Pembicaraan semacam ini kini sudah menjadi obrolan casual di antara para ibu menyusui. Saya yang terakhir melahirkan 6 tahun lalu juga sering ikutan nimbrung. Maklum buat saya, menyusui bayi adalah pengalaman terindah…dan ternikmat yang pernah dialami seumur hidup.
Masih ingat rasanya bagaimana senangnya menjadi ibu menyusui, melihat si bayi menyedot dengan lahap, sambil tangannya menggenggam jari saya. Sumpah kalau disuruh mengulang lagi, rasanya saya mau.
Sayangnya usia sudah kepala 4, dan dokter bilang tak boleh melahirkan lagi (itu juga karena saya sebenarnya sudah punya 4 anak hehehe) Saya juga ikut senang waktu keponakan yang baru lahir, langsung menyusu dan kompak mengikuti IMD (Iniasi Menyusui Dini).
Istilah ini baru saya tahu ketika menengok teman yang baru melahirkan. Jaman saya menyusui dulu belum ada istilah ini, tapi sekarang saya jadi ikut-ikutan bangga kalau bisa bertanya…”gimana IMD-nya? Sukses nggak?”, kepada teman atau saudara yang baru melahirkan.
Di kantor acara antar mengantar ASI yang baru diperah untuk disimpan di kulkas dapur uji sering jadi momen istimewa buat saya. Senang dan bangga rasanya melihat para ibu menyusui sekarang sibuk memerah susu, menyimpannya dalam botol susu, bahkan ke mana-mana membawa cooler mini seperti mau piknik saja.
Mungkin karena itu, artikel meningkatkan kualitas ASI yang ditulis di www.perempuan.com lumayan menginspirasi. Berikut artikelnya: Ibu menyusui sebaiknya tidak mengabaikan atau mengurangi waktu makan, yaitu 3 kali dalam sehari, karena hal ini sangat penting untuk mempertahankan daya tahan tubuh.
Lebih baik Ibu menyusui mengkonsumsi buah atau roti dibandingkan tidak mengkonsumsi makanan sama sekali. Selain itu, Ibu menyusui juga sebaiknya mengkonsumsi selingan yang kaya gizi, seperti gado-gado, asinan buah, sayur, jus buah, bubur kacang hijau, dan lain sebagainya.
Untuk menjaga produksi ASI, Ibu yang menyusui membutuhkan zat gizi yang kaya dan seimbang, makanan yang bervariasi, konsumsi air yang cukup (2 liter setiap hari), dan juga zat gizi esensial (protein, vitamin A, vitamin C, kalsium).
Selain itu, kebutuhan akan zat besi dan vitamin lainnya meningkat. apa saja makanan yang harus dikonsumsi dan dihindari oleh Ibu menyusui, coba buka saja artikel selengkapnya di sini:
Artikel Terkait: Anda Dilarang Menyusui Jika…
Makanan yang bisa membantu ibu memenuhi nutrisi untuk memproduksi ASI
Makanan ini mengandung lemak sehat, vitamin, mineral, fitonutrien, dan antioksidan yang sangat ideal untuk ibu menyusui, sebagaimana dikutip Parents.com:
1. Alpukat
Alpukat adalah pembangkit tenaga untuk ibu menyusui. Keluhan umum ibu menyusui adalah mereka sering sangat lapar karena meningkatnya permintaan kalori dan ibu hanya memiliki sedikit waktu untuk menyiapkan makanan.
Alpukat mengandung hampir 80 persen lemak dan membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Alpukat memenuhi asupan lemak sehat untuk jantung dan menjadi sumber vitamin B, vitamin K, folat, kalium, vitamin C, dan vitamin E.
2. Kacang-Kacangan
Nutrisi lainnya adalah kacang-kacangan yang mengandung banyak mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng, serta vitamin K dan vitamin B. Kacang-kacangan juga merupakan sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat.
3. Sayuran Hijau
Sayuran berdaun hijau mengandung fitoestrogen, yang telah terbukti memiliki efek positif pada produksi susu. Banyak ibu khawatir, mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli atau kubis akan membuat bayi rewel. Namun, mitos itu tidak benar.
Sebagai ibu menyusui, tubuh Anda harus membuat ASI selama 24 jam. Tidak ada saat dalam sehari tubuh ibu berhenti membuat susu untuk si kecil. Banyak ibu menyusui yang merasa lapar terus-menerus, dan rasa lapar ini berasal dari jumlah kalori yang digunakan tubuh untuk membuat susu. Mengisi tubuh Anda dengan makanan padat nutrisi sangat membantu ibu memproduksi ASI.
Semoga bermanfaat.
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artikel mengenai gbangga menjadi ibu menyusui ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia