Parents mungkin sudah tak asing lagi dengan kondisi kakak beradik yang saling cemburu, atau biasa disebut juga dengan istilah sibling rivalry. Namun, rupanya hal ini tidak terjadi pada kedua anak Sharena Delon, Sea dan Ry. Kok bisa, ya?
Masih berusia 4 tahun, Ry sang kakak terlihat begitu akur dengan adiknya yang masih bayi. Sharena pun tak jarang sering mengunggah kebersamaan keduanya dalam berbagai momen di akun instagram @mrssharena.
Lalu, bagaimana Sharena melakukannya?
Cara Sharena Delon menghindari kecemburuan kakak beradik
“Kedua anak ini adalah duniaku, hidupku yah mereka. Tak membayangkan hidup tanpa mereka. Jadi, sekurang-kurangnya 24 jam dalam sehari kita hanya berusaha untuk tetap berjalan, bagaimana caranya dua anak ini diberi makan dan pakaian yang layak, bahagia, dan tidak kekurangan perhatian sedikitpun.
Bagian merawatnya sih lumayan mudah (yang penting mandi, pake baju, makan). Nah, kasih perhatian imbangnya yang agak PR, butuh usaha dan konsentrasi tingkat tinggi, khususnya buat kakaknya yang udah makin mengerti dan bermain pun udah nggak mau sendiri. Jadi, di rumah “oper2an”-nya harus sistematis.
Rumit, namun masih bisa dilakukan. Satu yang bikin semua ini jadi jauh lebih mudah adalah bagaimana kakaknya mencintai si adik, tanpa ada satu ons pun kecemburuan terhadap Sea. Luar biasa, aku bangga pada mereka berdua” ujar Sharena dalam caption-nya.
Jadi, kuncinya memang Sharena selalu berlaku adil kepada kedua anaknya agar sang kakak yang sudah lebih besar tidak cemburu. Ia pun seringkali terlihat melibatkan Ry dalam berbagai kegiatan mengasuh Sea.
Terkait dengan hal ini, ada beberapa penjelasan pakar, berikut tips yang bisa dilakukan agar bisa dijadikan acuan oleh Parents.
Kecemburuan kakak beradik menurut pakar
Apakah Parents termasuk orangtua yang memiliki anak dengan sibling rivalry ini? Jangan khawatir, Bun! Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, kondisi ini normal saja terjadi, justru bisa jadi tahap pendukung dalam proses perkembangan sosial dan emosi anak.
Menurut Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), hal ini bisa terjadi pada usia berapa pun, namun memang akan berkurang seiring bertambahnya usia anak. Kecemburuan kakak beradik ini pun frekuensinya bergantung pada perbedaan usia, kepribadian, terutama cara orangtua menghadapi kondisi ini.
Cara menanganinya pun sebaiknya harus disesuaikan dengan usia kakak beradik. Bila tak diatasi dengan baik, tentu bisa menimbulkan beberapa dampak secara sosial.
Dampak sibling rivalry
Perselisihan dan kecemburuan kakak beradik yang berlebihan bisa membawa dampak fatal untuk psikis anak, bahkan hingga ia dewasa kelak. Bila tak tertangani dengan baik, sibling rivalry yang parah bisa menjurus pada berbagai perilaku negatif berupa agresi misalnya, anak menjadi lebih sering berteriak atau melakukan kekerasan fisik.
Anak bisa sampai berperilaku melempar barang atau bahkan menyakiti secara fisik, hingga melampiaskan kemarahan dalam bentuk hinaan. Dampak lainnya, hal ini bisa sampai meningkatkan kecemasan, depresi, dan kemarahan hingga ia dewasa.
Nah Parents, bila sudah mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera dikonsultasikan agar tidak berlanjut sampai ia dewasa nanti. Lalu, apa saja yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasinya?
Cara menghadapi kecemburuan kakak beradik
Agar sibling rivalry tidak semakin parah, Parents hendaknya melakukan beberapa hal, seperti:
- Tidak membedakan kasih sayang, tetap tunjukkan kasih sayang dalam bentuk perkataan dan perbuatan.
- Meluangkan waktu bersama dengan rutin bersama keduanya.
- Membuat anak merasa menjadi bagian penting dalam keluarga.
- Ciptakan suasana rumah yang suportif bagi kakak beradik.
- Dorong anak-anak untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya dengan cara yang baik.
- Libatkan kakak dalam proses mengasuh adik.
- Berikan pujian saat anak rukun dengan pujian.
- Ajarkan si kecil untuk bekerjasama dengan kakak dan adiknya.
Selain itu, ada beberapa perilaku yang sebaiknya dihindari, seperti:
- Membela salah satu anak secara khusus, terutama bila menunjukkan kedekatan khusus karena suatu hal yang akan menambah kecemburuan sosial antar kakak dan adik.
- Memberikan fasilitas spesial yang berlebihan, misalnya memberikan TV di masing-masing kamar anak. Hal ini bisa membuat interaksi antara kakak dan adik menjadi minim negosiasi.
- Membanding-bandingkan kakak dan adik atau dengan orang lain, yang justru akan membuatnya semakin merasa rendah diri.
Semoga informasi terebut bermanfaat dan juga bisa menginspirasi ya, Parents!
Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Instagram
Baca Juga :
Big Sibling Blues: Bantu Anak Menjadi Kakak dengan 13 Cara Ini