.
Secara khusus, Retinoblastoma menyerang retina, yang merupakan lapisan peka cahaya di bagian belakang mata. Kondisi Itu bisa mempengaruhi satu atau kedua mata.
Faktor gen disebut bertanggung jawab pada sekitar 40 persen kasus ini. Kondisi ini juga dapat diwariskan dari orangtua atau bisa juga terjadi secara spontan.
Gejala yang paling umum adalah pupil yang terlihat seperti mata kucing dan anak yang mengalami juling.
Karena itu, sangat penting untuk selalu peka dengan kondisi anak ya, Bun!