I’tikaf adalah berdiam diri di masjid yang disertai dengan niat. Niat i’tikaf semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. I’tikaf bisa dilakukan setiap saat, tetapi lebih dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadan. I’tikaf Ramadan sangat dianjurkan khususnya pada sepuluh malam terakhir.
Keutamaan i’tikaf Ramadan sangat besar, apalagi menjadi bagian dari upaya meraih lailatul qadar. Demi meraih keutamaan yang jauh lebih besar, seseorang tentu saja bisa memperbanyak niatnya seperti ingin mengunjungi dan menghormati masjid sebagai rumah Allah, mendekatkan diri kepada Nya, mengharapkan rahmat serta ridaNya, serta bermuhasabah diri.
Selain itu, i’tikaf juga bisa dilakukan untuk mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat agama serta bergaul dengan orang-orang saleh dan cinta kepadaNya, memutuskan segala hal yang bisa melupakan akhirat dan sebagainya.
Rukun I’tikaf
- Niat. Ketika berniat, seseorang yang beritikaf harus menyebutkan status fardu i’tikafnya jika i’tikaf dinazarkan. Berdasarkan pendapat kuat, seluruh i’tikaf itu menjadi wajib, baik sudah ditentukan lamanya atau tidak.
- Berdiam diri di masjid minimal selama tumaninah salah.
- Masjid.
- Orang yang beritikaf, syaratnya beragama Islam, berakal sehat, serta bebas dari hadas besar. I’tikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan tersebut.
Artikel terkait: Ingin Khatamkan Qur’an saat Ramadan? Jangan Lupa Baca Doa Khatam Qur’an Berikut!
Tata Cara I’tikaf Ramadan
- Niat
- Persiapan tempat
- Puasa
- Tinggal/menginap di masjid
- Tidak keluar dari masjid kecuali kepentingan mendesak
- Hening
Tata Cara I’tikaf Ramadan Selama Pandemi
I’tikaf adalah ibadah khusus yang hanya bisa dilakukan di masjid. Dalam kondisi pandemi saat ini, harus lebih mengedepankan keselamatan diri dan masyarakat dengan melakukan i’tikaf di ruangan yang dikhususkan untuk shalat yang ada di rumah masing-masing. Masyarakat Jawa biasanya menyebutnya dengan pasalatan atau mushola rumah.
Melakukan i’tikaf Ramadan di dalam ruangan khusus di rumah hukumnya boleh dan sah dilakukan bagi perempuan menurut pendapat Imam Abu Hanifah dan qaul qadim Imam Syafi’i. Sedangkan laki-laki juga sah melakukannya menurut pendapat ulama mazhab Syafi’i dengan mengikuti argumen “Jika shalat sunah saja yang paling utama dilakukan di rumah, maka i’tikaf di rumah juga seharusnya bisa.”
Dengan mengikuti pendapat ulama yang mengizinkan i’tikaf di dalam rumah, maka kita memberikan solusi untuk tetap beribadah di tengah pandemi COVID-19. Ketika melaksanakan itikaf di masjid sudah aman, maka boleh dilakukan di masjid.
Artikel terkait: 5 Tips Mengajarkan Arti Puasa kepada Anak, Tingkatkan Ketakwaannya sejak Dini
Keutamaan I’tikaf Ramadan
- Mencari malam lailatul qadar
- Bisa menjadi sarana introspeksi diri dan mengetahui sejauh mana kekuatan serta kelemahan yang ada
- Akan terjaga dari perbuatan maksiat
- Akan dijauhkan dari neraka jahanam sejauh tiga parit. Jarak satu parit lebih jauh daripada jarak langit dan bumi
- Bisa mendirikan shalat fardu dengan mudah dan berjemaah
- Membantu menguatkan seseorang untuk menjalankan shalat dengan khusyuk
- Membantu orang menjalankan shalat atau amalan sunah
- Akan selalu beruntung karena selalu mendapatkan saf pertama shalat jemaah
- Mendapatkan pahala serta menunggu datangnya waktu shalat
- Membiasakan diri agar senang berada di masjid lama-lama serta hanya menggantungkan hati pada masjid
- Memudahkan pelaku untuk salat malam
- Membiasakan diri hidup zuhud, sederhana serta tidak tamak terhadap dunia
- Menjaga puasa dari perbuatan dosa sekecil apa pun
- Mendidik seseorang agar bersabar dalam menjalankan amal ibadah saleh
- Mencegah keinginan untuk bermaksiat serta bersabar menghadapi berbagai bentuk kemaksiatan
Artikel terkait: 7 Doa Memohon Ampunan, Jangan Lupa Amalkan di Bulan Ramadan
Manfaat I’tikaf Ramadan
1. Evaluasi Diri
Evaluasi menjadi hal yang sulit dilakukan manusia untuk dirinya sendiri. Sangat mudah menilai orang lain tetapi sulit menilai diri sendiri.
Evaluasi diri seperti proses yang akan membawa kita mencapai hikmah serta perbaikan diri. Tanpa evaluasi, manusia bisa terjebak dan tersesat oleh hawa nafsu pribadi. I’tikaf Ramadan membantu seseorang mengevaluasi dirinya.
2. Renungan tentang Hidup
Ketika I’tikaf, kita bisa merenungkan banyak hal tentang hidup. Berada di dalam masjid membuat kita terkondisikan untuk mengingat Allah serta berbagai kebesaranNya.
Untuk itulah, kita akan ingat bahwa dosa dan kesalahan kita banyak, baik yang disengaja atau tidak. Oleh karenanya, Allah memberikan kesempatan i’tikaf bagi kita untuk mengingat serta merenungi kehidupan.
Itulah beberapa pembahasan mengenai i’tikaf Ramadan. Jika Parents ingin mengajak serta si kecil untuk i’tikaf di masjid, jangan lupa perhatikan protokol kesehatan, ya.
Baca juga:
9 Masjid Unik Karya Ridwan Kamil, Punya Makna di Balik Bentuknya