Dalam situasi terdesak, dan pengaruh diskriminasi gender, sepasang orangtua di China secara terpaksa memutuskan menjual putrinya demi menyelamatkan nyawa putranya (satu-satunya anak lelaki yang mereka miliki) dari kanker. Kasus Ibu jual anak perempuannya ini masih tak dapat diterima dengan akal sehat!
Sepasang suami istri bernama Liang Yuijia dan Chen Lanqin yang berasal dari provinsi Sichuan, China ini diprotes banyak orang. Kondisi ini membuat sumber pendanaannya pun dibekukan.
Hal ini terjadi setelah netizen mengetahui bahwa mereka berdua menawarkan anak perempuannya untuk dijual untuk menutupi biaya pengobatan adik laki-laki kembarnya.
Kedua orangtua dari anak kembar berusia 4 tahun ini, mengambil keputusan yang tragis setelah mengetahui anak lelakinya yang bernama Chengcheng didiagnosis menderita leukimia pada bulan Juli lalu.
Ibu jual anak perempuannya di media sosial
Sebagai usaha menyelamatkan anak laki-laki kesayangannya itu, ayahnya selfie bersama anak perempuannya dan mem-posting-nya dengan caption “Bersedia menyerahkan putri kami untuk menyelamatkan putra kami”.
Kemudian, mereka juga menuliskan total uang yang dibutuhkan untuk menyelamatkan putranya adalah sebesar 560,000 Yuan atau setara dengan Rp 1,2 Miliar. Dan, telah menghabiskan dana sebesar 50,000 Yuan atau setara dengan Rp 107 Juta.
Selain itu, mereka juga menambahkan bahwa putrinya merupakan anak perempuan lucu dan aktif, mereka tak lagi bisa memberikan kehidupan layak baginya kelak.
Postingan tersebut lebih jauh juga menjelaskan bahwa mereka rela menukar putri lucunya tersebut dengan sejumlah uang untuk biaya pengobatan putranya. Tak butuh waktu lama, postingan tersebut menjadi viral dan mengundang kemarahan netizen.
Banyak netizen yang mengomentari bahwa mereka bisa langsung dipenjarakan karena postingan kontroversial tersebut, sementara sebagian lainnya merekomendasikan untuk melaporkan tindakan itu ke polisi.
Sebelum postingan kontroversial tersebut dipublikasikan, mereka memiliki tiga akun crowdfunding di beberapa situs crowdfunding seperti Aixinchou, Shuidichou dan Chunyuchou. Segera setelah foto itu beredar dan menjadi viral, akun mereka langsung dibekukan.
Situs Crowdfunding langsung bekukan akun mereka setelah postingan foto ibu jual anak viral
Situs Aixinchou dilaporkan langsung mengeluarkan rilis bahwa tadinya akun sumber pendanaan mereka telah mencapai lebih dari 50,000 Yuan namun langsung dibekukan hingga informasi lebih lanjut setelah mendapat laporan ibu jual anak perempuannya untuk biaya pengobatan putranya.
“Kami sangat mengerti keinginan mereka untuk menyelamatkan putranya, namun dengan tindakan yang di luar batas itu tak dapat begitu saja dibiarkan,”
Aixinchou juga menambahkan, pendanaan yang telah berhasil dikumpulkan akan segera mereka proses langsung ke rumah sakit untuk biaya pengobatannya tanpa melalui pihak kedua orangtuanya.
Ibu jual anak untuk curi perhatian akhirnya meminta maaf
Setelah keributan yang dihasilkan oleh postingan tersebut, sang Ibu akhirnya mengeluarkan pernyataan permohonan maafnya atas tindakan yang telah dilakukan. Mereka sadar hal tersebut tak dapat dibenarkan, dan mereka tidak sungguh-sungguh berniat untuk menjual putrinya namun sangat bingung untuk mencari bantuan finansial untuk pengobatan putranya yang sakit.
Lanqin lebih lanjut menambahkan bahwa kesemua akun crowdfunding yang mereka buat telah dibekukan oleh pihak manajemen situs tersebut. Namun, mereka berhasil mengumpulkan dana sekitar 39,000 Yuan dari Shuidichou dan 1,000 Yuan dari Chunyuchou.
Bahkan, ia juga menceritakan kepada Beijing Youth Daily, “Kami tak betul-betul berniat menyerahkan putri kami. Beberapa orang telah menghubungi kami dan menanyakan ‘harga’ adopsi putri kami, namun semuanya telah kami tolak.”
Tak lama, suaminya juga memberikan permohonan maafnya saat diwawancarai oleh The Beijing News, “Saya hanya ingin mencuri perhatian masyarakat luas agar dapat mengumpulkan uang lebih banyak untuk pengobatan putra kami. Itulah mengapa kami menggunakan kata-kata tersebut,” lebih lanjut ia menceritakan bahwa keluarganya hanya dapat menghasilkan sekitar 7,000 Yuan dalam sebulan sehingga merasa kesulitan untuk mendapatkan biaya pengobatan untuk putranya itu.
“Kami sadar sekarang bahwa yang telah kami perbuat itu sungguhlah tidak pantas dan tidak patut dicontoh.”
Kini mereka akan menjual rumahnya untuk biaya pengobatan putranya. Meski demikian, kasus ini telah mencuri perhatian dunia, mengapa begitu mudah menelantarkan anak perempuan ketimbang anak lelaki? Bagaimana hal ini berdampak padanya kelak saat ia beranjak dewasa?
Diskriminasi gender dan pengaruhnya terhadap psikologi anak perempuan
Ketimpangan atau diskriminasi gender memegang peranan penting terhadap perkembangan anak perempuan, khususnya di masa remajanya kelak. Perlakuan berbeda seperti ia tak lebih penting dari adik atau kakak lelakinya. Mereka dianggap tak sepintar atau secerdas atau tidak sebaik saudara lelakinya dalam berbagai aspek. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pandangannya terhadap dirinya sendiri.
Plan International pernah memberikan statement, “Diskriminasi gender dan status sosial perempuan yang lebih rendah merupakan akar permasalahan yang menjadikan seorang perempuan menjadi kurang mandiri dan acuh terhadap hak-hak perempuan akan integritas tubuh dan kesehatannya.”
Selain kepercayaan diri yang rendah, diskriminasi gender terhadap perempuan dapat menyebabkan beberapa hal seperti di bawah ini:
- Kurangnya kesadaran sosial
- Terus-menerus mempertanyakan harga dirinya
- Merasa terancam dengan orang asing
- Kurangnya pengetahuan akan lawan jenis
- Merasa terancam akan lawan jenisnya
- Depresi dan kepercayaan diri yang sangat rendah
Nah, kalau nggak mau hal-hal di atas terjadi pada anak perempuan Bunda, mulailah untuk berlaku adil kepada anak-anak Anda apapun jenis kelaminnya.
Selain itu, penting juga untuk Bunda mengajarkan kepercayaan diri dan sikap mandiri kepada putri-putri kita tercinta. Ajarkan mereka untuk dapat berdiri di kaki sendiri tanpa bergantung dengan orang lain apalagi lawan jenis. Berikut adalah 3 hal penting yang wajib banget Bunda ajarkan kepada putri-putri Bunda di rumah!
3 Pelajaran hidup berharga untuk anak perempuan tercinta
- Jangan lemah – Seorang perempuan tak boleh menjadi lemah. Perempuan itu bisa kuat tanpa membutuhkan pangeran tampan seperti di dongeng-dongeng. Ajak mereka ikut kegiatan-kegiatan bela diri. Jangan pernah bilang NGGAK BOLEH untuk hal-hal yang Bunda perbolehkan untuk anak laki-laki. Perlakukan mereka dengan setara apapun jenis kelaminnya.
- Tanamkan pola pikir progresif – Ajarkan anak perempuan Bunda untuk tak berlaku diskriminatif dengan siapapun, tak peduli kasta, status sosial, agama, ras atau jenis kelaminnya. Berikan contoh, misalnya jelaskan mengapa mereka harus menghormati pilihan hidup orang lain. Meskipun demikian, jangan lupa untuk memberikan nilai-nilai positif bahwa kebebasan bukan berarti tak mempedulikan orang lain dan selalu ada batasannya.
- Saling mendukung perempuan – Hal terakhir ini merupakan pelajaran yang sangat penting untuk diajarkan kepada mereka. Jangan benci jika mendapat kritik dari perempuan lainnya, namun jadikan itu sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Disadur dari artikel Deepshikha Punj theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Ketahuan selingkuh, seorang ayah tega bunuh anak istri dengan bola yoga