Bila Bunda sering mengikuti Instagram Gisel, Bunda tentu sering melihat unggahan penyanyi cantik Gisel tentang putri semata wayangnya, Gempita Nora Marten. Sayangnya, beberapa orang beranggapan bahwa unggahan tersebut hanyalah sebatas pencitraan saja.
Seperti yang kita ketahui, pada 23 Januari 2019 lalu Gisel dan Gading resmi bercerai sebagai suami istri. Tak lama setelah itu, bulan Februari dan Maret ini Gisel beberapa kali tertangkap kamera tengah jalan bersama pebasket terkenal, Wijaya Saputra.
Namun, benarkah hal itu?
Instagram Gisel dipenuhi komentar kebencian
Sebagai seorang publik figur, kisah kehidupan Gisella Anastasia selalu sukses menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya kehidupannya di dalam dunia hiburan, tetapi juga kehidupannya di dunia nyata.
Awal tahun 2019 lalu, nama Gisel ramai diperbincangkan banyak orang lantaran keputusannya untuk berpisah dengan sang suami, Gading Marten. Keputusan Gisel tersebut cukup mengagetkan dan dinilai terburu-buru lantaran sebelumnya tidak ada kabar tentang keretakan di dalam rumah tangganya.
Setelah melalui berbagai proses, akhirnya tepat pada Rabu, 23 Januari 2019 lalu Gisel dan Gading dinyatakan resmi bercerai sesuai dengan putusan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Tak lama setelah itu, baru-baru ini beredar foto kedetakan antara Gisel dan pebasket Wijaya Saputra. Melihat hal itu, Instagram Gisel pun mendapatkan banyak komentar negatif.
Banyak di antara mereka yang menyayangkan tindakan Gisel yang baru berpisah dari Gading dan mulai menjalin kisah dengan orang lain. Banyak pula di antara mereka yang menganggap bahwa unggahan Gisel tentang Gempi selama ini hanyalah sebuah pencitraan.
Lelah dengan komentar netizen, Gisel pun buka suara
Melalui akun Instagram pribadinya, Gisel mengaku hanya bisa mengelus dada dan menutup mata karena terus disalahkan oleh pengguna internet.
Sebagai seorang ibu, menurutnya sangat wajar bila isi Instagram miliknya dipenuhi oleh video dan foto Gempita. Mengingat saat ini dunianya memang hanya fokus pada anak semata wayangnya tersebut.
Ia pun menegaskan tidak akan peduli dengan apapun yang akan dikatakan orang padanya. Ia hanya ingin sekuat tenaga memberikan kasih sayang yang terbaik untuk Gempita.
Berikut curahan hati Gisel dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (13/3/2019) lalu.
“Posting Gempi terus disalahin, katanya pencitraan.. Lah gimana wong duniaku isinya memang Gempi.. Ngelus dada sore ini dipersembahkan oleh netijen yang budiman.. I love you Gem.. Gak peduli apa yang orang bilang tentang Mama. I wont fall down. Mama akan kasih yang terbaik yang Mama bisa sekuat tenaga Mama dan berharap kamu bisa selalu merasakan semua kasih sayang Mama.. Nggak perlu bukti ke semua orang tentang apa yang kita punya.. Cuma perlu buktiin ke kamu aja.. I love you, Nak,” tulisnya di keterangan foto.
Baca juga: Orangtua resmi cerai, ini yang dirindukan oleh Gempi anak Gisel dan Gading
Dampak Mom Shaming
Kasus yang terjadi pada Gisel ini dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk mom shaming. Dimana para ibu mengkritik ibu lainnya karena gaya pengasuhan dan pilihan mereka berbeda dari kepercayaan sebagian besar orang. Di sini, ibu yang melakukan mom shaming merasa bahwa ia adalah ibu yang lebih baik, lebih hebat, dan lebih sempurna.
Analisis Stephanie Barnhart, Pendiri Social Minded Media Group dan editor Mommy Nearest, New York, AS mengatakan, ”Para ibu menyerang satu sama lain karena mereka sadar ada sesuatu yang hancur di dalam diri mereka sendiri.”
Mirisnya, fenomena mom shaming saat ini banyak terjadi di mana-mana. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan media sosial.
Sebelum adanya media sosial, para ibu tidak akan mengetahui bagaimana gaya pengasuhan dan pilihan ibu lainnya. Namun dengan keterbukaan media sosial, para ibu lebih mudah untuk melihat semua itu.
Akibatnya, perang pendapat antara benar dan salah hingga mom shaming pun tak terhindarkan.
Mirisnya, sebuah data statistik menunjukan bahwa lebih dari 80 persen wanita mengaku telah menjadi korban mom shaming. Mereka mengaku telah dipermalukan karena gaya pengasuhan dan pilihan mereka.
Saskhya Aulia Prima, psikolog anak dari Tiga Generasi mengatakan bahwa tindakan mom shaming dengan memberi komentar negatif tersebut tidak membuat seorang ibu yang menerimanya jadi berkembang. Mereka justru merasa disalahkan.
Para ibu yang sering terkena mom shaming dapat merasa tidak mampu, malu, cacat, dan bukan ibu yang terbaik.
Bahkan secara lebih lanjut, Richard A. Honaker, MD, FAAFP mengatakan bahwa mom shaming dapat menimbulkan reaksi kimia abnormal di dalam otak. Hal ini bisa membuat para ibu kehilangan percaya diri dan depresi.
“Rasa malu ibu ini dapat bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini juga dapat menyerap kimia otak yang tidak normal,” ucapnya.
Artikel terkait: “Saya merasa semuanya seperti mimpi,” ungkap Gisel setelah resmi cerai dari Gading
Oleh karena itu, fenomena ini tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental seorang ibu.
Referensi: Naperville Counseling Center, Instagram
Baca juga:
7 Artis ini jadi korban Mom Shaming di Medsos, bagaimana reaksi mereka?