Nama Janet Hsieh mungkin belum familiar di telinga masyarakat Indonesia. Namun, artis berkebangsaan Taiwan ini memiliki kisah yang bisa menjadi pelajaran untuk semua perempuan. Ia harus mengalami keguguran saat sedang menjalankan syuting, dan malangnya, ia mengeluarkan sendiri janinnya tersebut.
Artis Janet Hsieh mengalami keguguran saat sedang syuting
Perempuan berusia 39 tahun ini merupakan seorang model, penulis dan presenter televisi. Salah satu program televisi yang dibawakan olehnya adalah serial Discovery Travel dan Living Channel Fun Taiwan.
Ia sudah memiliki satu orang anak laki-laki berusia dua tahun dengan aktor sekaligus presenter Geoorge Young.
Pada sebuah acara pada 8 Agustus 2019, untuk pertama kalinya Janet memberitahu publik bahwa ia pernah mengalami keguguran pada bulan Mei lalu.
Yang lebih mengejutkan lagi, Janet mengungkapkan bahwa ia harus mengeluarkan janin tersebut saat sedang menjalankan syuting acara televisi.
Saat itu, ia tidak hanya merasakan sakit yang luar biasa selama syuting, tetapi Janet juga harus mengeluarkan sendiri janinnya dan membuangnya ke toilet.
“Janin tersangkut, jadi aku harus menariknya keluar …”
Janet mengetahui kalau janin berusia dua bulan dalam kandungannya telah tiada saat pertama kali memeriksakannya ke dokter. Lalu dokter menyarankan untuk membiarkan janin tersebut luruh secara alami, mengingat janinnya masih sangat muda.
Sayangnya, Janet sedang menjalankan program variety anak-anak saat dia mulai mengalami pendarahan dan kram hebat. Dia sampai merasakan keringat dingin karena rasa sakit yang sangat hebat.
Sedangkan, ia khawatir untuk menunda jadwal syuting saat itu, dan memutuskan untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang kondisinya. Bahkan asistennya sendiri juga tidak tahu sama sekali.
Dia menahan rasa sakit sampai jam istirahat makan siang tiba. Lalu segera bergegas ke toilet dan saat itu janin yang dikandung Janet keluar dari tubuhnya.
“Ketika janin itu keluar, bentuknya jelas. Bahkan tersangkut, jadi saya harus menariknya,” kata Janet.
Janet juga berbagi bahwa dia telah merekam video janin sebelum dibilas.
Janet dengan jujur membagikan kisah kegugurannya dengan ETtoday pada 15 Agustus untuk meningkatkan kesadaran bahwa keguguran adalah hal yang wajar.
“Semua orang sangat terkejut ketika mereka mendengar berita itu, kalian semua pasti terkejut!” Kata Janet dalam bahasa Mandarin, dengan nada suaranya yang ringan.
Artikel terkait: Anak dirawat karena penyakit kuning, Kartika Putri: “Patah hati melihatnya”
Perasaan sedih Janet Hsieh saat harus kehilangan bayinya
Namun, segala sesuatunya berubah menjadi lebih serius ketika dia dengan penuh air mata menceritakan momen memilukan saat pertama kali mengetahui janinnya tidak memiliki detak jantung.
“Setelah memastikan bahwa aku hamil, aku meminta ibuku menemaniku untuk pemeriksaan, sekaligus untuk memberinya kejutan. Aku tidak berharap bahwa dia akan berubah dari perasaan seperti surga ke neraka,” katanya.
Pada saat itu, Janet hamil 10 minggu tetapi janinnya berhenti tumbuh pada usia delapan minggu.
“Aku mengalami keguguran, tapi itu melambangkan harapan …”
Janet pertama kali mengetahui kehamilannya saat dia terlambat haid selama dua minggu. Dia juga mengalami mual dan kelelahan.
“Ibuku selalu berharap aku akan punya anak lagi. Saya memberi tahu George bahwa kita sebaiknya tidak pergi ke dokter kandungan. Kita harus menunggu semua orang dan memberinya kejutan,” katanya.
Dengan ditemani sang ibu, Janet mengunjungi seorang dokter dan melakukan pemindaian ultrasound (USG) pada perut Janet, dengan alasan bahwa itu adalah pemeriksaan rutin.
“Ibuku bertanya kepada dokter apakah ada sesuatu di sana dan dokter mengatakan ada bayi. Ibuku terkejut dan matanya merah. Dia sangat bahagia. George dan Egan juga ada di sana,” kenang Janet.
Tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Janet segera merasa ada yang tidak beres ketika dokter terdiam dan mengulangi pemindaian.
Lima menit yang berlalu terasa seperti satu tahun bagi Janet. Sampai akhirnya, dokter memastikan bahwa bayi itu tidak memiliki detak jantung.
Apa yang seharusnya menjadi kejutan yang menyenangkan berubah menjadi momen yang menyedihkan, dan sang ibu justru harus menghiburnya.
Menurut dokternya, perempuan pada usia Janet memiliki kemungkinan keguguran yang cukup tinggi.
Namun Janet tetap optimis, dan berkata:
“Jangan mengasihani saya. Saya mengalami keguguran, tetapi itu melambangkan harapan. Di usia ini, mengetahui bahwa saya masih bisa hamil sudah merupakan hal yang hebat.”
Semoga, kisah Janet bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua ya, Bun!
***
Artikel ini disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga
Curhat ibu yang belum hamil setelah 4 tahun menikah, "Salahkah bila kubahagia?"