7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Ada banyak jenis penyakit saraf yang perlu diwaspadai karena kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Apa saja?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat sistem saraf mengalami gangguan, kondisi ini tentu saja sangat mengganggu. Umumnya berlangsung dalam jangka panjang (kronis) dan berkembang seiring berjalannya waktu. Apa saja yang termasuk jenis penyakit saraf ini?

Pada dasarnya, sistem saraf manusia sangat kompleks dan berperan penting dalam mengatur serta mengkoordinasikan segala aktivitas tubuh. Oleh karenanya, gangguan dan kerusakan pada sistem saraf perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, berbicara, bergerak, menelan, hingga bernapas.

Penyebab gangguan saraf bermacam-macam sesuai kondisinya. Namun secara umum, kerusakan saraf dapat disebabkan karena infeksi, trauma, tumor, kelainan aliran darah, dan gangguan autoimun.

Berbagai Jenis Penyakit Saraf dan Gejalanya

Ada lebih dari 600 jenis penyakit saraf, namun yang paling sering ditemukan antara lain:

1. Stroke

Stroke menjadi penyakit saraf yang paling umum terjadi, bahkan termasuk sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. 

Stroke adalah kondisi gawat darurat medis yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Akibatnya, otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi secara maksimal. Gejala stroke dapat berupa:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan orang lain.
  • Mati rasa hingga kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki.
  • Gangguan penglihatan di salah satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala hebat yang muncul mendadak.
  • Gangguan keseimbangan sehingga sulit berjalan.
  •  

2. Epilepsi

Epilepsi, atau disebut ayan, adalah penyakit saraf yang dicirikan oleh adanya aktivitas listrik otak yang tidak normal. Penyebab epilepsi antara lain trauma di kepala, kelainan pada otak, infeksi, cedera sebelum lahir, dan gangguan perkembangan.

Kondisi ini ditandai dengan otot kaku atau kejang dengan gerakan menyentak tak terkendali dari lengan dan kaki. Kejang dapat muncul berulang tanpa ada pemicu yang jelas. Pada kasus yang berat, serangan epilepsi dapat menyebabkan seseorang hilang kesadaran (pingsan).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Penyakit Parkinson

 

Penyakit parkinson adalah gangguan sistem saraf progresif yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan. Gejalanya meliputi tangan bergetar (tremor), gerakan melambat, otot kaku, gangguan postur dan keseimbangan tubuh, serta hilangnya gerak refleks seperti mengedipkan mata, tersenyum, atau mengayunkan tangan saat berjalan.

4. Demensia dan Alzheimer

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Demensia adalah istilah umum untuk menggambarkan kondisi penurunan fungsi otak. Ini ditandai dengan munculnya sekelompok gejala akibat kerusakan sel-sel otak yang memengaruhi daya ingat dan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi sehingga berdampak pada pemikiran, perilaku, dan perasaannya.

Sedangkan Alzheimer (disebut juga Demensia Alzheimer) merupakan penyakit otak degeneratif yang menjadi penyebab demensia paling umum. Gejala awal berupa kesulitan mengingat informasi baru yang kemudian dapat berkembang semakin parah dan menimbulkan kebingungan, perubahan perilaku, hingga kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan.

5. Salah Satu Jenis Penyakit Saraf, Bell’s Palsy

Bell's palsy adalah kelumpuhan otot wajah yang membuat salah satu sisinya tampak melorot. Berbeda dengan stroke yang terjadi tiba-tiba, Bell's palsy berkembang secara bertahap dan akan membaik dalam waktu 6-9 bulan.

Seseorang dengan Bell's palsy akan kesulitan untuk tersenyum dan menutup mata pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan. Penderita gangguan ini perlu segera menemui dokter bila gejalanya memburuk dan disertai dengan mata berair, ngeces, mulut kering, dan kelopak mata terkulai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Saraf terjepit

 

Saraf terjepit, atau istilah medisnys hernia nucleus pulposus (HNP), adalah kondisi saat saraf tulang belakang tertekan struktur di sekitarnya. Penyebab saraf terjepit antara lain postur tubuh yang tidak baik, gerakan berulang yang menyebabkan tekanan pada tubuh, artritis reumatoid, dan cedera. 

Ketika saraf terjepit, tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Biasanya, ini muncul pertama kali di punggung, namun dapat menjalar ke bagian tubuh lain seperti tungkai bawah. Saraf terjepit juga dapat ditandai dengan gejala berikut:

  • Kesemutan.
  • Sensasi seperti ditusuk jarum.
  • Kelemahan otot.
  • Mati rasa atau kebas.

7. Jenis Penyakit Saraf, Meningitis

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meningitis adalah peradangan pada cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga dapat dipicu oleh infeksi bakteri, jamur, dan parasit.

Gejala meningitis berupa sakit kepala hebat, demam tinggi, sensitif terhadap cahaya, nafsu berkurang, mudah mengantuk, muntah-muntah, kulit kemerahan (muncul ruam), leher kaku, hingga kejang.

Itulah tujuh jenis penyakit saraf paling umum beserta gejalanya yang perlu diwaspadai. Oleh karena penyakit saraf dapat membahayakan nyawa, sebaiknya segera temui dokter bila merasa memiliki salah satu gejalanya.