Ibu Kikan Cokelat Meninggal Dunia, Telah Lama Berjuang Melawan Kanker

Kikan merasakan lega karena bisa mewujudkan keinginan terakhir ibunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Duka mendalam tengah dirasakan vokalis band Cokelat, Kikan Namara. Ibu Kikan Cokelat meninggal dunia karena sakit. Memang sudah sejak lama ibunda Kikan berjuang melawan penyakit kanker.

Ibu Kikan Cokelat Meninggal Dunia

Ibu Kikan Cokelat Band meninggal dunia pada 8 Agustus 2023 dan berita tersebut sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh keluarga.

“Assalamu’alaikum wr. wb. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, telah berpulang ke rahmatullah Istri, Ibunda, Kakak, Nenek kami tercinta Ibu Indira Damayanti binti Kartiwa Sastradipoera Hari Selasa, 8 Agustus 2023 pukul 13.20 WIB,” ujar keluarga Kikan.

Adapun jenazah ibunda Kikan disemayamkan di rumah duka di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Rencananya, prosesi pemakaman akan dilakukan hari ini, 9 Agustus 2023.

“Jenazah akan disemayamkan di Perumahan Saung Gintung Blok O No.1 Ciputat, Cirendeu, Tangerang Selatan dan akan dimakamkan pada 9 Agustus 2023 di TPU Jeruk Purut (Berangkat dari Rumah Duka Pukul 09.00 WIB),” tambah Udzir Harris, suami Kikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bak sudah firasat, Kikan lega bisa menuruti keinginan terakhir ibundanya. Kala itu, sang ibu ingin meninggal dunia di rumah. Akhirnya, Kikan dan keluarga sepakat membawa pulang sang ibu ke rumah. Delapan hari setelah kepulangannya, ibunda Kikan meninggal dunia.

“Salah satu keinginan atau request dari almarhumah ibu saya dia ingin kalau bisa berpulangnya itu dirumah, tidak di rumah sakit,” ujar Kikan. “Saya bersyukur, alhamdulillah saya ada di samping beliau lengkap semua bapak saya, adik-adik saya, semua ada,” sambungnya.

Hal itu menjadi berkah menurut Kikan karena belakangan dirinya disibukkan dengan pekerjaan yang mengharuskannya pergi ke luar kota. Kikan pun kerap berdoa dirinya bisa mendampingi ibunda.

“Ya yang pasti untuk saya itu satu berkah tersendiri karena dari kemarin-kemarin saya memang sibuk ke luar kota dan lain-lain. Saya sempat berdoa juga permintaan saya, ‘Ya Allah kalau memang ibu sudah waktunya, tolong diambilnya ketika saya ada’. Alhamdulillah sekali masih dikabulkan. Minta doanya saja untuk almarhumah,” tegas Kikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Ibu Tyas Mirasih Meninggal Dunia, Dirawat di Rumah Sakit Sebulan Lebih

Berjuang Lama Melawan Kanker

Berpulang untuk selamanya, sudah sejak lama ibunda Kikan berjuang melawan penyakit kanker. 7 tahun lalu ibunda pernah divonis mengidap kanker payudara dan sudah dinyatakan sembuh. Namun, bekasnya ternyata menyebar ke anggota tubuh lain yakni lever.

“Jadi sebetulnya memang itu terbagi menjadi dua babaklah kalau secara kronologis. Jadi memang 7 tahun yang lalu ibu saya itu divonis kanker payudara, tapi November tahun lalu dinyatakan sudah bersih, sudah sembuh, sudah menjadi cancer survivor,” kata Kikan melansir Detik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Tapi ya memang sudah takdirnya ya Februari kemarin tiba-tiba diketahui atau terdeteksi ada penyebaran atau metastase ke levernya. Jadi secara garis besar kalau ditanya ibu saya berpulang karena apa? Karena kanker lever,” sambung Kikan.

Mengingat usia ibunda yang tak lagi muda, kondisinya terus menurun selama 6 bulan belakangan.

“Pagi kondisi menurun, tapi masih diajak komunikasi, kemudian setelah itu memang angka di monitor karena memang dirawat di rumah, menunjukkan fungsi organ-organ menurun, dari tekanan darah, saturasi. Akhirnya pukul 13.20 WIB ibu pulang dengan tenang seperti orang tidur,” cerita Kikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walupun sedih, Kikan lega karena sempat mendampingi ibunya hingga berpulang. Waktu pagi, Kikan menyempatkan diri mengobrol. Kikan pun mengutarakan ia ikhlas memang sudah waktunya sang ibu berpulang.

“Nah tadi pagi sih masih berusaha komunikasi, buka mata. Layaknya orang normal saja, apa ya… sudah agak lemas. Tapi di kasur itu masih bisa diajak ngobrol, dua arah. Kemudian setelah adzan zuhur mulai menurun, sampai akhirnya nggak merespons lagi, diajak komunikasi sudah nggak bisa, lalu kehilangan kesadaran sampai akhirnya berpulang,” bebernya.

Saat itu ibunda juga sempat mengeluh ada yang sakit di badannya. Tidak tega melihat ibunda kesakitan, Kikan sempat berbisik ke ibunda dirinya sudah ikhlas.

“Masih bisa ngobrol walaupun kemudian sedikit mengeluh karena badannya kesakitan. Ya saya pun dalam hati sudah mengikhlaskan. Artinya nggak tega juga lihat ibu kesakitan. Ya saya bilang, ‘Ibu kalau memang sudah mau pulang, insyaallah saya ikhlas.’ Ibu cuma bilang, ‘Mau’. Seingat saya itu terakhir beliau bisa komunikasi dengan lancar,” jelas Kikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Turut berdukacita untuk Kikan, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.

Baca juga: