Ibuprofen merupakan obat penurun panas, antinyeri, dan antiradang. Obat ini berasal dari golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan termasuk salah satu yang paling mudah ditemukan di apotik.
Kandungan aktifnya menurunkan produksi prostaglandin, yang memicu timbulnya demam, nyeri dan peradangan. Obat ini tidak menyembuhkan penyebab dan hanya membantu mengurangi gejala.
Manfaat Obat Ibuprofen
Ibuprofen banyak dipakai untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang serta gejala peradangan pada beberapa kondisi berikut:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Nyeri punggung
- Nyeri sendi, seperti pada osteoartritis atau artritis reumatoid
- Nyeri otot
- Nyeri haid
Obat ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak usia 6 bulan ke atas.
Peringatan Khusus Sebelum Mengonsumsi
Ibuprofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke yang bersifat fatal. Oleh sebab itu, hindari konsumsinya sebelum atau setelah operasi bypass pembuluh koroner jantung (coronary artery bypass graft/CABG).
Obat ini juga dapat menyebabkan perdarahan lambung atau usus sehingga perlu dihindari bila sedang atau pernah memiliki riwayat tukak lambung atau duodenal (usus 12 jari). Atau memiliki riwayat perdarahan saluran cerna yang mencakup muntah darah, perdarahan usus, buang air besar berdarah atau kehitaman.
Untuk memastikan ibuprofen aman digunakan, beritahukan dokter bila Anda memiliki:
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Riwayat serangan jantung, stroke, atau penggumpalan darah
- Tukak atau perdarahan lambung
- Asma
- Penyakit hati atau ginjal
- Merokok
- Bila mengonsumsi aspirin untuk mencegah serangan jantung atau stroke
- Sedang hamil atau menyusui. Mengonsumsi ibuprofen atau obat golongan OAINS lain pada 20 minggu pertama kehamilan dapat menyebabkan gangguan jantung atau ginjal yang serius pada janin dan komplikasi pada kehamilan.
Dosis Obat Ibuprofen
Ibuprofen dipasarkan sebagai obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 200 mg dan 400 mg, sirup, dan drops.
Dosis obat ibuprofen bergantung pada berat ringannya nyeri dan peradangan serta usia penggunanya. Berikut rekomendasi umum dosis ibuprofen sesuai kelompok usia:
- Dosis dewasa dan anak 12 tahun ke atas
- Demam dan nyeri ringan hingga sedang: 400 mg setiap 4-6 jam, bila perlu.
- Nyeri akibat osteoartritis atau artritis reumatoid: 1.200 mg hingga 3.200 mg per hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam (3-4 kali minum).
- Dosis maksimum adalah 800 mg per dosis sekali minum atau 3.200 mg per hari.
- Dosis anak usia 6 bulan hingga < 12 tahun
- Demam: dosis berdasarkan berat badan dan suhu tubuh
- Suhu tubuh < 39,2oC, dosis 5 mg per kilogram berat badan sekali minum.
- Suhu tubuh > 39,2oC, dosis 10 mg per kilogram berat badan sekali minum.
- Nyeri ringan hingga sedang: dosis 10 mg per kilogram berat badan sekali minum.
- Obat dapat diberikan setiap 6-8 jam bila perlu. Dosis maksimum adalah 40 mg per kilogram berat badan per hari.
- Demam: dosis berdasarkan berat badan dan suhu tubuh
- Hindari memberikan ibuprofen pada bayi di bawah usia 6 bulan tanpa anjuran dokter.
Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsinya:
- Konsumsi alkohol akan semakin menambah risiko perdarahan lambung.
- Hindari konsumsi aspirin atau OAINS jenis lain kecuali dianjurkan oleh dokter.
- Bila Anda memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang signifikan seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan trigliserida darah tinggi, memiliki diabetes, atau merokok, gunakan dosis terendah yang paling efektif dengan durasi sesingkat mungkin.
- Untuk mengurangi efek pada lambung, konsumsi ibuprofen dengan makanan atau susu.
Interaksi Ibuprofen dengan Obat Lain
Ibuprofen dapat bereaksi dengan beberapa obat lain bila dikonsumsi bersamaan. Interaksi obat dapat memengaruhi efektivitas ibuprofen maupun obat lain, serta meningkatkan risiko efek samping. Untuk itu, hindari mengonsumsi ibuprofen bersamaan dengan:
-
- Obat tekanan darah tinggi, termasuk obat golongan diuretik
- Pengencer darah seperti warfarin
- Obat OAINS lain seperti aspirin, piroxicam, meloxicam, indometachin, celecoxib, dan lain sebagainya
- Obat golongan kortikosteroid
- Obat golongan imunomodulator seperti cyclosporine dan methotrexate
- Obat untuk gangguan bipolar seperti lithium
Efek Samping yang Perlu Diperhatikan
Efek samping yang umum dari ibuprofen yakni:
- Gangguan pencernaan, sering buang angin, mual, muntah, nyeri ulu hati
- Perdarahan
- Sakit kepala, rasa melayang
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter apakah penggunaan ibuprofen perlu tetap dilanjutkan.
Efek samping berikut bersifat berbahaya sehingga Anda perlu segera menghentikan penggunaan ibuprofen dan mencari pertolongan medis:
- Muncul tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam kulit, biduran, sulit bernapas, pembengkakan pada bibir, wajah, tenggorok, atau reaksi kulit yang berat (ruam kemerahan atau keunguan dengan lepuhan yang mengelupas).
- Tanda-tanda serangan jantung atau stroke: nyeri dada yang meluas ke rahang bawah atau bahu, mati rasa atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, bicara pelo, bengkak pada kedua tungkai bawah, sesak napas.
- Tanda-tanda perdarahan lambung seperti tinja berdarah atau kehitaman, muntah darah atau berwarna seperti kopi.
- Adanya gangguan penglihatan.
- Adanya gangguan jantung seperti pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat, dan sesak napas.
- Adanya gangguan ginjal seperti sedikit atau tidak berkemih, nyeri atau sulit berkemih, pembengkakan pada lengan atau tungkai bawah, merasa lelah atau sesak napas.
- Adanya gangguan hati seperti mual, nyeri perut bagian atas, rasa lelah, gatal-gatal, urin berwarna gelap, kehilangan nafsu makan, kuning pada kulit dan bagian putih mata.
- Adanya tanda-tanda kurang darah (anemia), seperti kulit yang pucat, rasa melayang, sesak napas, detak jantung cepat, sulit konsentrasi.
Itulah informasi seputar obat antinyeri ibuprofen. Obat ini sangat ampuh untuk mengatasi demam, nyeri, dan peradangan. Obat ini pun mudah didapat dan harganya murah. Akan tetapi, efek sampingnya—terutama pada lambung—termasuk yang paling mengganggu sehingga perlu digunakan dengan hati-hati. Untuk hasil terbaik, sebaiknya gunakan ibuprofen hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.