9 Kalimat terlarang yang diucapkan depan anak, nomor 3 suka kelepasan!
Coba cek Parents, dari 9 kalimat di bawah ini, mana yang paling sering Anda ucapkan tanpa disadari di depan anak?
Sepanjang hari bekerja dan mengurus anak pastinya membuat Parents kelelahan. Apalagi jika mood sedang buruk. Ketika anak bertingkah, seringkali tanpa disadari Anda melontarkan kata-kata yang sebaiknya tidak diucapkan di depan anak. Apa saja kalimat terlarang yang melukai anak?
Ini 9 kalimat terlarang yang melukai anak
1. “Jangan ganggu, Bunda!”
Saat anak sedang rewel dan selalu ingin menempel pada Bunda, rasanya Anda ingin mengucapkan kalimat ini pada anak. Hati-hati Bun, jika sudah melukai hati anak, ia mungkin akan merasa takut dan ragu tiap kali mau mendekati Anda.
Sebaiknya hindari kalimat terlarang yang melukai anak ini ya, Bun. Anda tak mau kan, anak nantinya malah lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan Anda.
Bila sedang tak ingin diganggu, Anda bisa meminta ayah atau pengasuhnya untuk menemaninya bermain. Atau, bila hanya berdua dengannya, Anda bisa meminta tenang sebentar dengan memberinya buku atau mainan favoritnya. Ganti ucapan, “jangan ganggu Bunda” dengan “Bunda kerja sebentar ya. Adek baca buku dulu. Nanti kalau sudah selesai, kita main lagi.”
2. “Kamu…, sih”
“Kamu gendut, sih”, “kamu kulitnya item kayak ayah sih”. Parents sebaiknya jangan melabeli anak dengan panggilan-panggilan tertentu. Ucapan seperti ini bisa membuatnya minder, akibatnya anak bisa tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri.
Artikel terkait: Jangan Panggil Anakku “Pemalu”!
3. “Masa gitu aja takut?”
Seringkali kita menuntut anak untuk tidak takut melakukan sesuatu. Padahal ada kalanya anak ingin mengekspresikan rasa takutnya pada Parents. Nah, bila Anda ucapkan kalimat terlarang tersebut, anak bisa menganggapkan apa yang ia rasakan bukanlah hal penting.
Parents seharusnya mendengarkan atau mencoba lebih peka dengan apa yang anak rasakan. Dengan begitu ia bisa tanpa ragu terbuka pada Anda, dan percaya bahwa Anda selalu mendukungnya.
4. “Kalau nggak nurut, Bunda akan…”
Kebiasaan mengancam anak bukanlah gaya asuh yang baik. Masalahnya, ketika anak menyadari bahwa ancaman orangtua hanyalah omongan semata, saat besar nanti anak tidak akan peduli apapun yang Anda katakan.
5. “Salah kamu sih…”
Sekecil apapun kesalahan atau kecerobohan yang anak lakukan, sebaiknya jangan langsung menyalahkan anak. Kalimat terlarang yang melukai anak ini bisa membuat anak merasa tidak berharga.
Meski sering terucap tanpa sadar, sebaiknya Parents segera memberikan anak pengertian bahwa ia bisa belajar dari kesalahan dan kecerobohannya.
6. “Kalo Bunda sudah bilang, ya harus dikerjain…”
“Kamu harus mandi sekarang!”, “Ayo, belajar sekarang!” Saat meminta anak untuk melakukan sesuatu sebaiknya hindari nada memaksa, Bun. Beri ia pengertian bahwa apa yang Anda ingin dia lakukan adalah untuk keuntungan dirinya.
7. “Harusnya kamu lebih pinter…”
Ketika anak mengalami kegagalan, sebaiknya kalimat terlarang yang melukai anak ini tidak terlontar dari mulut Parents. Ucapan ini juga termasuk kalimat yang bisa membuat anak tidak percaya diri.
Memang, tidak ada orangtua yang ingin anaknya mengalami kegagalan. Tapi, bila ini terjadi ubah kalimat di atas dengan, “Lain kali berusaha lebih baik lagi ya, Nak.”
8. “Sakit kan, gak hati-hati sih!”
Saat anak terjatuh atau terluka, seringkali tanpa disadari Parents melontarkan kalimat ini. Tapi coba ingat-ingat, anak bukannya berhenti menangis, tangisannya akan makin keras bila Anda mengucapkan kalimat ini.
Sebaiknya ucapkan ini Parents, “Lain kali hati-hati ya, biar nggak jatuh lagi.”
9. “Kamu sih, nggak kayak adik/kakak kamu…”
Parents harus menyadari bahwa tiap anak itu berbeda. Jadi kakak dan adik punya karakter atau kesukaan yang berbeda. Maka itu, sebaiknya jangan suka membanding-bandingkan anak. Hati-hati, Parents kebiasaan ini bisa membuat anak bisa saling membenci. Parents, tidak mau hal ini terjadi, kan?
Jadi, dari 9 kalimat di bawah ini, mana yang paling sering kelepasan Anda ucapkan di depan anak?
*Artikel disadur dari theAsianparent Thailand.
Baca juga:
7 Kesalahan Parenting yang membuat anak tidak sukses di masa depan