Banyak ibu menyusui yang ragu untuk mewarnai rambut karena takut kegiatan tersebut membahayakan kesehatan bayi mereka. Lalu, bolehkah ibu menyusui cat rambut? Berikut penjelasannya!
Ibu menyusui cat rambut, amankah untuk bayi?
Pewarna rambut memang mengandung zat kimia. Salah satu zat kimia yang terkandung dalam pewarna rambut yaitu ammonium.
Hal inilah yang membuat banyak ibu menyusui ragu untuk melakukan pewarnaan rambut. Namun tidak perlu terlalu khawatir, Bun. Jumlah zat kimia dari pewarna rambut yang masuk ke aliran darah ibu melalui pori-pori kulit kepalanya sangat sedikit.
Jumlah zat kimia yang masuk ini mungkin tidak akan masuk ke dalam ASI dan membayakan kesehatan bayi. Jadi, mewarnai rambut saat menyusui, cukup aman untuk dilakukan, Bun.
Jika Busui memang ingin mewarnai rambut, Bunda harus memastikan kulit kepala Bunda tidak terluka sebelum mengecat rambut. Luka pada kulit kepala bisa membuat lebih banyak zat kimia masuk ke dalam aliran darah.
Artikel terkait: Ini Cara Mewarnai Rambut Secara Alami yang Aman untuk Ibu Hamil
Selain itu, jika Anda mengecat rambut di rumah, pastikan Anda melakukannya di ruangan dengan ventilasi udara baik. Dengan begitu, bau dan zat kimia dari pewarna rambut tersebut tidak akan terperangkap di dalam ruangan, dan terhirup oleh bayi.
Busui juga baiknya hanya mengoleskan pewarna rambut setipis mungkin, agar tidak terlalu banyak zat kimia yang terserap oleh tubuh.
Bahan alami yang bisa digunakan untuk cat rambut
Jika Bunda tetap khawatir untuk mengecat rambut saat menyusui. Bunda bisa memilih bahan yang lebih alami untuk mewarnai rambut, seperti di bawah ini:
- Jus atau air wortel
Cobalah jus wortel jika Bunda ingin rambut berwarna oranye kemerahan. Rona berwarna oranye kemerahan ini juga dapat bertahan selama beberapa minggu.
Untuk mewarnai rambut dengan jus wortel:
- Campur jus wortel dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.
- Oleskan campuran tersebut secara bebas ke rambut Anda.
- Bungkus rambut dengan plastik atau shower cap, dan biarkan campuran diatur setidaknya satu jam.
- Bilas dengan cuka sari apel. Bunda dapat mengulangi pemakaiannya kembali pada hari berikutnya, jika warnanya tidak cukup terlihat.
- Inai atau henna
Henna adalah pewarna nabati alami yang secara tradisional digunakan untuk membuat tato temporer pada kulit. Ini juga dapat digunakan untuk mewarnai rambut lo, bun.
Henna hadir dalam bentuk bubuk dan mungkin merupakan pewarna rambut alami paling tahan lama dan paling cerah. Warnanya bisa bertahan selama empat hingga enam minggu.
Untuk menggunakan sebagai pewarna rambut:
- Campurkan sekitar 1/2 cangkir henna dengan 1/4 gelas air.
- Aduk campuran sampai benar-benar tercampur.
- Tutup campuran dengan bungkus plastik, dan diamkan selama 12 jam. (Bunda mungkin perlu menambahkan lebih banyak air setelah 12 jam agar dapat diaplikasikan ke rambut.)
- Cuci rambut.
- Kenakan ikat kepala dan oleskan minyak kelapa di sepanjang garis rambut. Cara ini dilakukan agar henna tidak akan menodai kulit Anda.
- Oleskan campuran pasta ke bagian-bagian rambut, sampai semua bagian rambut terlapisi.
- Bungkus rambut Anda dengan plastik atau shower cap, dan biarkan setidaknya dua jam, sebelum dicuci.
Bahan alami lainnya untuk mewarnai rambut
- Kopi
Kopi bisa digunakan untuk menutupi uban atau membuat rambut berwarna gelap secara alami. Caranya, seduh kopi hitam tubruk, dan biarkan mendingin. Kemudian, campur ampas kopi tersebut dengan conditioner, oleskan merata pada rambut. Diamkan hingga satu jam, lalu bilas.
Artikel terkait: Ibu menyusui mau diet? Ikuti aturannya agar produksi ASI tetap lancar
- Bubuk kakao
Kakao adalah bahan alami lain yang dapat membantu menutupi rambut beruban. Namun, efeknya baru akan muncul setelah beberapa kali pemakaian.
Untuk membuat rambut coklat alami dengan kakao, Bunda bisa mencampur bubuk kakao dengan madu, oleskan di rambut, lalu diamkan beberapa saat, kemudian bilas hingga bersih.
- Teh
Teh dapat digunakan untuk menutup uban di kepala. Gunakan ampas teh hitam dan campurkan dengan conditioner. Aplikasikan pada rambut, biarkan semalaman, lalu bilas di pagi harinya.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Sumber: You are Mom
Baca juga:
Mewarnai Rambut Saat Hamil, Berbahayakah bagi Kesehatan Janin?