Ibu Melahirkan di Pesawat Lion Air, Bolehkah Ibu Hamil Tua Naik Pesawat?

"Persalinan dilakukan di kursi bagian belakang. Ibu dan anak dalam keadaan sehat serta selamat."

Apa jadinya jika seorang ibu melahirkan di pesawat? Apakah ibu dan bayinya bisa selamat? Pengalaman seorang penumpang pesawat Lion Air berikut ini menjawab dua pertanyaan tersebut.

Ibu bernama Anastasia Geavani itu melahirkan di pesawat Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan JT-979 pada Selasa (17/11/2020). Baik ibu maupun bayinya berhasil selamat. Seperti apa kisah mereka? Simak laporannya berikut ini.

Ibu Melahirkan di Pesawat Lion Air, Awalnya Merasakan Sakit Perut

Maskapai Lion Air belum lama ini tengah jadi perbincangan hangat. Sebab, salah seorang penumpang mereka yang ikut dalam rute penerbangan Merauke-Jayapura-Makassar-Jakarta melahirkan di dalam pesawat pada hari Selasa (17/11/2020).

Adalah Anastasia Geavani, penumpang maskapai Lion Air Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan JT-979 yang melahirkan bayinya di dalam pesawat.

Pesawat yang ia tumpangi berangkat dari Bandara Internasional Sentani pada pukul 13.35 WIT. Tak lama kemudian, sekitar 50 menit pasca pesawat lepas landas, seorang penumpang dilaporkan mengeluhkan sakit perut. Ia juga meminta air putih hangat.

Awak pesawat Lion Air kemudian menghampiri penumpang yang diketahui bernama Anastasia Geavani guna memastikan kondisinya saat itu.

Baca juga: Dibantu Awak Kabin, Bayi Lahir di Pesawat SAUDIA

Ibu Melahirkan di Pesawat Lion Air, Dibantu Penumpang yang Berprofesi sebagai Dokter

Sumber: Dok. Lion Air

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, setelah mengetahui kondisi Anastasia, awak pesawat segera mengumumkan kepada penumpang lainnya apakah di antara mereka ada yang berprofesi sebagai dokter.

“Setelah mendapatkan informasi detail, SFA [senior flight attendant] segera melakukan pengumuman apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter,” kata Danang dalam siaran persnya, Rabu (18/11/2020) seperti diberitakan JPNN.com.

Beruntung, ada seorang penumpang bernama Marthina Setiawati Randabunga yang mengaku sebagai dokter. Ia pun menunjukkan identitas dan dokumen resmi lainnya yang mendukung pengakuannya bahwa dirinya adalah seorang dokter.

Ia bersama awak pesawat kemudian bekerja sama untuk membantu proses persalinan Anastasia.

Persalinan Dilakukan di Kursi Belakang dan Berjalan Normal

Sumber: Shutterstock

Proses persalinan Anastasia kemudian dilakukan di kursi belakang. Entah bagaimana perasaan Anastasia saat itu namun yang pasti, ia dan bayinya berhasil selamat.

“Persalinan dilakukan di kursi bagian belakang. Ibu dan anak dalam keadaan sehat serta selamat,” lanjut Danang.

Namun, meski telah berhasil melahirkan dengan selamat, pilot pesawat Eirstanto Prabowo bersama Kopilot Tanto Adi Prasetyo memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Pattimura, Ambon, Maluku.

“Pilot menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat bahwa dalam penerbangan terdapat penumpang yang membutuhkan penanganan kesehatan lebih lanjut,” ungkap Danang.

Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 15.49 WIT dan kembali mengudara pada pukul 16.30 WIT.

“Lion Air penerbangan JT-797 kembali mengudara dari Bandara Internasional Pattimura tujuan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 16.30 WIT. Pesawat tiba pada 17.15 WITA,” terangnya.

Baca juga: Bayi Lahir di Udara; Para Kru Pesawat Membantu Persalinan di Ketinggian 42,000 Kaki

Ibu Hamil yang Naik Pesawat Perlu Memperhatikan Hal-hal Berikut Ini

Ibu hamil yang naik pesawat perlu mengantongi izin dari dokter. Sebab, ibu yang tengah hamil tua memang berisiko ketika harus melakukan perjalanan melalui udara.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ibu hamil yang berencana naik pesawat:

  1. Menghindari jenis makanan yang menghasilkan gas, seperti kacang-kacangan, kol, dan brokoli karena gas yang terperangkap dapat mengembang pada ketinggian dan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
  2. Memilih tempat duduk yang berdekatan dengan lorong pesawat untuk memudahkan mobilisasi.
  3. Gunakan sabuk pengaman di bawah perut atau di atas panggul.
  4. Disarankan untuk menggunakan decompression stocking sebab ibu hamil rawan mengalami pembengkakan di kaki. Stocking ini berfungsi untuk mencegah penumpukan cairan di bagian kaki.
  5. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat untuk kenyamanan.
  6. Bawa obat yang mungkin dibutuhkan seperti obat anti muntah untuk ibu hamil yang sensitif.
  7. Pastikan konsumsi cairan terpenuhi selama penerbangan.
  8. Sebelum naik pesawat, konsumsi makanan yang cukup untuk menghindari penurunan gula darah selama penerbangan.
  9. Gerakkan kaki sesekali untuk mencegah pembengkakan. Gerakan otot memperlancar peredaran darah di kaki.

Naik pesawat dalam kondisi hamil tua memang cukup berisiko ya Bun. Maskapai tertentu bahkan membatasi hanya ibu dengan usia kehamilan di bawah 36 minggu yang boleh terbang.

Namun demikian, kita perlu mengapresiasi kinerja awak kabin Lion Air yang telah berhasil menyelamatkan nyawa seorang ibu yang melahirkan di pesawat. Selamat untuk ibu dan bayinya ya!

Baca juga:

Bayi Lahir di Pesawat, Dapat Tiket Penerbangan Gratis Seumur Hidup