“Mbak, kemarin saya benar-benar panik. Lagi ‘di tengah’ jalan, sedang asik-asiknya sama suami, eh, anak bangun! Mau nggak mau, ada sempat melihat kami. Giman, ya, jika anak melihat orangtua berhubungan badan? Saya takut kenapa-kenapa, apa malah mungkin malah menimbulkan trauma buat anak saya?”
Pertanyaan di atas diajukan Sherlly, perempuan muda (26 tahun) yang kini memiliki anak usia 3 tahun.
Apa yang ia rasakan, tentu saja berisiko dialami oleh Parents. Atau malah, meskipun tidak semua pernah mengalami hal ini, namun pertanyaan ini mungkin kerap melintas di pikiran kita.
Bagaimana jika anak melihat orangtua berhubungan badan? Apa dampaknya dan apa yang harus kita lakukan?
Jawaban untuk hal ini sebenarnya memang bisa sangat berbeda-beda. Karema tergantung pada usia berapa anak mengalaminya. Bagaimana Parents memperlakukan dan memberikan penjelasan akan tergantung pada tumbuh kembang anak.
Jika si kecil masih berusia 3 tahun, tentu akan memiliki beda pemahaman atau pun persepsi jika ia sudah berusia 7 tahun.
Selain itu, sebelum mengatakan apapun pada anak, Anda perlu tahu apa yang mereka dengar, lihat, dan apakah mereka peduli tentang apa yang sedang terjadi.
Artinya, jangan lupa untuk lebih dulu mengomunikasikan pada anak dengan mengajukan pertanyaan yang disesuaikan usianya.
Toh, sebenarnya para ahli sepakat bahwa orangtua tidak perlu khawatir untuk berhubungan badan di dekat bayi mereka.
Psikoterapis Jennifer Naparstek Klein menjelaskan kepada CNN, “Banyak keluarga memilih untuk tidur satu ruangan dengan bayi mereka, dan tidaklah berbahaya untuk berhubungan seksual sementara bayi tidur dan berada di tempat yang aman. Kalaupun bayi melihat, ia belum bisa memproses apa yang dilakukan orangtuanya, sehingga tidak memiliki arti apa-apa baginya.”
Selain itu, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa seorang anak yang melihat orangtuanya berhubungan intim akan merusak psikologisnya.
Menariknya, anak-anak yang dibesarkan di dalam keluarga yang orangtuanya nyaman dengan bertelanjang, seperti berganti baju di depan anak atau mandi bersama, justru ketika anak tumbuh besar menjadi remaja maka bisa memahami seksualitas dengan sehat.
Bagaimana jika anak melihat orangtua berhubungan badan?
Namun, untuk menjawab rasa ingin tahu, berikut adalah beberapa pertimbangan berdasarkan kelompok usia anak:
Balita
Beberapa balita mungkin tidak menyadari apa yang dilakukan orangtuanya saat berhubungan badan, sementara yang lain membutuhkan penjelasan yang logis dan dapat mereka pahami.
Namun, apakah selalu aman? Nyatanya tidak selalu.
Si kecil bisa saja memiliki persepsi yang keliru dengan apa yang ia lihat. Seperti anggapan sang ayah yang menyakiti bunda.
“Anak balita kadang berpikir kekerasan atau sesuatu yang menakutkan sedang terjadi saat orangtua berhubungan seksual. Ini yang harus ditangani,” kata terapis Margie Nichols.
“Ketika anak saya masih balita, dia pikir ayahnya sedang menyakiti saya, karena kami terlalu berisik pada larut malam.”
Untuk menenangkan anak dan mengatasi kebingungannya, jelaskan bahwa Anda dan pasangan Anda sedang mengalami momen pribadi dan bahwa Anda tidak menyakiti satu sama lain.
Cukup jelaskan hal tersebut, kecuali anak memiliki lebih banyak pertanyaan lainnya.
Anak usia sekolah dasar
Anak usia ini umumnya sudah memiliki rasa ingin tahu akan beberapa hal tentang seksualitas. Tapi pada saat yang sama, mereka umumnya ingin menjauhkan diri dari subjek tersebut.
Jika anak terlihat tidak ingin membahas apa yang dilihatnya, orangtua sebaiknya jangan memaksakan. “Jika anak terlalu tidak nyaman membicarakan seks, simpan penjelasan Anda untuk lain waktu,” kata Kleinn.
Anak usia pra-remaja
Pada usia ini, banyak anak-anak sudah tahu apa yang terjadi. Bahkan mereka bisa saja menunjukkan ekspresi jijik saat mendengar atau melihat orangtuanya berhubungan intim.
Ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan anak Anda gagasan bahwa seks sebenarnya merupakan kegiatan ekspresi cinta yang dilakukan dalam hubungan orang dewasa.
Remaja
“Anak-anak yang lebih tua kadang hanya merasa geli ketika mereka menduga bahwa orang tua mereka sedang berhubungan seksual, tetapi jika mereka melihatnya sendiri, dapat menciptakan ketidaknyamanan dan kecemasan,” kata Klein.
“Remaja bisa lebih baik dalam memahami bahwa orang tua mereka adalah makhluk seksual tanpa dijelaskan sekalipun, tetapi mereka benar-benar tidak perlu melihatnya.”
Untuk itu, selalu pastikan pintu kamar terkunci saat Parents ingin bermesraan ya!
Referensi: WebMD, Baby Center.
Baca juga:
7 Alasan Mengapa Orang Tua Perlu Diskusi Soal Pornografi dengan Anak